First: blue (1)

91 9 1
                                    

"Simpul senyummu, lekuk bibirmu dan binar matamu
Aku kira dulu tak ada hal yang sesempurna itu
Ah sungguh dongeng itu benar ada"
-Dongeng (Kupu-kupuisi)

Pagi yang teduh di Jakarta bagian selatan desau angin sangat bersahabat hari ini membuat cuaca sedikit dingin, lalu lalang manusia dan kendaraan tepat sudah menghiasi

Traaangg. .tang. .tang deru suara vespa biru strada tahun 86' memotong jalanan yang lengang di dekat sekolah
"Guntaaarrrr !!" Terdengar teriakan yang nyaring mengalahkan suara motor klasik itu
"Apa lo nyettt?!" Guntar memberhentikan vespanya menatap sahabatnya tajam
"Buku sosiologi gue belom lo balikin" tiara mendengus kesal karena beberapa hari yang lalu guntar memang meminjam bukunya untuk dijadikan bantal pas pelajaran kosong

"Iya bawel lo ah kek emak-emak, ayok bareng gue kesekolah" tawar guntar dengan mendengus kesal tapi tulus
"Yudah ayok" singkat tiara dengan senyum bahagianya

"Ra, peluk"

PLETAAK!
Suara pukulan tiara ke helm guntar

"mesum lo, ogah amat gue mau naik si biru aja harusnya lo udh seneng"

Yah memang tidak ada yang mau naik vespa klasik itu disekolah selain Tiara sahabatnya sendiri dari smp
"Yeee lo harusnya terimakasih sama si biru tiap hari nganterin lo pulang walaupun sering mogok, si biru klo idup bakal ngambek nih"

Guntar sedang asik ngobrol dengan tiara dijalan dengan vespanya saking asiknya guntar tak melihat ada orang didepannya lalu GUBRAAKKKK!! Mereka terjatuh bersamaan untung vespa itu sedang melaju pelan

"Eh maaf maaf gue ga sengaja sumpah"
Perempuan itu hanya diam dan menatap Guntar dengan tatapan sendu

"Iya" singkat perempuan itu, perempuan perawakan sunda-jawa yang masih membersihkan diri tanpa melihat sosok guntar yang sudah berdiri

"Lo gapapa kan?" Suara guntar bertanya lirih karena takut perempuan tersebut kenapa-kenapa
Perempuan itu lalu bangun dan memberikan senyum manisnya namun senyum itu memiliki kesedihan yang tak bisa diartikan, perempuan tersebut diam sejenak menatap Guntar dengan tatapan teduh

Perempuan tersebut buru-buru langsung kabur tak beralasan
Dalam batin Guntar merasa tak pernah melihat perempuan tadi sebelumnya dan tatapan teduh tadi membuat Guntar mematung untuk beberapa saat

"Lo gapapa kan ra?" Melihat tiara yang tidak lecet sekalipun Guntar menjadi tenang
"Gue gapapa tar, ayok ahh bentar lagi telat nih"

***

Di lorong bagian kelas ipa anak-anak berkerumun di kelas ipa1 seperti nonton konser k-pop, Guntar dikenal memiliki sifat pecicilan dan kekanak-kanakan merasa kejadian tersebut merupakan peluang buatnya melakukan hal iseng

"PAK IJAAALLLLL!!! PAK IJAAALLL !! bawa gunting raziaaaaa!!!" Sontak semua siswa berhamburan keluar ketakutan ada yang merinding ada yang guling-guling, manjat tembok kelas ,gadeng haha
Pak rizal atau pak ijal adalah guru bidang kemahasiswaan yang killer yang sering ngrazia tiba-tiba dan selalu membawa gunting saktinya

Saat semua sudah tenang Guntar melengos begitu saja dengan santai dengan muka innocent nya  saat semua siswa sadar kalau mereka dikerjain sama Guntar, dengan refleks semua siswa tadi melempar semua yang ada di dekat mereka

WOOOO !!! WOOOOO! Gurita joging !! Gembok sepeda!! Bisul fir'aun !!! Semua meneriaki Guntar dengan kesal, senyum sumringah mengembang karena berhasil isengin hampir semua anak ipa.
Kalian semua harus tau Guntar adalah siswa paling usil dan kekanak-kanakan di SMA BaktiNusa tapi tetap baik, karena itulah semua anak sekolah suka padanya karena sifatnya yang seperti itu.

Sementara perempuan yang dari tadi dikelas yang dikerumuni senyum-senyum sumringah  melihat tingkah Guntar

Guntar menoleh dengan tatapan datar ke arah perempuan bermata teduh itu
Guntar baru sadar perempuan bermata teduh yang ditabraknya tadi pagi adalah murid baru pindahan dari Bandung pantas dia tidak kenal dengan wajahnya

Adaawww!! "Apaansih raaaa sakit kaan" ringis Guntar yang kesakitan dijewer Tiara
"Ngerjain anak orang lagi lo yaaa" tatap Tiara mengintimidasi
"Gabut raaa gada kerjaan" sambil memegang kupingnya yang memerah
"Gabut malah ngerjain orang, udah ahh ke kantin yok"

"Ayokkk!, gandengan tangann ya" goda Guntar dengan menawarkan tangannya ke Tiara
"Mesum loo! " sambil menarik pipi Guntar gemas

Yah Guntar dan Tiara sudah sangat dekat bahkan tidak jarang ada isu bahwa mereka pacaran karena kedekatan mereka

***

Desau angin membuat pohon-pohon menari awan memeluk matahari erat terlihat langit sudah pucat menandakan mau hujan
Angin semilir membelai lembut rambut Tiara memperlihatkan betapa manis cantiknya Tiara saat di kantin,
Tak jarang pandangan orang-orang kagum dengan paras Tiara dengan perawakan Jerman-indonya

"Ra, itu cowo-cowo pada ngliatin lo tuh" sambil makan mie ayam kesukaan guntar
Tiara tak menggubris perkataan guntar, dia hanya diam sambil mengusap-ngusap tangannya yang dingin

Refleks Guntar langsung berdiri dan menggantungkan jaket levi's  miliknya ke pundak Tiara
Terlukis seuntai senyum yang manis dari Tiara karena guntar melakukan hal tersebut

"Mau gue peluk juga?" Ketus guntar dengan nada menggoda
"Peluk si biru aja sono, omes dasar" saut Tiara yang geli melihat tingkah Guntar

"Nanti pulang, gue tunggu di depan gerbang yaa "
"Iyaa guntarrr" singkat Tiara dengan menyilangkan tangannya memegang jaket milik Guntar

***

Haaiiiii  cerita pertama gua comment dan vote yaaa bakal update tiap minggu terus support yaaa thanksss ;)
Ohiya baca juga karya gua yaaa :))
"KUPU-KUPUISI"

LanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang