"Itachi-kun Akimashite Omedetou...."
.
.
.
KOIBITO
.
.
Itachi termenung dibalkon kamarnya malam itu. Hari ini terlalu berat untuknya. Melihat seseorang dari masa kecilnya kini menjadi salah satu staff karyawan di perusahannya. Kenapa berat? bukan kah itu menyenangkan?
Tidak. Tidak semenyenangkan itu.
Gadis dari masa kecilnya itu terlihat tak mengenali Itachi sama sekali.
Sakit.
Surai cokelat panjangnya, iris obsidiannya, segala yang dimiliki gadis itu tak berubah dari 10 tahun yang lalu. Masih gadis cantiknya. Masih Izumi-nya yang dulu.
"Uchiha-sama ini berkasnya."
"Kau ... Izumi?"
"Ya Uchiha-sama, ada apa?"
"Haah.." Itachi menghela napasnya. Rasanya enggan menerima kenyataan seperti ini. Jika saja boleh memilih, Ia lebih baik tidak pernah bertemu Izumi lagi dari pada bertemu dengan kondisi menyakitkan seperti ini. Rasanya sakit sekali.
Salju mulai menebal, ya ini akhir tahun. Tanggal 28 Desember tepatnya. Itachi membenci perayaan tahun baru sejak kecelakaan yang membuatnya berpisah dengan Izumi. Ia ingin tanggal 31 Desember segera berlalu.
Ia tak ingin mendengar suara terompet, tak ingin melihat kembang api bermekaran diudara. Tak ingin melihat segala yang akan mengingatkannya pada belahan jiwanya yang terenggut 10 tahun lalu.
.
.
"Itachi-kun, Akimashite Omedetou..."
Perlahan Itachi membuka matanya. Samar-samar Ia melihat langit-langit putih, Ia berada di ruangan yang bukan kamarnya, bukan pula ruang kelas, bukan pula bus yang ditumpanginya. Ini dimana?
"Itachi, syukurlah kau sudah sadar nak!"
Ia mendengar suara sang ibu dari samping tempat tidurnya, melirik kekanan mendapati wanita itu, sang ayah dan adik laki-lakinya yang menatap ke arahnya dengan cemas.
"Mana ... Izumi?"
Itulah kata-kata yang pertama kali diucapkan Itachi setelah Ia siuman. Karena sebelum kecelakaan bus itu, Ia bersama Izumi.
"Dia mengalami luka serius dan dirawat di Amerika.."
"Apa!?"
.
.
Itachi membiarkan angin mengibarkan surai arangnya yang menyamai gelapnya langit. Menepis kedinginan yang merasuki kulit putihnya. Hatinya lebih kedinginan dari tubuhnya yang memucat.
"Andai kau tahu Izumi ..."
Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam, menarik sebuah syal berwarna kelabu dari lemari kayu berukuran besar itu. Syal berwarna merah dengan letter 'I' yang dipakainya dalam kecelakaan waktu lalu. Sebuah syal hangat yang diberikan Izumi dihari jadi 'persahabatan'nya beberapa hari sebelum semua itu terjadi.
Tepatnya 28 Desember 10 tahun lalu. Ya, hari ini.
Ingin rasanya Itachi memutar waktu, kembali dan mencegah semua ini terjadi, mengajak Izumi pergi dengan keluarganya ke Osaka, bukan ikut berlibur dengan sekolah ke pegunungan. Mungkin jika mereka berlibur ke Osaka, hal ini tak akan terjadi. Izumi mungkin masih ada disisinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/68757687-288-k359133.jpg)
YOU ARE READING
Koibito
Fanfiction[ Sorry buat yang requestnya gak terpenuhi, Koibito Close Request karna Authornya minta ditabok:( ] Tak ada yang tahu seperti apa masa depan, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah hari ini. Setiap manusia memiliki suratan takdirnya masi...