Part 20

48.9K 2.1K 194
                                    

halloooo.... ada yang nungguin kelanjutan cerita Andira dan Rio? hehehe. maaf aku baru sempet update cerita ini karna ada beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan. mudah-mudahan ada yang masih mau baca cerita Rio dan Andira. selamat membaca :)

***************************************************************************************


Author pov

"Perasaan lo ke Anin sekarang gimana Yo?" tanya Rayi...

Rio hanya memandang Rayi dengan tatapan datar. "Rey, menurut lo sendiri bagaimana perasaan gue ke Anin?" Rio membalikan pertanyaannya pada Rayi.

"Lo sangat peduli sama Anin Yo. Bahkan saat lo sibuk buat ngerjain proyek kemarin, lo masih sempet ngurusin Anin dibanding Dira. Entah ini karna rasa bersalah lo sama Ryan atau diluar itu, yang jelas gue melihat lo masih sangat peduli sama Anin" jelas Rayi.

Rio hanya diam dan menyimak apa yang Rayi katakan. Ia memang sangat memperdulikan Anin dan Abi, bahkan ia sampai meluangkan waktu untuk menemui mereka saat sibuk kemarin. Sedangkan Dira? Bahkan ia tidak sempat untuk menghubunginya sama sekali. Rio tahu Dira pernah mencoba untuk menemuinya dikantor, tapi saat itu ia sedang berada diluar kota dan mereka tidak bertemu.

Kepergian Ryan membuat Rio benar-benar merasa sangat terpukul. Saat ia berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Ryan, ternyata Allah mengambil Ryan. Oleh sebab itu Rio berusaha sebaik mungkin dan berusaha untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan keluarga Ryan selama dua minggu ini. Rio mendampingi Anin dan Abi yang sangat merasa kehilangan Ryan. Rio merasa saat ini Anin dan Abi jauh lebih membutuhkannya dibandingkan Andira.

Selain itu, banyak pekerjaan Rio yang harus ia selesaikan dalam waktu kurang dari 2 minggu. Rio sendiri merasa kewalahan dalam mengatur jadwalnya, sehingga ia dan Rayi harus membawa pekerjaan kantor ke apartemennya agar pekerjaannya dapat selesai tepat waktu. Tidak hanya Dira yang kesulitan untuk menghubungi Rio, orang tua Rio juga kesulitan mengubungi anak laki-laki mereka karena selama 2 minggu ini Rio lupa menyimpan hpnya.

"Yo, skarang cuman lo sendiri yang bisa memahami perasaan diri lo sendiri. Jangan sampai terkecoh dengan perasaan bersalah lo Yo" lanjut Rayi saat Rio masih sibuk dengan pemikirannya sendiri.


Rio pov

Aku sudah berada didalam mobil ku. Hari ini aku akan menemui Andira, tapi aku harus menghubunginya terlebih dahulu karna aku tidak tau Dira sedang berada dimana saat ini. Aku mengeluarkan hp ku dan berusaha menghubungi Dira, namun ternyata hp Andira tidak aktif. Kemudian aku mencoba untuk menghubungi rumahnya, setelah menunggu beberapa saat akhirnya ada yang mengangkat telponnya.

"Hallo assalammualaikum, dengan kediaman Pratama" jawab seseorang disebrang sana, sepertinya ini suara Bunda Rini.

"Walaikumsalam, Bunda Rini, ini Rio" jawab ku

"Ooh ya Rio, kenapa nak?" tanya Bunda

"Andira ada dirumah Bunda? Atau masih berada dirumah sakit?"

"Andira sudah pulang dari beberapa jam yang lalu nak, sepertinya ia kurang enak badan. Semenjak pulang tadi Dira istirahat dikamarnya dan belum turun kebawah Yo" jelas Bunda Rini pada ku.

"Bunda, Rio sedang dijalan menuju kerumah Bunda, tidak apapa jika Rio kerumah?"

"Ya silahkan Yo, Bunda tunggu ya. Skalian kita makan malam bersama dirumah, sudah lamakan kita tidak makan malam bersama?"

I LOVE YOU!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang