Part 21

44.6K 1.9K 141
                                    

Author pov

Sudah 15 menit Andira dan Rio sibuk dengan pikirannya masing-masing tanpa ada yang mencoba mengeluarkan suara. Saat ini Andira dan Rio sedang berada di taman belakang rumah sakit. Baik Andira ataupun Rio tidak ada yang berusaha untuk memulai percakapan terlebih dahulu.

Andira hanya tertunduk sambil memperhatikan minuman yang berada dihadapannya. Sedangkan Rio hanya memandangi Andira dalam diam.

"Mas Rio apa kabar? Hihi lucu sekali rasanya menanyakan kabar Mas Rio" tanya Andira sambil menatap ke arah Rio.

Rio yang ditatap oleh Andira merasa sedikit terkejut saat tiba-tiba Andira mengeluarkan suaranya. Namun ia masih berdiam diri, tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Dira.

"Maafin Mas ya Ra" akhirnya Rio juga mengeluarkan suaranya.

"Maaf untuk apa Mas?" tanya Andira dengan wajah bingung.

"Maaf karna selama dua minggu ini Mas membuat kamu hawatir dengan tanpa memberikan kabar apapun" jelas Rio.

"Boleh Dira bertanya?" Rio hanya menganggukan kepalanya.

"Kenapa Mas masih sempat menghubungi Mbak Anin? Kenapa Mas masih bisa memperhatikan Mbak Anin dan Abi? Kenapa Mas begitu hawatir melihat keadaan Mbak Anin dan Abi? Kenapa Mas selalu berusaha berada di sisi Mbak Anin saat Mbak Anin membutuhkan Mas? Kenapa... kenapa Mas tidak berlaku seperti itu pada Dira?" tanya Andira dengan suara yg sedikit bergetar karna menahan tangis.

Rio hanya memperhatikan Andira dalam diam. Ia cukup terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Andira.

"Karna Anin dan Abi untuk saat ini jauh lebih membutuhkan Mas Ra." Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Rio menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Andira dengan hati-hati.

Dira mengalihkan tatapannya dari Rio, ia berusaha sekuat mungkin agar tidak menangis dihadapan Rio.

"Apa menurut Mas Dira tidak membutuhkan Mas Rio? Apa Dira harus seperti Mbak Anin dulu baru Mas Rio akan peduli dengan Dira?" Tanya Dira tanpa melihat kearah Rio.

"Untuk saat ini, kamu jauh lebih kuat dibandingkan Anin Ra. Anin baru kehilangan suaminya dan dia membutuhkan bantuan dalam mengurus Abi. Ditambah lagi Abi yang jatuh sakit setelah kepergian Ryan. Anin begitu terpukul dengan kepergian Ryan dan saat ini Anin sedang ketakutan karna ia juga takut Abi akan meninggalkannya Andira" Rio menjelaskan dengan nada yang tenang sambil memandang Andira.

Andira terdiam mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh Rio.

"Kalau begitu, sekarang Dira yang sedang ketakutan. Dira takut kehilangan Mas" Rio hanya diam mendengar pernyataan dari Andira.

Saat ini udara disekitarnya sangat menyesakkan. Ia harus segera pergi dari sini sebelum air matanya benar-benar keluar dihadapan Rio.

"Hmm... Ada yang ingin Mas bicarakan lagi?" Tanya Andira dengan suara yg sedikit bergetar karna ia menahan tangis. "Jika tidak ada, Dira pamit pulang ya Mas." Kata Dira sambil berdiri dari tempat duduknya. Rio hanya diam dan tidak mengatakan apapun. Setelah menunggu cukup lama dan tidak mendapatkan jawaban apapun dari Rio, Andira mulai melangkahkan kakinya.

Saat Dira sudah berjalan melewati Rio, tiba-tiba pertanyaan yang dilontarkan oleh Rio menghentikan langkahnya.

"Apa kamu meragukan Mas Ra?" Tanya Rio.

I LOVE YOU!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang