Prolog

348 16 0
                                    

Terlihat dari kejauhan seorang pria turun dari mobilnya, dengan sebuah senyum cerah yang tercetak di bibirnya.  Tangan kirinya menggenggam setangkai mawar putih. Pria yang selama ini amat ia rindukan, dimana senyuman itu yang amat sangat ia rindukan,  dan ia rindu akan segala yang ada di dalam diri pria itu.

"Roya" ucapnya lirih, dengan tenggorokan yang tiba-tiba terasa sangat sakit, sekedar untuk mengucapkan nama itu. seraya menahan air mata yang sudah menggenangi pelupuk matanya.

Roya melangkah, menekan bel rumah bercat putih bernuansa klasik.  Elsa yang sedari tadi memperhatikannya dari jendela kamarnya segera turun dan membukakan pintu untuk Roya.

--

Fikss ini Prolog gak banget pastinya hehe.

Btw itu mulmed; Roya.

RoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang