aku menceritakan semua yang terjadi dihidupku sejauh yang ku ingat kepada rechard tatapa matanya seolah merengkuh hatiku dia pendengar yang baik, rechard megusap lembut rambutku baiklah sekarang aku merasa caggung dan... bersalah. apa? bersalah? aku tidak pernah meyesali apapun yag ku katakan dan ku lakukan dan kali ini aku merasa bersalah? aku merasa bersalah karena memanggilnya cowo sinting dan menuduhnya memiliki sifat buruk. dia baik dan aku rasa akulah yang sinting dengan hal-hal tolol yang ku lakukan. dia bersifat hangat namun terkadang dingin dia peduli dan terkadang masa bodoh. recahrd membuatkanku makanan entah apa yang dia masak yang ku tau cacing diperut ku sedang berdemo seorang pria bisa memasak ? tiu suatu bakat istimewa! aku langsung menyantap makan malamku yang dibuat oleh rechard "btw what's your name?"tanyanya memecah keheningan " im zoelane naffer "jawabku aku, dia mengangkat satu alisnya "ada apa?"tanyaku bingung, dia berajak dari bangkunya dan melengos pergi tanpa menjawab pertanyaanku. apa yang salah dari namaku? apa namaku cukup aneh disini? menurutku tidak. hal yang tak pernah ku mengerti dari seorang rechard sifatnya yang berubah sewaktu-waktu. aku berdiam di balkon kamar menatap gemerlap malam kota london. aku beranjak pergi masuk kedalam kamar dan menutup jendela besok waktuku mencari alamat rumah ibuku. paginya aku siap-siap beranjak dari ranjang bersiap-siap mencari alamat rumah ibu "london itu luas kau mau yakin tidak mau menelpon ayahmu? "tanya rechard ketika mobil ferarrinya melaju, aku menggelengka kepalaku "atau jangan-jangan kau memang ingin lebih lama bersama orang tampan sepertiku?"ledeknya sambil meneyeringai lebar, mataku membulat. "TAMPAN? MANTANKU LEBIH TAMPAN DARIMU!"suaraku naik tentu saja aku berbohog bahkan dia jauh lebih tampan dari falen dia sangat keren,tampan dan mapan tidak seperti falen yang selalu menghabiskan harta orangtuanya, aku merampas handphoe-nya dari saku jaket hitamnya dia hanya tertawa melihat tigkah konyolku tapi aku tidak peduli aku mengetik nomer ayahku degan cepat lalu menelpon ayah 'ayah, aku zoel aku cepat kirimkan nomer ibu, tas dan dompetku dirampok aku pingsan hidungku berdarah dan sekarang aku terjebak bersama pria asing yag mungkin saja bisa memperkosa atau membunuhku, ayah cepat jika kau tidak ingin anakmu mati tragis.' sedetik kemudian ku matikan teleponnya. aku memberikan handphonenya aku tersenyum licik menunggu ekspresinya "WHAT?!'' teriaknya lalu menge-rem mobilnya "kau gila?"tanyanya panik "tentu saja tidak"ucapku, "bagaimana kalau ayahmu melaporkan ku ke kantor polisi?"tanyanya panik"kau mau malaikat penyelamatmu berada didalam jeruji besi?"tanyanya lagi, aku haya memutar mataku lalu menegok kejendela "aku hanya bercanda aku belum menelpon ayahku"jawabku santai di menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan sebelah tangan "wanita sinting!"gumamnya pelan "sekarang cobala mejadi serius, cepat telpon ayahmu aku tidak ingin terjebak lebih lama dengan perempuan sinting sepertimu"jelasnya, aku tidak menjawab. entahlah aku merasa nyaman berada didekatnya, aku tidak ingin pergi. dan aku rasa aku mulai menyukainya.. apa? sejak kapan? aku baru mengenalnya 2 hari lalu itu mustahil atau mungkin itu benar aku-mulai-menyukai-rechard.
***
jangan lupa komentar dan votenya yaa.. terimakasi
KAMU SEDANG MEMBACA
where's my happy ending?
Teen Fictionsetelah perceraian kedua orang tuanya zoel merasa tertekan dihidup zoel selalu dirundung pilu ayahnya berubah menjadi pemabuk, pemakai dan mengencani gadis muda berbeda setiap malamnya zoel dan yg terakhir zoel lihat ayahnya mengencani mulan teman s...