Kau tahu? Aku selalu melakukan tindakkan tolol yang membuat diriku sendiri malu. Aku memang ceroboh dan selalu begitu baru sehari aku tinggal london aku telah membuat banyak masalah. "Kenapa kau meminjam baju jamie? Bukankah kau bisa meminjam bajuku?"Tanya mama aku hanya menunduk lesu lalu mendongak kearahnya "tapi kau dibawah mana mungkin aku kebawah hanya memakai handuk atau berteriak memanggilmu dan tak ada pilihan lain" Lalu aku melontarkan tatapan sinisku pada jamie aku bisa melihat dia tersenyum penuh kemenangan "teserah, sekarang pakai ini lalu minta maaf pada jamie" sambil memberikan dress pendek berwarna merah jambu "jangan rusak apa yang telahku dapatkan, mengerti?"Bisik mama lalu beranjak pergi. Baiklah dia terlihat seperti ibu tiri, sangat memuakkan. Jamie menatapku geli "APA?! Mau menertawakanku?"Bentakku "kau tak mendengar mama-mu? Dia bilang kau harus minta maaf padaku!" Jamie beranjak dari kursinya "aku menunggu"lanjutnya "kau ingin aku meminta maaf? Tidak-akan-pernah" dia mematung mendengar pernyataanku "minggir!" Aku melewatinya yang masih mematung, dia kira aku akan menuruti perintah mama? Jawabannya Tidak-akan-pernah. mama hanya bertindak baik padaku didepan papa mama menganggapku seperti anak tiri ini keterlaluan. Apa dia bertindak seperti ini juga pada jamie? Mungkin tidak. Aku mengganti bajuku dan bersiap aku mengetuk kamar jamie "ada apa?"Tanyanya ketus "kau tidak dengar papa menyuruhmu mengantarkanku untuk membeli baju" jawabku sambil menggigiti kuku dia memutar matanya "baiklah". Akhirnya tak lama mobil jamie meluncur "boleh kutanya sesuatu?"Tanyaku memecahkan keheningan "hmm?" Sahutnya "mengapa kau begitu takut pada papamu?"Tanyaku tanpa rasa bersalah dia menatapku bingung "mengapa kau begitu berani terhadap ibumu?" Tanya jamie sambil memainkan jarinya di stir mobil "a-aku... Maksudku entahlah dia menjengkelkan" jawabku sekenanya dia mengangkat sebelah alisnya "baiklah, aku mencoba mengerti" jamie menggaruk kepalanya yang sama sekali tida gatal "mungkin kau harus belajar denganku, agar kau tidak menjadi boneka ayahmu lagi" aku meliriknya dan menyunggingkan sebelah bibirku dia mengangkat sebelah alis matanya meminta arti dari kata-kataku barusan "ayolah kau seorang anak laki-laki, tapi tak mengapa jika kau tak mau aku juga takkan memaksamu"lanjutku "caranya?"Tanyanya "sini" aku membisikan sesuatu ditelinga jamie "kau gila?" Teriaknya "ayolah semalam kau juga melakukanya" aku menopangkan kedua tangan didadaku "ta-tapi..","ayolah jamie" potongku "baiklah"jawabnya "kita sampai"jamie melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu mobilnya dan begitupun aku, kau tahu, kami berjalan hanya berdua seperti sepasang kekasih. Ayolah zoel kau berpikir apa? Jamie ini kakakmu meskipun hanya kakak tiri. "Zoel, kau memikirkan apa?" Jamie melambai-lambaikan tangannya "ti-tidak, jadi kau mau melakukannya?" Tanyaku mengenai rencana yang tadi "entahlah aku tidak yakin aku belum pernah melakukannya dirumah" aku bisa melihat jamie ragu "ayolah kau akan terlihat keren" aku seperti setan yang sedang menggoda jamie "baiklah" jamie tersenyum licik. Kami pergi ketempat yang kami tuju "jadi ini tempatnya?" Tanya jamie sambil menutup pintu mobilnya kami memasuki studio tatto, aku rasa aku sangat jahat pada jamie aku menyuruh jamie menatto tubuhnya sementara aku sendiri belum pernah merasakan di tatto. "Yang ini bagus" aku menunjuk gambar peace "baiklah ku rasa itu bagus"jawabnya "aku akan menemanimu" aku memegang tangan james, james tersenyum penuh arti. Omg jamie tersenyum padaku?! Aku memang menyadari dari awal bahwa jamie sangat tampan tapi aku berusaha menepisnya karena dia kakakku, tiba-tiba james meringis kesakitan "k-kau tidak apa?"Tanyaku sekarang aku merasa bersalah, aku benar-benar berubah aku merasa bersalah pada 2 orang inggris yang menjengkelkan yang pertama rechard dan yang kedua jamie "aku akan membuat tatto juga!" Ujarku "jangan, ini sakit" jamie menahan ku "aku adikmu, aku tak akan membiarkanmu sakit sendirian" aku rasa aku mulai mendramatisir keadaan, apakah ini terlalu berlebihan? Bodoh, tentu saja ini sangat berlebihan. James tertawa kecil "maka dari pada itu aku tak ingin membiarkan adikku kesakitan" dengan nada meledek "terserah saja jika kau mau dimarahi papa sendirian" aku tersenyum sarkastik "its not your bussines"jawabnya aku hanya diam sampai jamie selesai dengan tato nya "hei ini tidak buruk, kau benar." Sambil melihat tato yang berada dipergelangan tangannya "ayo kita pulang ini sudah sore"aku menarik tangan jamie "kau lupa rencana selanjutnya?"Tanya jamie "aku rasa tidak, ini sudah cukup" jawabku "ku rasa belum, kita harus membeli 5 botol winsky" aku membulatkan mataku, bagaimana dia bisa begitu cepat berubah? Apa orang inggris mempunyai sifat ganda? Mulai rechard, mama dan jamie, terserah saja "dirumah?"Tanyaku
"Yap!"
"Kita bisa ke pub"
"Tidak"
"Pub"
"Baiklah, tapi berjanji kau harus menemaniku" jamie menunjuk wajahku "baiklah" jawabku, kami menuju pub kami memesan 2 botol winsky "jamie, ini terlalu banyak" aku sedikit berteriak karena suara dentuman music yang kencang sebenarnya aku belum pernah minum dan sekarang aku menjrumuskan jamie kejalan yang sesat, jamie menuangkan winsky ke gelas ku "ayo minum" jamie menyodorkan gelas kepadaku terpaksa aku minum hanya dua gelas tapi sudah membuatku pusing setengah mati sementara kalau tak salah jamie sudah meneguk 2 botol winsky "hei dalia kau sangat cantik aku mencintaimu, sungguh" aku mendengar samar-samar jamie mulai melantur "mau kah kau menikah denganku"jamie mencoba menciumku, aku mendorongnya hingga ia terpental , aku memegang pipinya "kau juga tampan sekali sayang" ku rasa aku mulai melantur "benarkah? aku tahu itu!" Dia menunjuk karah yang tak beraturan jamie memegang pipiku "kau juga sangat cantik" aku merasakan sesuatu yang aneh menempel dibibirku, astaga! Si bodoh jamie menciumku, bodoh! Aku ini adiknya aku mendorongnya tiba-tiba handphone jamie berbunyi "hallo" aku mendengarnya samar-samar karena akupun mabuk suaranya sungguh mengerikan "ya papa? Aku sedang di pun jane-jasne-janes apapun itu bersama wanita cantik bernama zoel, kau tahu dan dia mabuk" dia berkata aku mabuk? Dia juga mabuk aku menuntun jamie menuju keluar pub kami memasuki mobil kurasa tak mungkin kami mengemudi dalam keadaan seperti ini kerumah meskipun aku setengah sadar.
***
"Zoel bangun!" Ku lihat jamie yang sudah rapih menggunakan seragam sekolah. Aku memegangi kepalaku yang pusing "jam 6.30 kita harus berangkat sekolah"tutur jamie aku beranjak duduk "kau tau? Kepalaku sangat pusing!" Aku terus memegangi kepalaku "payah, kau yang menyarankannya!" Dia menarik tanganku dan mendorongku ke kamar mandi. Setelah siap aku membuka lemari sudah ada sepasang seragam disana. Aku memakainya, ku rasa aku dan jamie adalah adik-kakak terkompak sejagad raya. Aku melangkah turun kebawah aku mendengar suara papa marah diiringi gelas pecah "kau harusnya menjaga adikmu, bukan menjrumuskannya!"Teriaknya "dan lihat , beraninya kau membuat tato? " Suara papa semakin menggema " aku sudah besar usiaku sudah 17tahun, aku bukan balita yang terus menerus diatur!" Jamie tak kalah sewot "jamie" teriak papa, aku berlari turun, jamie hanya menatapku tajam lalu pergi. Aku berlari mengejar jamie dan memasuki mobil jamie "j-jam.. Maksudku aku minta maaf" aku memalingkan tatapanku pada jamie, jamie meliriku sinis lalu tertawa, aku tidak mengerti "hei wajahmu sangat lucu ketika kau sedang takut" jamie mengelus rambutku "kau ini.. ku kira kau sungguhan" aku tertunduk lesu jamie tertawa lalu meluncurkan mobilnya, tapi apakah dia tidak ingat kalau semalam dia menciumku? baiklah aku akan diam seribu bahasa jika si bodoh kakakku jamie lah yang pertama.
***
Vote+comment cerita abal-abal aku dong, meskipun jelek dan aneh tapi bikinnya susah hargain ya:)x
KAMU SEDANG MEMBACA
where's my happy ending?
Teen Fictionsetelah perceraian kedua orang tuanya zoel merasa tertekan dihidup zoel selalu dirundung pilu ayahnya berubah menjadi pemabuk, pemakai dan mengencani gadis muda berbeda setiap malamnya zoel dan yg terakhir zoel lihat ayahnya mengencani mulan teman s...