Langkah Pertama

868 76 5
                                    

Hai semua,,, apakah ada yang menunggu cerita ini untuk update????
Sebelumnya saya minta maaf🙏🙏 bukan maksut saya membuat kalian menunggu (bila memang ada) sebenarnya cerita ini sudah selesai saya kerjakan dari berbulan-bulan yang lalu tapi entah mengapa saya belum ada keinginan untuk update. Mungkin ini semua gara" ada SESEORANG yang nanya ke saya kenapa gw buat cerita vMin padahal gw jikook shipper. Itu buat saya ngrasa menghianati jikook 😢😢😢 lebay ya kedengarannya. Tapi emang itu yang saya rasakan. Tapi tenang cerita bakal saya update sampai and. oke jangan kebanyakan ngomong silakan dibaca jangan lupa vote n comment kalok berkena. N the last sorry for typo

Author POV

Taehyung berjalan menuju rumahnya dia memikirkan perkataan jimin, ‘apakah benar dia bisa digantikan? Rasanya terlalu sulit’ itulah isi pemikiran yang berkecambuk diotaknya
Taehyang masih berjalan sambil memikirkannya sampai ia tiba di depan pintu rumahnya saat dia akan membuka pintu tersebut dia berhenti dan teringat akan sesuatu. ‘Kenapa Jimin berbiara seakan-akan tau masa lalunya’
___________

Matahari telah bersinar, semua orang sudah memulai aktifitasnya begitu juga dengan taehyung dia sudah memulai aktifitassnya. Memakan sarapannya dengan diam dan perkataan jimin masih juga membaiyangi otaknya sejak ia bangun dari tidurnya, meski dia ingin melupakan perkataan itu entah mengapa kata-kata itu selalu muncul sendiri di ingatannya. Banyak sekali pertanyaan yang ada di otaknya.

“Hahhhh” tak terhitung berapa kali taehyung mengeluarkan nafas beratnya pagi ini.

“aku harus berangkat! Berhenti memikirkan itu!!” dia memberi semangat untuk dirinya sendiri dan berjalan meninggalkan rumahnya.

Taehyung berdiri di depan gedung tempatnya training dia menatapnya lama sebelum masuk ke dalam gedung itu. Tahyung berjalan menuju sebuah ruangan ruangan yang selalu dia kunjungi pertama kali setiap masuk kegedung ini, tempat latihan dance.

Hanya berdiri dari depan pintu dan menatap ruangan penuh cermin itu sebentar, menutupnya kembali dan berjalan meninggalkan ruangan itu.
‘Bukankah aku akan melupakanmu kenapa aku kesana lagi’ desahnya. taehyung berjalan menuju ruangan coachnya.

Saat sampai di ruangan pelatihnya taheyung di sambut dengan ramah oleh orang tersebut seperti setiap harinya mereka akan berdiskusi dan menentukan konsep-konsep yang akan di jadikannya untuk debut.

“Sepertinya kau perlu untuk belajar menari” sang coach memberikan intruksi ke pada taehyung. Dia mendengarkan dan berfikur perlukah iya melakukan itu.

“Kau memang sudah bisa menari, tapi kurasa kau memerlukan seseorang yang bisa memberimu masukan dalam tarianmu agar lebih kuat” imbuh sang coach untuk menyakinkan taehyung.

“bukankah aku seorang penyanyi! Aku bukan akan menjadi idol jadi kurasa tak perlu itu”

“Justru karna itu kau harus memiliki sesuatu yang berbeda, kau juga butuh nilai yang bisa mendukung suaramu yang bagus itu supaya lebih kuat karaktermu dan lebih menarik penggemar” sang coach masih saja menyakinkan taehyung sepertinya dia tak akan menyerah untuk menyakinkan Taehyung.

Sedang Taehyung masih berfikir perlukah Ia melakuan itu, wajah Taehyung berubah menjadi serius. Dia masih ragu untuk berlatih dance, Ia masih belum sanggup untuk berlatih menari berminggu-minggu pasti ia akan teringat akan seseorang dimasa lalunya.

“hahhh…..  Baiklah hyung terserah padamu saja carikan seseorang yang bisa mengajariku!”

Setelah Taehyung fikirkan bukankah dia akan melupakan masa lalunya lalu kenapa dia masih takut akan bayang-bayang dari masa lalunya. Taehyung harus berusaha melupakannya. Itulah mengapa taehyung setuju dengan saran sang coach.

Sedang sang coach menatap Taehyung dengan semangat dan senang juga tentunya.
“Baiklah!!! Aku akan menarikan seorang pelatih yang tepat untuk melatihmu” jawab coach dengan semangat dan dibalas dengan senyum tipis dari Taehyung.

***

Taehyung POV

Malam ini aku tidak ingin ke sana lagi, aku tak ingin mengingatnya lagi. Aku akan melupakannya. Dan disinilah aku sekarang, di ruang latian dance kata coach aku harus melatih tariku maka berakhirlah aku disini. Di tengah malam aku menggerakkan tubuhku mengikuti alunan lagu dari pengeras suara yang berada di pojokan ruangan tanpa mempedulikan telah berapa lama jam telah berlalu dan kringat telah membasahi pakean yang sedang ku kenankan. Aku tak merasakan capek aku terus menggerakan tubuhku lagi dan lagi.

"Apa kau sedang memaki musiknya?"

Sebuah suara muncul di sela-sela alunan musik dan decitan dari sepatu yang ku kenakan membuatku terdiam untuk sejenak. Aku menoleh ke sumber suara, seorang telah berdiri tak jauh dari pintu masuk ruangan ini.

"Musiknya menggambarkan perasaan senang, tapi kenapa kau menari seperti sedang memaki musiknya? Apa kau tak merasakan musiknya???" lanjutnya sambil berjalan menuju pengeras suara itu dan mematikannya.

Aku hanya melihat apa yang telah iya lakukan tanpa berniat menjawab perjanyaan yang di ajukannya. Sejujurnya aku masih bingung akan pertanyaannya tadi, apa yang di maksutnya? Dasar dia selalu aneh.

"Aku tadi mencarimu diatap gedung tapi ternyata kau tak ada dan aku menemukanmu disini"

Aku masih mendengarkannya tanpa berniat untuk menanggapi perkataannya, aku hanya berjalan mengambil handuk ku dan menyeka kringat yang ada di wajahku.

"Aku diminta suk jin hyung untuk melatihmu dance untuk persiapan debutmu" lanjutnya dan aku hanya menanggapi dengan anggukan.

"Sekarang aku mengerti kenapa suk jin hyung memintaku untuk melatihmu. Tarianmu dalam menampilkan perasaan dari lagu sangat parah" aku mengerutkan dahiku tak mengerti maksutnya.

"Begini di saat kau menari seharusnya kau menyampaikan perasan yang bisa membantu lagunya lebih terdengar bagus atau bisa lebih memiliki jiwa, tapi yang kau lakukan hanya menggerakkan tubuhmu tanpa ada pesan di dalamnya kau hanya ingin menunjukkan bahwa kau itu keren dengan dance" lanjutnya seolah mengerti kebingunganku akan perkataannya. Percakapan satu arah ini masih berlangsung aku hanya diam dan memikirkan perkataannya.

"Jangan kawatir aku akan membantumu"

Aku mengadahkan kepalaku dan tersenyum ke arahnya.

"Baiklah jika itu menurutmu maka bantulah aku, park jimin-sii"

Yahh dia jimin orang yang kemarin tak sengaja aku membentaknya dan orang yang setiap malam menemaniku di atap gedung tanpa adanya suara diantara kita dan juga orang yang membuatku mencoba berusaha meninggalkan masalalu ku.

Tbc.

31-01-2017

What Is SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang