Coffee

1.2K 103 7
                                    


V Pov

     Kami berjalan ditrotoar yang sepi karena memang ini sudah dini hari. Setelah sekian lama berjalan tak tentu arah akhirnya dia menawarkan untuk pergi kesebuah café, aku tak tau dimana tempatnya aku hanya mengikutinya dari belakang. Tak beberapa lama aku melihat ada sebuah bangunan bergaya klasik yang terdapat tulisan Coffee LoVer di papan nama yang mengantung di depannya, saat memasuki café tercium wangi harum coffee. Suasana disini terasa tenang aku baru pertama kali datang ke café seperti ini. Kami duduk bersama di sebuah meja menikmati alunan music yang diputar di café ini, tak ada yang memulai percakapan hingga seorang waiters datang dan menanyakan pesanan kami. Dia memesan secangkir coffee macchiato dan aku memesan secangkir Americano.

    Tak beberapa lama pesanan kami datang, aku menghirup aroma kopi ku, lalu meminumnya. Hangatnya kopi masuk ke dalam tubuhku sungguh nikmat rasanya. Aku metelakkan cangkirku ke meja kembali dan menatapnya yang sedang tersenyum kearah ku.

"Sepertinya kau sangat suka Americano?" tanyanya aku hanya mengangguk memandang cangkirku sambil tersenyum tipis.

"Mengapa kau menyukainya?" tanyanya lagi.

Aku terdiam beberapa saat, ini pertanyaan yang sulit untuk ku jelaskan.

"Aku menyukai rasanya" hanya itu yang terucap dari bebirku.

Pria didepanku hanya mengerutkan dagunya seperti memikirkan sesuatu.

"Kenapa?"

"Rasa kopi ini sama seperti yang kurasakan dalam hidupku, rasa pahit yang menusuk lidahku membuat hatiku terasa tenang. Aku tak tahu kenapa tapi aku hanya ingin meminumnya lagi dan lagi" Aku tak tahu kenapa aku bisa berbicara seperti itu, kalimat itu hanya terucap dari bibirku tanpa kusadari. Mingkinkah ini perasaan yang selama ini ingin aku ungkapkan?

Bahwa hidupku terasa seperti kopi yang pahit. Aku baru menyadari sejak kapan aku menyukai kopi pahit, baru ku mengerti menyukai Americano setelah orang itu pergi. Sebegitu besarkah dampak yang kau berikan padaku?

     Tanpa kusadari aku menganang kenangan indah bersama orang itu dulu dan mengabaikan orang yang ada didepanku yang sedang menatapku dalam.

"Kau tahu kanapa aku menyukai Mocchiato?" tanyanya sehingga membuatku tersadar dari lamunanku. Aku hanya menjawabnya dengan gelengkan kepala.

"Karena aku suka dengan rasa coffee ini. Kau tau makna dari Mocchiato?"

"Tidak"

"Bila diartikan Mocchiato punya makna dinodai" dia terdiam agak lama tercipta keheningan dantara kami "Jika dilihat hasilnya mocchiato adalah kopi espresso yang di nodai oleh susu, bukankah hampir mirip dengan kopi Americano? Bedanya jika Americano adalah espresso yang hanya ditambah dengan sedikit air hangat yang membuat rasa pahitnya tidak terlalu tajam, tetapi Mocchiato terdiri dari espresso yang ditambah dengan susu sehingga membuatnya lebih terasa manis" lanjutnya menjelaskan tentang kopi yang sedang kita nikmati sekarang ini. Aku kurang mengerti mengapa dia menjelaskan itu kepadaku. Aku hanya mendengarkannya sambil melihat kedua cangkir di meja kami.

"Bukankah ini seperti hidup kita? Itu tergantung dengan apa kita akan menodainya. Bila kita tak menodainya dengan sedikit pemanis maka hidup kita akan terus terasa pahit seperti americanomu itu? Bukankah lebih baik kita mencari sebuah sumber pemanis untuk menodai hidup kita yang pahit ini? Supaya kita merasakan hidup itu bisa terasa sangat manis" ujarnya sambir tersenyum kearahku.

     Aku mengerti sekarang kenapa dia menjelaskan tentang kopi itu kepadaku dan penjelasannya berhasil menyinggung tentang rasa hidupku. Dai ingin aku menodai hidupku yang terasa pahit, dia ingin aku memiliki hidup yang manis, dia ingin aku mengubah hidupku, dia ingin aku menemukan sumber pemanis untuk hidupku. Yah aku mengerti.

     Dia memandangku dengan wajah yang tersenyum manis kearahku. Aku membalas memandangnya dangan tersenyum tulus, baiklah aku akan mengikuti sarannya aku akan menodai rasa hidupku.

"Siapa nama mu?" tanyaku masih dengan senyum dibibirku. Akhirnya aku begitu panasaran karena kita tak ada niatan mengenalkan diri.

Aku ingin mengenalnya.

TBC or AND

Hallo....
Ni karya pertamaku jadi maklumin aja ya kalok jelek namanya juga belajar... Hahaha *alesan
Oke tunggu lanjutannya ya...
Jangan lupa tinggalkan jejak,,

17.04.16

What Is SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang