Daehyun menggelayut manja di lengan Youngjae, menikmati saat libur musim dingin tiba.
Ia selalu merindukan kicauan kekasihnya tentang cuaca yang mulai dingin hingga harga bahan makanan yang mulai naik karena musim dingin.
Ini sungguh menenangkan."Daehyunie! Kau mendengarku tidak sih?!" bahkan jeritan youngjae terdengar seperti nyanyian angin yang sukses membuatnya memejamkan mata.
Dia tahu, dirinya keterlaluan karena bukannya mendengarkan curahan hati Youngjae, ia malah terlelap sambil memeluk lengan kanan kekasihnya yang kini tengah berusaha membangunkannya. Tapi biarlah. Ia sungguh sangat mengantuk. Ia merasa tubuhnya sangat lelah dan butuh istirahat panjang.
Daehyun tersenyum dalam mimpinya. Ia merasakan sebuah kecupan hangat melewati keningnya, turun melewati kedua kelopak matanya yang terasa berat untuk terbuka, hingga akhirnya bibir hangat yang bergetar itu merekat di bibirnya.
"Selamat tidur Daehyunie. Tunggu aku di surga. Aku janji akan segera menemuimu," dan ucapan itu mengiringi perginya roh dari tubuh Daehyun yang terlapisi baju rumah sakit tempat dimana ia menjalani perawatannya selama ini.
Daehyun, 45 tahun dinyatakan meninggal karena penyakit leukimia stadium akhir dengan posisi memeluk tubuh kekasihnya yang meninggal satu jam setelah kepergiannya karena serangan jantung.
Musim dingin kali ini, kaupun tetap bersamaku kan baby?
End-
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story!
Short StoryBerisi flash fiction teruntuk anak kesayangan. My beloved Yoo Youngjae B.A.P saengil cukkae uri aegyi!