Keponakan

193 31 3
                                    

betapa bahagianya Youngjae ketika mendengar kabar bahwa Yongguk dan juga Himchan kakaknya berhasil mengadopsi bayi berumur dua minggu. Bayi laki-laki mungil dengan nama Yongchan yang berhasil mengalihkan dunianya.

Karena rumah mereka yang berdekatan, kini  Youngjae hampir setiap hari berada di rumah Himchan.

"Aaa kyeopta!! Yongchaniee~~~ hihihihi," begitulah kelakuan Youngjae jika tengah menggoda keponakan barunya. Hingga akhirnya Daehyun yang kini berstatus sebagai suami Youngjae berteriak geram di dalam rumah.

"YOUNGJAE-YA!" Teriakan marah Daehyun bahkan bisa di dengar dari rumah Himchan yang hanya berjarak 20 meter. Daehyun murka.

Bukan tanpa alasan Daehyun marah. Bagaimana bisa ia hanya mendapatkan nasi tanpa lauk untuk makan malamnya.
Padahal Daehyun baru saja pulang kerja dan sengaja menolak ajakan bos untuk makan di luar karena sudah membayangkan dia dan juga Youngjae makan malam romantis bersama.

Ayolah! Ini tepat sebulan mereka menikah. Harusnya mereka merayakannya dengan makan malam romantis dan di akhiri dengan kegiatan malam yang panas.

"Kau kenapa Daehyunie? Kesurupan?" Tanya sebuah suara yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Kau sudah tak mencintaiku lagi." Itulah kata pertama yang Daehyun ucapkan. Bahkan Daehyun tak mau repot-repot menatap Youngjae yang kini duduk di seberangnya.

"Apakah kau marah? Karena yongchanie? Beri tahu aku," ucap Youngje sembari melipat kedua tangan di dadanya.

Dengan perlahan Daehyun mendongakkan kepalanya. Menatap wajah istri yang begitu dicintainya.
Bagaimana bisa Daehyun menuduh Youngjae tak mencintainya ketika senyum manis itu selalu terulas untuknya. Tatapan cinta itu juga hanya Youngjae tunjukan padanya.

"Mianhae. Mulai besok aku akan di rumah. Aku tidak akan berkunjung kerumah Himchan hyung jika kau tidak mengijinkan. Tolong Daehyunie. Jangan ucapkan bahwa aku tidak mencintaimu hanya karena kau cemburu pada ponakan baruku. Ponakan baru kita.
Untuk apa aku berjuang menentang dunia selama empat tahun bersamamu, tapi kau masih meragukan cintaku. Aku-"

Bibir Youngjae tak mampu berucap. Dia hanya membiarkan tubuh Daehyun memeluknya dalam diam.
Ia tau Daehyun memiliki tingkat cemburu yang tinggi, tapi Youngjae tidak menyangka bahwa Yongchan akan menjadi sasaran cemburu Daehyun. Padahal dia hanyalah bayi berumur 2 minggu.

"Mianhae baby. Aku kasar padamu. Aku tau rasa cemburuku tidak masuk akal. mianhae," lirih Daehyun dalam dekapannya.

"Sstt.. sudahlah. Bagaimana jika kita bersiap dan makan di luar. Aku ingin menghabiskan malam ini bersama Daehyunie," bisik Youngjae menggoda.

Daehyunnya itu memang aneh. Gampang sekali cemburu tapi gampang sekali leleh. Lihat semburat merah di kupingnya, itu tandanya dia malu saat ini.

"BA..Baiklah. Ayo kita pergi," ucap Daehyun gagap.
Youngjae dengan cengiran khasnya menggenggam tangan Daehyun dan mengajaknya keluar rumah.

"Nah.. Bagaimana kalau aku juga mengajak Yongchanie, Himchan hyung dan juga Yongguk-"

"YAAA!"

"HAHAHHAHAHA...."


End-

Our Story!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang