Bagian 1

3.2K 149 13
                                    

"Terkadang kamu tahu bahwa beberapa hal memang menyakitkan untuk dilakukan, tapi malah memilih melakukan itu. Kenapa? Karena meskipun menyakitkan, kamu menyukainya."

____


Semua siswa-siswi yang berada di lapangan basket siang itu menatap Keyla dengan tatapan kesal. Gadis itu baru saja memberi botol air mineral kepada Rio, Si Kapten Basket SMA Kencana yang sedang latihan untuk pertandingan basket bulan depan.

Keyla memberikan botol itu kepada Rio dengan penuh harap. Sedangkan Rio hanya menatapnya dengan wajah datar. Hampir saja harapannya pupus begitu saja ketika selama beberapa detik, Rio hanya berdiri diam menatapnya tanpa melakukan apa-apa.

Sorak-sorai mulai terdengar ketika Rio yang tadinya diam, sekarang malah tengah memegang botol yang ia kasih tadi. Tidak sadar, kedua sudut bibir Keyla terangkat begitu saja ketika menyadari bahwa Rio benar-benar telah menerima air pemberiannya setelah sekian lama. Pencapaian yang sangat luar biasa bagi seorang Keyla selama dua tahun ini.

"Makasih.."











"Brakk!"












Perut Keyla rasanya merosot kebawah hingga ke tumit. Rasanya ini hal termemalukan yang pernah terjadi padanya. Pasalnya cewek itu barusan melihat air mineral yang baru saja ia kasih terlempar, dan tepat mendarat dalam tong sampah dengan mulus.

____

"GUE MALUUUUUU!!" Teriak Keyla dramatis begitu bertemu dengan Dimas dan Dhea di kantin saat berlari terburu-buru dari lapangan tadi.


"Kenapa lagi lo, anjir??" Tanya Dimas sambil terus menyeruput es the yang tinggal setengah.

"Alah palingan masalah Rio." Tebak Dhea sambal terus mengutak-atik ponselnya.

Keyla menghentakkan kakinya kesal sambil menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Gue maluuuu.." Sambung Keyla, "tadi dia sempat ngambil air yang gue kasih, tapi habis itu di buang."

Jelas Keyla dengan nada sedikit kesal.

"Pfftt BHAHAHAHAHA..!!"

Tawa Dimas mengelegar hingga seisi kantin yang lumayan ramai menoleh kearah meja mereka bertiga. "Jadi lo malu karna itu??"

Keyla terdiam sambil tetap memasang wajah kesal bercampur malu.

"Malu? Masih punya lo? Bukannya dari dulu nggak punya malu semenjak jadi bucinnya si bangsat itu??"

Keyla menghentak-hentakkan kakinya kesal. Kesal pada semuanya, termasuk dirinya sendiri yang baru saja bertingkah bodoh dan dipermalukan di depan umum.

"Udah nggak usah dipikirin. Mending lo ke toilet, cuci muka sekalian cermin, sono." Seru Dimas yang diikuti anggukan Dhea.

"Bolos aja bentar. Nggak usah masuk sampe pulang."

"Diusir nih ceritanya??" Tanya Keyla yang mengundang tatapan kesal dari dua sahabatnya itu.

"IYA KENAPA?!"

___

"Eh awas!"

Baru saja hendak menghindar karena teriakan barusan, namun pot bunga berukuran sedang terlanjur mendarat di atas telapak kakinya dan membuat cewek itu berteriak histeris. Sedangkan cowok yang berada di lantai atas bergegas turun ke bawah.

"Eh, nggak apa-apa?"

Rasanya Keyla mau teriak "SAKIT WOI INI" agar cowok tinggi dihadapannya ini paham kalua ia sedang dalam keadaan 'apa-apa'

Mint & Musk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang