Run

217 14 0
                                    

Kim Taehyung POV.

Aku terjatuh dalam jurang yang gelap,aku membuka mataku secara perlahan...

Ruangan yang serba putih,dengan pakaianku yang serba putih.
Ruangan yang begitu asing...

“dimana aku??” aku bertanya pada diri sendiri.

Aku berlari kesana-kesini mencari celah atau pintu keluar dari ruangan ini.

Aku berhenti sejenak untuk mengambil nafas. Seketika didepanku muncul lah video rekaman yang terekam lewat dinding berwarna putih itu.

“eomma!! Eomma!! Lihatlah,bagus tidak”
Wanita itu tersenyum.
“woaaa tae kecil sudah bisa menggambar yaa... lukisan tae daebak(keren)”

Aku melihat diriku yang masih berumur 4 tahun bersama eomma ku. Eommaku memancarkan senyuman hangat dan pelukan hangat.

Eommaku mencium pipi dan keningku.

“tae... pajanglah lukisan mu di kamar tae,eomma akan selalu tersenyum jika eomma akan mengujungi kamarmu”
“Arraseo(baiklah) aku akan memajangkan semua lukisan ku dikamar... nanti kamarku akan ku buat museum tae tae”
“hahaha... kau itu benar-benar menggemaskan yaa... anak eomma yang paling tampan dan pintar” eommaku menciumku lagi,dan ia mengangkatku lalu aku duduk dipangkuannya.

“taehyung...  eomma akan menjaga mu... janganlah nakal,besok umur mu akan 5 tahun dan kau mulai masuk sekolah pertama mu,berjanjilah pada eomma... jangan nakal kepada siapapun” eommaku memberikan jari kelingking didepanku,akupun menyatukan jari kelingking ku dengan jari kelingking eommaku.
“Nde... aku takan pernah nakal” jawabanku membuat senyuman eommaku mengembang.

Eommaku memegang kedua pipiku dengan kedua tangannya...  eommaku mencium bibir ku,lalu memeluk ku dengan hangat.

Video rekaman itu membuat air mataku terus mengalir keluar...

“Arrrrrrrrgh” aku merintih kesakitan,kepala ku kembali berdenyut hebat,aku terjatuh sambil memegang kepalaku.

Aku membuka mataku,melihat sekitar,kali ini aku berada dirumahku,aku terbangun dari tidurku.

Aku melihat  Rechel menggenggam tanganku,ia tertidur dipinggir sofa.

Rechel terbangun.

“oppa!! Kau sudah sadar... apa kepala mu masih sakit?”

Aku menggelengkan kepalaku “Ani(tidak)”

“lalu ken....” perkataannya terpotong saat aku langsung memeluknya dengan erat.

Ia mengelus pundakku,aku menangis dipelukannya.

***

“oppa... makanlah ini,ini akan membuatmu baikan” rechel memberiku makanan,aku hanya terdiam dan termenung mengingat mimpi tadi.

“oppa” rechel memanggilku,panggilannya berhasil menyadarkan ku dari lamunanku. Aku langsung menengok kearah rechel.

“rechel... selama ini kau kemana??” tanya ku membuat ia seketika terdiam.

“hehehe... aku tak kemana-kemana,hanya ada urusan kecil” ia tertawa kecil.

Dari wajah dan senyumannya ia menyembunyikan sesuatu.

“katakanlah padaku... jangan berbohong padaku”

Ia menundukan kepalanya,aku mendengar isakan tangisannya... ia menangis.

“hiks... eommaku...  kemarin aku memakamkan eommaku... hikss... eommaku dibunuh oleh ayahku sendiri” katanya dengan suara yang serak diiringi dengan isakan tangisannya.

Stigma''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang