First

809 66 17
                                    

Yo, minna! 😎
Balik ke cerita Ane yang absurdnya minta ampun. Ane hari ini, tanggal 1 Februari, malam ini, menit ini, detik ini, resmi meng-upload Yandere Mode..? More//plok plok plok 👏👏

Do'ain Ane agar bisa lancar dalam melanjutkan keseluruhan cerita yang sempat ter-pending.

Selamat membaca~~ 😌
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dia yang mencintaiku dengan tulus

Dia yang rela terluka demi diriku

Dia yang selalu ada di sampingku

Dia yang bisa berubah

Dia yang bisa menggila

Namun, itu tidak masalah bagiku

Karena aku,
.
.
.
.
.
Juga seperti dia













LEN POV

Namaku Kagami Len, lelaki biasa yang dicintai seluruh siswa di sekolah. Dua tahun yang lalu aku pindah ke SMP Vogakuen karena urusan penting dari pekerjaan orangtuaku. Sekarang aku akan duduk di bangku kelas 2 SMA Vogakuen.

Jika kalian mengetahui tentang masa laluku semasa SMP, tolong lupakan hal yang kurasa menjijikan. Aku dengan senang hati akan berterima kasih kepada kalian. Kalau tidak, aku akan lebih senang lagi karena bisa menyingkirkan kalian.

Hari ini merupakan hari pertamaku dalam semester ganjil. Beberapa senior tengah mengatur siswa baru yang mendaftar agar menuju ke aula untuk mengikuti upacara pembukaan.

Kesampingkan hal itu, manik azureku terus mencari sosok itu. Dari semua siswi yang berlalu lalang di hadapanku, aku sama sekali tidak bisa menemukannya.

"Dimana dia?" Batinku bertanya; penasaran dengan keterlambatan yang dilakukan olehnya yang selalu tepat waktu.

Perasaanku tidak enak. Sudah hampir waktunya upacara pembukaan dimulai, tapi dia belum juga datang. Sampai pada akhirnya, manik azureku ini melihatnya turun dari sebuah mobil sedan berwarna hitam.

"Mobil siapa itu?" Gumamku bertanya pada diri sendiri

Nampak sekali di wajahnya bahwa dia memaksakan sebuah senyuman manis. Lelaki pekaan sepertiku pasti akan tau yang mana senyuman alami atau senyuman palsu. Seorang lelaki dengan surai tosca juga turun dari mobil yang sama. Terpampang dengan jelas tangan lelaki itu merangkul orang yang kucari. Oh, sial..

Aku berjalan mendekati mereka berdua. Menyadari kehadiranku, mereka mengalihkan pandangan kearahku. Terkejut, itu yang pertama kali dia tunjukkan.

"Len.." lirihnya sambil menatapku. Kutatap dirinya dengan tajam. Yang kulihat dari matanya adalah kebencian terhadap lelaki tidak sopan ini.

"Bisakah kau jelaskan apa maksudnya ini..... Rin?" Tanyaku datar

"Dia-"

"Siapa dia, Rin-chan?" Pertanyaan dari lelaki ini memotong perkataannya

"Aku adalah-"

"Aku tidak bertanya padamu, anak aneh. Aku bertanya pada Rin-chan~" kata-kata menjengkelkannya memotong perkataanku

"Lelaki tidak tau diri!" Batinku berteriak.

Aku melihat Rin menatap lelaki di sampingnya seakan mengatakan 'Dia pacarku, bodoh!'.

"Oh, aku tau! Pasti kau salah satu anak yang menjadi tukang bantu Rin-chan" ujar lelaki ini seenaknya

"Siapa yang kau maksud tukang bantu Rin, hah?" Tanyaku; nada protes kutambahkan dalam ucapanku.

"Tentu saja kau, bodoh! Apa kau tidak peka dengan perkataanku?"

"Kau...-"

"Sudahlah, Len, Mikuo-san" lerai Rin

Aku ingat sekarang. Lelaki ini adalah Hatsune Mikuo; anak angkat dari keluarga Hatsune sejak kematian Miku. Dia juga ketua basket di SMA Vogakuen. Yang kutau dari dirinya, dia adalah lelaki kurang ajar yang sok ganteng dan lelaki bodoh yang mengejar ajalnya.

"Hatsune Mikuo-san. Aku masih menahan emosiku, jadi lepaskan tangan kotormu itu dari Rin-ku" ucapku geram. Darahku hampir mendidih karenanya.

Mikuo mengembangkan seringai menyebalkannya. "Rin-mu? Oh, tentu saja kau tidak tau karena mulai hari ini aku dan Rin-chan resmi berpacaran~"

"..." wajah datar kubentuk sebagai tanggapanku atas perkataannya. Aura dark tentu saja mengelilingiku.

"Tentu saja kau akan menarik perkataanmu sekarang.." gumam Rin dengan kepala tertunduk

"Tidak akan, Rin-chan~"

PLAK

Sebuah tamparan keras mendapat di pipi kanan Mikuo, meninggalkan bekas merah yang terlihat sangat jelas di parasnya. Senyum kemenangan spontan terukir di wajahku. Rasa senang kurasakan karena bisa melihat Rin menampar keras Mikuo sialan itu.

"Coba saja kalau bisa.." gumam Rin sambil beranjak menjauhi Mikuo yang masih memegang bekas tamparan Rin

"Sudah saatnya..."

Aku putuskan untuk mengikuti langkah Rin yang entah menuju kemana. Asal dia bisa mengerti apa yang kupikirkan, dia akan melakukan apapun untukku.
.
.
.
"Len, kau di kelas mana?" Tanya Rin padaku. Kami berdua sekarang sedang melihat pembagian kelas di mading utama.

"Coba kulihat. Aku di.... kelas 11B"

"Wah, kita sekelas! Kalau begitu, kita duduknya berdua, dong. Iya, kan?" Mata Rin berbinar mendengar kalau kami sekelas

Aku tertawa geli melihat tingkah laku Rin yang menurutku imut itu. "Iya, Rin. Kita berdua akan duduk-"

"Bersama~"

Aku mendengar suara yang tidak asing. Suara yang sudah pasti pemiliknya membuatku muak. Menahan amarah dan membalikkan badan, aku angkat bicara.

"Rin sedang berbicara denganku, jadi kau tidak perlu-"

"Rin-chan~ Istirahat nanti kita makan siang bersama, ya~" katanya dengan wajah berseri

"Kenapa dia bisa semenjengkelkan ini sih?!" Batinku menggebu

"Aku akan makan siang dengan Len. Aku juga tidak berniat keluar kelas hanya untuk pergi ke kantin" jawab Rin datar

"Hei! Siapa yang menyuruhmu keluar kelas? Aku juga malas keluar kelas. Aku sudah tau kantin akan padat dikerumuni banyak murid lainnya" ujar orang yang memotong perkataanku

Tunggu!

Apa yang baru saja dia katakan?!

Aku kembali melihat daftar pembagian kelas saat diriku baru saja mengerti apa maksud dari perkataannya. Kucari nama yang berawalan huruf 'H' di daftar nama 11B.

Hatsune Mikuo
IA
Kagami Len
Kagamine Rin

"....."

"Kau sudah lihat pembagiannya? Nah, mulai sekarang mohon bantuannya, Kagami-san"

Yandere Mode..? More [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang