Seventh

221 31 12
                                    

"Pak, tolong cari anak saya. Dia sudah 5 hari tidak pulang.. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi" mama Len memohon pada kepala polisi yang duduk di hadapannya

"Iya, bu. Kami dengan segenap tenaga akan mencari anak ibu"

"Pak polisi, tolong cari nii-chan... Aku akan bunuh diri kalau dia tidak ditemukan. Ini semua salahku... Kalau saja aku bisa menjaga diri, pasti nii-chan tidak akan celaka..." sesal Rinto

"Dek, bisa kau jelaskan secara rinci bagaimana kakakmu hilang?" tanya kepala polisi

"A-ano..." Rinto menyiapkan diri untuk kembali mengingat masa lalu. "Malam harinya sekitar pukul 6, nii-chan keluar rumah untuk makan malam dengan seseorang. Sekitar pukul 8, aku pergi ke supermarket. Ketika keluar dari supermarket, ada orang yang menghampiriku. Orang itu laki-laki, lebih tinggi dari nii-chan, dan sepertinya dia satu umur dengan nii-chan. Yang aku ingat, dia tersenyum padaku. Aku tidak tau siapa orang yang menghampiriku itu. Setelahnya, aku tidak tau apa-apa lagi; sekelilingku langsung gelap. Saat aku sadar, aku sudah dalam keadaan terikat. Aku dilempar ke gang sempit tanpa pencahayaan sedikitpun. Aku juga dipaksa untuk berjalan ke depan. Aku tidak tau kalau nii-chan menyadari langkahku yang bergetar. Aku juga tidak tau kenapa nii-chan bisa menemukanku atau bahkan dia sedang mencari seseorang. Ketika nii-chan hampir meraih tanganku yang sudah terlepas dari ikatan, orang yang menculikku menusuk perut nii-chan dengan pisau. Aku... Aku menangis karena kesalahan itu... Setelahnya, aku... dipukul hingga kehilangan kesadaran. Paginya, aku sudah berada dalam kamarku dengan perban dan plester yang menutupi luka-lukaku"

"Sebelum itu, aku yang menyadari keterlambatan Rinto pulang. Aku terus mencarinya walau hujan turun. Tanpa sengaja, aku menemukannya tergeletak tak sadarkan diri dalam sebuah gang yang disebutkannya tadi dengan bercak darah yang cukup banyak. Aku membawa Rinto pulang dan mengobati lukanya" sambung mama Len

"Sekitar pukul 10 pagi, rumah kami kedatangan tamu. Dia seorang perempuan, rambutnya blonde sebahu dengan pakaian casual. Aku mengira kalau perempuan itu termasuk dalam orang yang berbahaya, ternyata tidak. Dia datang mencari nii-chan dan langsung pergi setelah kukatakan nii-chan ditikam oleh orang asing. Dari tatapannya, dia sangat marah mengetahui nii-chan tidak di rumah"

"Hmm... Ini merupakan kasus yang cukup rumit, karena pelaku kejahatannya tidak memberi tanda-tanda apapun tentang dirinya" ujar kepala polisi selesai mendengar penjelasan keluarga Kagami itu

"Tolong, pak. Dia tidak pernah begini sebelumnya" ucap mama Len dengan harapan tinggi

"Iya, bu. Kami berusaha sekuat tenaga agar anak ibu bisa ditemukan. Ibu bisa keluar sekarang"

"Pak, tolong! Kalau semakin lama dia tidak ditemukan, sudah pasti dia mati? Begitu maksud bapak?!"

"Bu. Ibu tidak bisa mengambil keputusan buntu seperti itu. Kami pihak kepolisian akan berusaha untuk mengatasi masalah ini. Kalau ibu masih ragu dengan kinerja kami, kasus ibu akan kami jadikan kasus utama"

"Saya tidak bisa menjamin apa yang bapak katakan. Tapi saya akan berusaha percaya dengan apa yang bapak katakan. Kalau begitu, saya permisi.."

Mama Len dan Rinto keluar dari kantor polisi. Di luar, mama Len mengubah wajah lesunya menjadi wajah penuh amarah. Rinto yang tidak sengaja melihat wajah mama tersayangnya itu langsung ketakutan. Bukan karena wajah mamanya yang membuat Rinto takut, tapi apa yang akan terjadi yang membuat Rinto takut melihat ke depan.

Di sisi lain, seseorang tengah memperhatikan ibu dan anak itu sambil mengukir seringai.

"Mereka pikir.. mereka bisa menggunakan pertolongan polisi? Mari kita lihat, apa yang akan terjadi selanjutnya..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
- TBC

Kembali ke Ane dan FF Ane~ ヾ(¯∇ ̄๑)
Ane mau nyoba upload FF Utapri seperti yang telah Ane katakan sebelumnya, tapi Ane masih ragu nih.. Yaudeh, VOTE AND COMMENT DITUNGGU YAA!!~~ \(○^ω^○)/

Yandere Mode..? More [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang