Hai, hai.
Ini chapter terakhir dari story Sun's Romance.
Happy reading :)---------------------------------------------------------
You're my bright blue sky,
You're the SUN in my eyes,
Baby you're my life,
You're the reason why....
Lagu Christina Perry feat. Ed Sheeran terdengar riang ditelinga Sella saat ia melihat Fahmi dikolam renang pada acara makrab di puncak sore hari.
Fahmi beberapa kali melemparkan senyum pada Sella ketika teman-teman Sella menyuruh Sella untuk turun ke dalam kolam air yang sejuk. Sella hanya menggeleng untuk menjawab ajakan teman-temannya.
Suara adzan maghrib menghentikan aktivitas mereka sejenak untuk beribadah. Tak terkecuali Sella, yang juga melakukan sholat maghrib bersama Tia, Indah dan Rifka dikamarnya. Selesai sholat, Sella membantu teman-temannya yang sedang membuat teh manis hangat untuk menemani malam di suasana puncak yang dingin.
Sella mencari-cari sosok Fahmi, ia edarkan pandangannya ke segala penjuru sisi vila. Tak Sella temukan batang hidung Fahmi. Sella menghela nafas, mungkin ia sedang merokok didekat taman bersama Indra. Seperti biasa.
Namun, saat Sella masuk ke kamarnya untuk mengambil alat masak yang ia bawa didalam tas, ia terkejut mendapati Fahmi sedang mengaji didalam kamarnya setelah melakukan sholat maghrib. Sella mengurungkan niatnya, lalu kembali ke dapur.
Betapa senang hatinya melihat tindakan Fahmi. Sella semakin terkagum mendengar suara Fahmi sampai ke dapur yang bersebelahan dengan kamarnya. Lamunan Sella terpecahkan saat Agus memanggil Sella.
"Sel, mending adain makrab terus deh. Gila, anak-anak pada rajin sholat begini. Biasanya nggak pernah, loh." Jelas Agus.
"Ya bagus dong, Gus." Jawab Sella dengan senang.
"Bagus sih, tapi jadi aneh aja gitu."
***
Malam pun tiba. Acara malam keakraban kelas dilanjutkan dengan makan bersama. Hidangan ayam, sosis, bakso, dan otak-otak bakar pun telah selesai dibakar. Semua makan bersama dengan baik, diselingi obrolan-obrolan ringan.
Selesai makan, Sella merapikan piring-piring yang telah digunakan. Dan lagi, Fahmi dengan gentle -nya datang membantu Sella merapikan piring-piring.
"Eh, ini mau dicuci, Mi." Ujar Sella memisahkan mana yang harus dicuci dan dibuang.
"Udah selesai, nih." Ujar Fahmi menyelesaikan pekerjaannya.
"Oke, mau gue kasih ke Putri, biar
dicuci."Sella meninggalkan Fahmi yang masih merapikan sampah tanpa mengucapkan terima kasih.
Fahmi hanya menghela nafas melihat sikap dingin Sella padanya.
***
Acara makrab pun selesai. Semua orang telah kembali ke rumah masing-masing untuk menikmati liburan yang masih tersisa beberapa hari lagi. Senyuman akhir yang Fahmi berikan pada Sella, Sella sambut dengan hangat.
"Biarlah kita tetap seperti ini, dan aku akan terus memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar segera mempersatukan kita. Karena aku yakin, seperti kita mengayuhkan sepeda yang membawa kita sampai ke tempat akhir, maka seringnya menyebutmu dalam doa ku akan membawa kita sampai ke tempat tujuan, tempat yang sudah Tuhan tuliskan untuk kita di masa depan."
***
Matahari, sinarmu begitu memancar sangat indah. Dan seluruh mahluk di bumi ini pun mengakuinya. Keindahanmu terus terpancar tanpa henti, seakan meyakinkan banyak mahluk bahwa kau tidak akan berkhianat dan akan terus menyinari bumi.
Kau bukan matahari yang menyakiti bumi dengan sinarmu yang dapat melukai, kau datang memberikan kehangatan dan kedamaian. Dan saat kau memeluknya, ia yakin kau mempunyai hati yang besar untuk menyukai bumi.
Aku bukanlah bumi yang indah untuk membalas cintamu. Aku juga bukan pelangi yang mampu menghapus tetesan air matamu yang jatuh ke dasar bumi. Aku hanyalah penghuni bumi yang sering menyakiti perasaanmu dengan tindakanku yang acuh terhadapmu.
Kelak, seandainya kau telah menemukan tambahan hati, aku mohon.. tetaplah bersikap adil menyinari bumi, walaupun bumi terus menyakitimu.
Dan, terima kasih! Satu kata yang sulit aku ucapkan kepadamu selama ini. Terima kasih karena telah meminjamkan cahayamu sejenak untuk menerangiku, dengan cahayamu itu, kini aku lebih siap membuka mata melihat keindahan dunia yang selama ini aku simpan dengan rapat. Meski aku pun tak tahu, sampai kapan perasaan ini akan hidup untukmu.
***
TAMAT
Finally, selesai juga ceritanya. Semoga suka ya.
Nantikan kisah selanjutnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun's Romance (Complete)
Roman d'amourBagaimana bila kita jatuh cinta pada seseorang yang belum dikenal melalui mimpi? Bagaimana bisa aku mencintainya begitu dalam, saat dia mungkin tidak merasakan hal yang sama sepertiku? --- Sella: "Siapa dia?" Ujarku mengenali wajah laki-laki itu. "...