Awal

24 5 4
                                    

Yap ini yang baru kusebut awal,Karena dari sini kumemulai dunia yang dianggap "gila" sebenarnya ku urungkan niatku tetapi nafsu fantasiku yang memuncak
Membuatku ingin mencoba hal baru&menantang.

***

Semalaman aku terjaga mengingat kejadian kemarin.
Segelas kopi menemaniku dimalam yang imajinerku,bahkan kopiku berkurang karena angin yang berhembus dari kamar.Memikirkan hal-hal aneh tentang Negeri Archis,

"menyelematkan Negeri orang?bahkan kipasku power 3 dapat memindahkan tubuhku,jangankan gitu ngurus kamar setiap minggu aja susah mau ngurusin negeri orang,yang lebih
luas dari negeriku sendiri."
Yang kupirikan hanyalah seperti itu saja,bahkan aku sampai lupa alarmku sudah berbunyi 1 jam lamanya yang di jam itu ku set 06.00(Sekolah 07.00).

Jadi bisa hitung kan?Jam berapa aku baru menyadarinya?
"Mantap telat lagi"
Ujarku seperti sering kulakukan dengan nada standar.
Ku berangkat ngayuh sepedaku dengan kayuhan biasa seperti ku telat kemarin.

Ditengah perjalanan ku mengayuh sepedahku disebuah perempatan sambil memakan roti tiba tiba ku melihat segerombolan orang menutupi sebuah mayat ditutupi koran entah apa penyebabnya karena ini sudah jam telat kukayuh sepedahku lagi karena lampu sudah menyalakan warna hijau.

Sesampai disekolah aku menaruh sepedahku.Entah kenapa hawa hari ini lebih dingin lebih dari hari biasanya.

Seperti biasanya entah bagaimana memang dewi fortuna berpihak kepadaku jam awal yang seharusnya pak rian,beliau terkenal killer disekolah bahkan macan tergarang dialamnya dipelototin jadi Kucing baru umur 2bulan yang masih belum ada bulunya.

Pelajaran diganti bu indah(beliau adalah kebalikan dari pak rian kayak oli sama minyak kayu putih*sponsormisi* Beda jauh!!)
Beliau juga memang mengajar mata pelajaran yang sama.

ku buka pintu kelas,meminta maaf,duduk dikelas.
"Oh sungguh beruntungnya diriku ini nyawa masih lengkaplah fuhh..."
batinku sambil menghela nafas.

"Habis nyelamatin dunia bro?kok keliatan capek gitu?"
Gurau Ivan.

"Nggak nih,tadi habis bantu ultraman jualan onde onde diplanet atata tiga."
Balas gurauku.

***
Jam pelajaran sudah terlewat kini bel istirahat sudah berbunyi.

"Hati-hati jatuh lagi,pokoknya jangan jatuh hati lho..."
Sindir alus si Ivan.
*seketika itu sekelas melihat diriku dengan senyuman gurau.

*seketika itu sekelas melihat diriku dengan senyuman gurau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehh iler komodo diem... Fak!"
Bantahku sambil sedikit malu keluar kelas.

"Apa-apan Ivan,mempermalukanku depan kelas,kenapa ga sekalian di pemberitahuan sekola-hhh....."
Gumamku berhenti ketika melihat perempuan tergopoh-gopoh seperti telah mengalami sakit parah menuju atap sekolah.

"Ehhh... Dia ngapain?apakah dia siswa sini?*ku toleh sekitar*ramai sekali tapi kenapa tidak ada yang menyadari keberadaannya... Ahhh bodohlah."
Kuhampiri perempuan itu diatap.

"Hei! Kau tak apa?"
Kucoba kutanyakan padanya.

"Hhshhhshh... Hshhshh menjauhlah!... Hshh..."
Dia menoleh dengan wajah penuh darah.
Sontak membuatku shok dan ngeri melihat wajahnya.

"Aa..da apa dengan wajahmu?kelas berapa kau?apakah kau punya nomer untuk bisa ditelepon?"
Kubernaikan diriku mendekatinya sambil kurogoh sakuku sapa tau kutemukan tisu.

"Terlambattt... Zord.. achh..
Sudah tiba,kalian tidak bisa melakukan apapun..."
Seketika matanya berubah menghitam dan tangan bercahaya merah sekejap menghilang.

"Heiii... Tunggu,apa maksud dari katamu tadi???"
Yang membuatku bertanya-tanya dan seketika pikiranku menyangkutkan kepada 'negeri archis'.

"Jangan terlalu lama.."
Suara orang aneh itu datang kembali.

"Apakah harus secepat ini?!"
Balasku.

*Jeritan&ledakan kembali terdengar dimana-mana*


*Bersambung*
maaf akhir-akhir ini jarang update dikarenakan sibuknya didunia nyata,sampai lupa kalian😂.Tetap staytune with my story ya
Vote&Comentmu sangat dibutuhkan untuk membantu penulis👊.

I'm Number One!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang