THE BEGIN OF FOREFATHER SYMBOLS

10 4 3
                                    

Mengapa,bagaimana,ada apa,kenapa,TAIKK KUDA!
Kata kata itulah yang berputar di benakku.
***
Kota sepi mendadak,hening,
Seperti ada pengungsian yang berlangsung 3detik!
Aku menaiki sepedaku,kukayuh pedal sepedahku,pulang mencari rumahku untuk melihat keadaan rumah&keluargaku.

"Ada apa ini?" ujarku,wajah memucat.
Mata berkunang kunang.
"Hhh.. Apa ini..hh?!"
Mataku tertutup,kubuka mataku pelan pelan,kutiba dijurang dan diujung jurang kulihat. . .
. . . .
Wajah memucat sepucatnya,
Mata terbelangak..
"KALIANN!!!!..."
Teriakku kuingin berlari tapi badan masih melemas.
Kulihat keluargaku berdiri ditepi jurang dengan mata terbuka berwarna putih dengan lambang aneh dikening mereka.

Saatku ingin bangkit dari baringku,ku dikejutkan oleh seorang bocah wanita kecil dihadapanku.
"Kelopak bunga yang sia sia."
Ujarnya Membelakangiku menghadap keluargaku.

"HEI...HEI..APA APA-AN SEMUA INI??!!"kupegang tanganya yang dingin dengan suara penuh tanda tanya.

Tatapan padaku menggampangkan
"sssstt... dan saksikan permainaNya."

masih bingung,makin kemana mana saja pikiranku.
"HEI...BANGSAT maksud lu apaan?",tiba tiba..

entah aura darimana tubuhku seperti menyembuhkan diri sendiri dengan presentasenya kembali 150% lagi bahkan itu terus bertambah.
Bahkan aku merasakan aura hingga bebatuan disekelilingku terbang dengan sendirinya.
Langit mulai membelah.

"Hmmm *smile* Akhirnya kami menemukanya" matanya berubah mendadak menjadi merah.

*criing*ku abaikan dia dan dengan kecepatan cahaya kuhampiri keluargaku semua.
Kutepuk lenganya ajaib bin ajaib pupil hitam mereka mulai terlihat dan simbol simbol aneh itu mulai memudar.

Tiba tiba. . .

"hahahahaaa... INILAH YANG KAMI TUNGGU!!"
suara bocah itu terdengar dari atas dengan cekikiknya,
Seperti ingin menyerangku dari atas.

Entah darimana mataku secara reflek sudah mengetahuinya,
Dengan santai kupindahkan semuanya kembali ke tempat yang aman.

"hhh" terheran heran kulihat tanganku,dan tidak sengaja kutemukan genangan air,dan kumulai berkaca disana.

"BANGSATTT GUE GANTENG JUGA NJIRR.."mata berwarna merah,nah.. dengan angkuhnya Ku kibas bajuku biar tambah keren.

("tapi,apakah semua ini seperti yang Aron Katakan itu?")

Tiba tiba....
Bocah kecil itu datang dengan pedangnya tanpa sepengathuanku
"Sial aku tak bisa menghindari ini" ujarku yang kaget.

Ketika pedang itu sudah hampir mendekati bajuku.

Kupejamkan mataku karena takut,ketika kubuka mataku untuk mengecek keadaan seketika
aku berada diruangan seperti gudang.

Tepat dihadapanku ada Aron dengan jubah hitamnya
"Bagaimana?keren gak creator gua?"celotehnya dengan nada jokenya.

":-#+##-;;°£°¢!!!!"
Entah harus bagaimana,entah mau ngomong apa,itu kalo piramid yang dimesir disebalah itu bisa jadi waffle.

"Wkwkwkwk canda lah bang,itu gue cuman mau ngetes bagaimana keluarnya,yang bisa kami sebut 'aurora' itu padamu, dan pengen liat sendiri apa gimana orang yang dikatain para leluhur 'Number One' itu."
Jelasnya padaku.

"Ehh sempak godzila,bilang kek sebelum ngelakuin,kan biar ga tegang" aku mempoloskan diri.

"(untung gue diutusin njaga dia)"
Ujar isi hatinya.

"Hmmm.. ,tapi apa gambaran ancaman mereka seperti itu?"
Berubah nada serius.

"santai yang kugambarkan tadi hanya imajinasiku saja lah"
Jokesnya lagi

*gubrak*

"....Tetapi raja mereka tak akam tenang sebelum mereka membunuh ancamannya,ambilah ketujuh forfather symbols itu,sebelum mereka mendapatkan dahulu..."
Bisa nada serius

"Fungsinya apa?"
Potong ku

"..yah tunggu orang selesai ngomong dulu la kampret,(*boss yang tak dihargai*),... Setelah semua terkumpul kau dapat mewujudkan 7 keinginanmu,jika mereka yang mendapatkanya,selesailah hidup kau."
Jelasnya yang padat dan panjang.

"Tetapi gimana aku mendapatkan itu?"
Tanyaku

*Buku melayang*
"KALAU GUA UDAH TAU,RAS GUA GA MINTA KE ELU URIN JERAPAH!"
Dengan nada kesalnya.

"Helehhh"
*kuhindari dengan polosnya*

"nah dari itu,para tetua hanya kau dan 'number one'mu yang bisa mengetahui keberadaanya."
Jelasnya kembali

"bentar,kalo boleh diulang tadi bilang,'hanya aku dan 'number one',Maksudnya?"
tanda tanya mulai muncul kembali.

"nah kau akan menemukan partnermu."
Jelasnya.

"Lah lu sapa?"
tanyaku

"Gua pendamping aja"
Jelasnya.

"Pendampingku nanti kelak kah? Uuuu...*plak* *pipi merah*"
tamparan halilintarnya menyambar pipi ini.

"pulang lu pulang,panas ya badan lu?"
Nada kesalnya,Seketika ruangan itu berubah jadi kamarku.

*BERSAMBUNG*

Terus simak cerita saya untuk mengikuti cerita cerita selanjutnya

Vote dari kamu sangat berharga,untuk menghargai penulis cerita
Komenmu membantu penulis cerita untuk membenahi agar lebih baik kedepanya!
*Komenmu mencerminkan dirimu kawan👊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Number One!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang