#*Yap jika anda dapat membaca chapter ini setelah membaca chapter sebelumnya,Selamat anda adalah pahlawan bagi organ tubuh anda sendiri*#
* * * *
Yap,perkenalkan namaku bintang aku duduk dikelas 12(pastinya SMA),aku adalah manusia biasa biasa saja yang selalu kena sial kapan saja.
Lupakan dengan masalah mimpi,mau marah gimana ibu yang bangunin kalo temen mah yang ngelakuin itu udah ku RKO ditempat(semacam jurus diSmackDown).
Aku memulai hariku seperti biasa berangkat telat,akibat mimpi kayak tai lalat.
Ku kayuh pedal sepedaku dengan kecepatan yang lumayan sesampai perempatan lampu merah ku menunggu hingga lampu hijau menyala untuk bagi pesepeda sepertiku,ku toleh kanan kiri sambil mencari aktivitas lain tanpa memperdulikan bahwa keterlambatan sudah menanti.
"(Persetan dengan telat,yang penting aku nya selamat.)"bisiku dalam hati.Sesambil melihat pengemis dengan tatapan aneh diseberang perempatan lampu merah.
Tapi aku tidak mempedulikanya dan kuteruskan perjalananku menuju sekolah.Yap sudah kuduga perjalanan di kelas lain sudah dimulai dan aku masih memakirkan sepeda.
Ketika sesampai didepan pintu kelas.ku ikat sepatuku lagi,ku tarik nafas dan kuhembuskan nafasku.
Kubuka pintu kelas,ku mulai menarik ganggang pintu kutarik kebawah secara perlahan lalu kudorong dengan amat teramat hati-hati.
Dann...
"Byorr!" (tumpahlah se ember air kepadaku dan ember masuk dikepalaku).
"Ehhh?? Si bintang kecil telat lagi nihh sudah kuduga,untung aja jam pertama jamkos Hahahaha.."tawa keras bersama geng-gengnya.Oiya dia adalah Amar bos geng kelas yang kelakuanya sok sok an,padahal masih minta uang saku sama orang tuanya.
Kusabar menghadapinya,ku lepaskan ember dari kepalaku,ku abaikan mereka.Mereka melakukan ini padaku hampir setiap hari atau mungkin setiap saat.
Aku tinggalkan lah mereka,entah mereka mengoloku dengan sebutan hewan apa,mungkin jenis nama hewan yang ada di indonesia kurang banyak untuk hinaan mereka yang dilontarkan padaku.
Ku sampai ditempat duduk ku,tiba tiba ada yang memegang pundaku dari belakang
"yang sabar ya,mereka pasti sadar kok apa yang mereka perbuat sama kamu selama ini."
Nada halus kayak angin berhembus lembut yang nenangin hati.Ya! Putri adalah panggilan ya dia orang paling cantik sekelas mungkin menurutku bukan sekelas lagi tapi se Sma Tuna bangsa II,rajin beribadah,bisa masak,++lah pokoknya.
Tidak mungkinlah aku mendekatinya dia dikagumi semua cowok disekolah yang badanya kayak badak-badak habis fitnes,sedangkan aku kayak lidi yang kena angin ilang sudah.
"Ehh iyaa udah lupain lagi,kamu juga ga cape?nasehatin terus?."
Ujarku menjawab nasihat putri."Aku cuman kasihan aja sama kamu,dibully terus sama mereka."Si putri menasehatiku lagi.
"Gapapa kok,aku kan bukan orang kaya,pemalas,telat kalo sekolah,pantas lah aku dibully."
Balasku sambil duduk dibangku dan menaruh tas dengan seragam masih basah."Ihhhh kok gitu setiap orang kan memiki kekurangan dan kelebihan,jangan menyerah gitu dong kamu pasti bisa!"Sentaknya sambil memberikan handuk kepadaku sambil senyum.
Senyumnya bagaikan kayak lagi ada badai di kutub utara terus ada sebuah api yang masih hidup,terus kamu deketin tubuh sama apinya itu,Ngangetinlah!.
"Eehhh iyyaa... Iyaaa"nada agak canggung sambil handuk dari tangan putri,seketika putri ninggalinku ("INI MIMPI GAK?!")bisik hatiku berbicara.
"Ciee Ciee..."Ivan tepuk pundaku dari belakang.
"Apaan sih?!"Nadaku mengalihkan pembicaraan.
Perkenalkan dia adalah Ivan temen paling deket disekolah.
Temen yang deket sejak masih dirahim,
ehhh... enggak,masih di SD dulu."Pintu menuju gerbang hatinya mulai terbuka tuhh wkwk."Ujar ivan kepadaku
"Iyah,tapi aku masih ngotak atik gembok pintu hatinya,yang diisi gemboknya soal Olimpiade MM."
Jawabku dengan nada putus asa."Yaelahhh gitu ae baper ckckckk"
Guraunya."Auu ahhh gelap."sandarku dimeja pura pura tidur walau seragam masih basah.
Jam awal sekolah pun selesai(walau jamkos sih)
dan akhirnya bel istirahat pun berbunyi..*Kriiingg...* *Kriiinggg...*
"Kita taro kulit pisang disini biar si binting(sebutan aneh untuku)lewat sini dan Bruak!mampus dah."saut ide dari preman kelas tadi."Tapi,jangan sekarang biar 1 orang ngecek dari jauh dulu,kalo binting mau kekantin(kantin berada dibawah tingkat kelasku) baru taro tuh kulit,kalo sekarang mah bahaya."saut anggota lain
"Okelahh."para anggota preman lain pun setuju
"Hoaamm akhirnya istirahat juga,laperr"seketika demo para cacing perutku berbunyian.
"Wkwk yauda yuk ngantin."
Ivan mengajakku sambil berjalan menuju keluar kelas."Okeee"jawabku sesambil melihat lihat jendela kelas.
Tapi ada yang aneh,Pengemis yang kulihat diperempatan jalan tadi tiba tiba muncul didepan tangga sebelah kantin ("lah kok dia ada disitu?") bisik hatiku."Ehhh,tang liat apaan sih?sampe bengong gitu?ada bintang bokep dateng ke sekolah kita?guraunya sambil menghampiriku dan mencoba melihat apa yang kulihat.
"Bintang bokep ndasmu!..van,liat orang ngemis didepan tangga depan kantin itu nggak?."sambil nunjuk yang dituju.
"Ngemis apanya?gak ada gitu?udahh laperr nihh,duluan ya!"dengan sekejap mata Ivan meninggalkanku,mungkin dia belum makan 3 hari kali hehehhe...
"Nggak liat? Perasaaan... *seketika pengemis itu hilang* Ehhh??!."
Merasa aneh dengan kejadian barusan,kucoba cek di kantin sambil membeli makan,karna cacing didalam perut ini sudah mulai gila."Heiii heii itu binting!"
Amar menaruh kulit pisang,saat jaraku dengan tangga hampir dekat.Ku perlahan melangkah tanpa rasa takut.
3... 2... 1..!
"Ehhh?!!!.... *kuterpeleset ,menggulung mungkin beberapa kali,sampai aku membentur lantai tingkat bawah yaitu kantin*""Hihihiihi mampus dah tuh"
Tawa bangga para preman itu.Dan pengemis itu....
#ciee nungguin wkwk
#sekian dari episode ini
#tunggu di episode berikutnya
#staytune #staywithmeajahhh😄!Saran&Kritik saya terima kok!😉
Komenmu aalah cermin dari dirimu kawan👊
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Number One!
خيال (فانتازيا)Si pemimpi bernama bintang yang sifatnya adalah seorang yang mungkin dianggap biasa biasa saja dikelasnya mungkin akan dianggap aneh atau mungkin gila karena sebuah kaleng bekas yang merubah hidup&takdirnya,kok bisa? coba monggo baca ceritanya~