Chapter 1

2.2K 89 4
                                    

Siwon P.O.V

Dua minggu lagi adalah hari perayaan pernikahan orang tuaku yang ke dua puluh lima tahun. Sebenarnya tidak akan ada masalah buatku jika saja ibuku yang paling cantik tapi cerewet itu tidak menyuruhku untuk membawa teman wanitaku alias pacar. Aku sempat bilang bahwa aku tidak punya pacar saat ini dan mengira ibuku akan mengurungkan niatnya agar aku datang dengan seseorang. Akan tetapi, pernyataanku tadi justru memberikannya ide baru yaitu menjodohkan aku dengan salah satu putri dari rekanan bisnis ayahku.

Apakah aku menerima?

Hell no!

Jaman modern seperti sekarang masih saja ada perjodohan. Tapi siapa yang bisa menentang ibuku. Ayahku saja takut kepadanya. Jadi apa yang aku lakukan selanjutnya? Aku mengatakan hal yang pertama kali terbersit di otakku. Aku mengatakan bahwa aku memang tidak punya pacar seorang gadis, tapi pacarku itu seorang pemuda manis.

Sekali lagi, aku berpikir ibuku akan mundur karena beliau akan mengira aku sama saja dengan kakakku yang memiliki hubungan dengan seorang pria cantik berprofesi sebagai designer sekaligus model ternama. Namun lagi-lagi aku harus menelan bulat-bulat kekesalanku karena sifat ibuku yang keras kepala dan gigih jika sudah menginginkan sesuatu. Dengan santainya beliau memintaku untuk mengajak pemuda tersebut ke acara perayaan ulang tahun pernikahannya nanti dan aku tidak boleh mengelak lagi.

Karena masalah yang aku buat sendiri, sekarang ini aku sedang berada di kampus, memperhatikan setiap mahasiswa baik anak baru maupun lama yang siapa tahu bisa menolongku. Aku melakukan ini sembari menunggu sahabat-sahabatku keluar dari kelas mereka. Kalau ditanya apakah sulit bagiku menemukan seseorang, jawabannya adalah tentu tidak.

Mudah saja bagiku untuk mendapatkan pacar baik perempuan maupun laki-laki. Hanya saja aku tidak pernah merasakan namanya jatuh cinta apalagi jatuh cinta pada pandangan pertama. Entahlah, mungkin karena kehidupanku yang sudah berlimpah kasih sayang dari keluarga dan sahabat-sahabatku.

Kasih sayang pertama datang dari keluargaku yang meski sedikit tidak normal tapi cukup harmonis walau sesekali kami juga pernah bertengkar. Tapi bukankah pertengkaran adalah bumbu dalam keluarga?! Bicara tentang keluargaku, harus mulai darimana ya? Ah, dimulai dari ibuku saja yang menjadi seorang fujonshi setelah kakakku mulai berkencan dengan pria cantik yang sempat aku sebut tadi. Dia adalah ibu terkeren yang pernah ada meski cerewetnya tidak hilang-hilang.

Lalu ayahku yang pendiam tapi jika sudah melihat ibuku langsung bertingkah layaknya pemuda belasan tahun yang dimabuk asmara. Kemesraan mereka berdua benar-benar membuatku dan saudara-saudaraku mau muntah walau tidak sungguhan.

Lalu kakak laki-lakiku, Choi Seunghyun, adalah kakak yang keren meski tak sekeren diriku karena sayangnya kakakku itu sangat miskin akan kata-kata. Dia itu terlalu dingin sehingga terkadang aku heran kenapa kekasihnya betah sekali berhubungan dengannya.

Lalu yang terakhir adalah seorang adik laki-laki, Choi Ryeowook, yang imutnya tidak bisa dipahami dengan nalar dan logika. Keimutan adikku itu melebihi kadar keimutan seorang perempuan pada umumnya.

Some family, right?!

Kembali lagi mengenai pencarian sang pendamping untuk pesta ibuku. Aku masih memperhatikan beberapa pemuda yang menurutku manis meski aku tidak tertarik kepada mereka. Oh, jika ada yang bertanya kenapa aku tidak minta tolong kepada teman-temanku saja, inilah jawabanku.

Teman, tentu aku punya. Sangat banyak. Terlalu banyak sampai aku tidak tahu siapa teman siapa yang hanya ingin dekat denganku. Aku hanya bisa mempercayai beberapa orang saja sebagai sahabat terdekatku dan kebetulan mayoritas dari mereka sudah menjadi sepasang kekasih.

Like ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang