Happy reading😀
***
Shela terus menatap jam tangannya dan mulai menghitung berapa menit lagi bel istirahat akan berbunyi. saat ini ia sudah bosan dengan pelajar yang dibawakan guru muda di depannya. Novel yang dibacanya lebih menarik dari pada penjelasan Miss Chika.
10 menit
5 menit
Dan......
Kriing...Kriiingg....
Bel tanda istirahat berbunyi, Miss Chika merapikan peralatanya dan meninggalkan kelas tak lupa ketua kelas memberikan salam. Setelah miss Chika meninggalkan kelas XI Mia-3. Para sisiwa mulai berhamburan ke kantin untuk mengisi perut.
Banyak siswa yang sedang membicaraka tentang kedatangan murid baru salah satunya Agita, Sahabat Shela. gadis itu tak henti-hentinya membahas murid baru.
Sementara Shela masih sibuk membaca novel terjemah yang di belinya kemarin. Membaca novel memang lebih baik dari pada bergosip.
Agita menghampiri Shela "Shel, lo udah tau nggak? Sekolah kita ke datangan murid baru. Sumpah gue senang pake BANGET"
Shela memutar bola matanya malas, menatap Agita sekilas "Jangan terlalu senang. Takutnya nggak sesuai ekspetasi" gadis itu tidak tertarik membahas murid baru.
"Susah ya, bicara sama orang yang hobinya negative thinking " ketus Agita kesal sendiri, kemudian menarik novel yang sedang dibaca Shela dengan kasar membuat gadis di hadapanya marah.
Shela mengendus kesal. "AGITA BALIKIN NGGAK NOVEL GUE!!" teriaknya dan berusaha merebut kembali novelnya.
"Gue rada kesal sama lo. Kalau orang bicara pasti negative thinking melulu, kadang lo harus positive thinking juga biar seimbang" omel Agita
Emang timbangan Gi, harus seimbang -batin Shela
"Gue bukan mau ngejelek-jelekkan dia, tapi kalau untuk hal-hal yang belum pasti gue saranin lo jangan terlalu kebawa suasana." Shela berujar setelah ia menyimpan novelnya ke dalam laci.
Agita masih ingin membantah namun Perutnya berbunyi memberhentikan perdebatan yang tidak menguntungkan satu sama lain. "Shel gue laper"
"Lo sih dari tadi gibah terus" balasnya. Agita dan Shela memilih ke kantin untuk mengisih perut sebelum bel masuk berbunyi. waktu istirahat hanya 30 menit saja.
Sebelum ke kantin Shela dan Agita mampir dulu ke kelas Ulfa, XI IPS-2. untuk mengajak gadis itu ke kantin bersama.
Kantin Sma Labs sangat ramai. Siswa-siswi yang berlalu-lalang dan aroma makanan dimana-mana.
Shela, Agita, dan Ulfa memilih duduk di pojok kiri kantin. "Gi, lo mau pesan apa?" tanya Shela kepada Agita yang sedang melihat dafta menu.
"Hm...nasi goreng sama es teh" Sahut Agita, senang sebentar lagi perutnya akan kenyang.
Shela manatap Ulfa. Sekali tarikan nafas lalu dihembuskan. "lo mau pesan apa?"
Ulfa yang masih menatap daftar menu."Gue pesan bakso sama es jeruk deh"
"Gue pesan dulu ya jangan buat rusuh sama suara lo berdua yang cempereng itu dan jangan ngegosip tampa ada gue. Itu dosa. " Shela meninggalkan dua orang yang terlihat sedang asik berbincang.
"Bilang aja kepo!" teriak Ulfa di balas gelengan oleh Shela.
"Gi menurut lo kira-kira tuh anak baru nanti kaya gimana ya?" tanya Ulfa penasaran.
"Yang gue dengar, dia itu anak nya Pak Amir, tapi taulah gue nggak terlalu yakin. Gue jadi kepikiran sama omongan Shela kalau kita nggak boleh terlalu mempercayai gosip."
"Btw Pak Amir siapa?? "
Agita menepuk jidatnya." Donatur terbesar di sini, sumpah Fa lo nggak tau?"
"Enggak, tapi ada benarnya juga kata Shela kita nggak boleh terlalu percaya sama gosip yang nggak pasti Gi. Teman sekelas gue juga pada ngegosip tentang dia. Yang gue dengar sih kalau dia pintar dan orangnya juga ramah gitu."
"Mungkin dia bakalan jadi the most wanted dan sekolah kita jadi banyak cogannya deh. Gue jadi nggak sabar mau liat murid baru itu lo juga kan Fa?"
"Gue sih Yes"
"Tapi gue No gimana dong"
"Siapa sih nyam-"
"Eh Shela udah datang aja" kata Ulfa dan Agita bersamaan. Agita bergeser sedikit dan mempersilakan Shela duduk di sampingnya.
"Tadi gue di seret-seret ke kantin sama seseorang katanya cacing di perutnya udah pada demo minta di isi tapi yang gue liat. tuh orang malah asik bergosib sama salah satu sahabat gue " sindir Shela sambil geleng geleng kepala.
"Gue emang Laper pake banget lagi tapi karena orang yang beli makannanya lama. jadi gue menggunakan waktu berhaga gue untuk menggali informasi"
"Berisik lo berdua gue mau makan. Gi lo bilang lapar dan lo Shela makan" kata Ulfa penuh penekanan. Tidak ada suara selain suara sendok dan garpu. Beberapa menit beralu mereka
"eh shel bikin gue kaget aja deh"celutuk ulfa kaget sambil mengelus dada nya.
"hm..ini pesanan nya ibu ibu gosip"sindir shela dan mulai tertawa lepas.
bruhahaha
"Ck udah puas ketawa nya bu"sindir agita balik"tapi ko lama banget?"lanjut agita .
"ya elah kayak nggak tau aja nih kantin sekolah kita tu rame nya itu__"ulfa sengaja menggantungkan kata kata nya
"udah, ah. Gue laper mau makan" kata shela dengan melahap bakso yang yang sudah di bumbuhi ala shela yang super duper pedas.
"shel lo nggak kepedesan rica lo banyak banget sampe kuah bakso lo udah merah semua"ulfa mengngendus ngeri jika saja dia yang makan bakso itu bisa bisa air satu galon abis.sorry alay.
"kenapa lo mau fa"kata shela sambil menyedorkan bakso nya ke ulfa dengan senyum jahil.
"enggak ah nanti malahan gue sakit perut"tolak ulfa dan mengeser bakso shela kembali. agita yang serius dengan nasi goreng nya hingga tidak menggubris shela sama ulfa.
"ngomong ngomong tadi kalian bicara apa?" tanya shela dengan sedikit kepo. ya namanya orang pasti kepo dong biar update.
"tuhkan kepo ,cie kepo"shela hanya memutar bola mata nya malas. "gue serius nih, jawab dong, di kacangin tuh nggak enak tau nggak."ucap shela mendramatis dengan wajah nya .
"iya iya kita cerita"kata ulfa akhirnya.
"udah buruan cerita lama banget" kata shela tidak sabaran
membuat kedua gadis didepannya tersenyum. ingat senyum mematikan."iya ini juga baru mau cerita, dia pindahan dari jogja dan bakal masuk minggu depan dan katanya dia murid yang berperestasi utu aja yang gue tau"kata agita panjang lebar sedangkan gue hanya ber'oh'ria.
"tadi nyolot banget mau tau pas di ceritain malah jawab nya oh aja terus"kata ulfa kesal.
"sorry tadi gue penasaran aja tapi cuma dikit"bela gue .
***
sorry cerita nya gaje dan nggak nyambung .
vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Teen Fiction[SINOPSIS] Aku melihat cinta dari kejauhan Indah menatap nya, manis nya senyuman nya. Namun tak jenu mataku memandang biarlah jarak membentang bersama kisah mu dan dia Tentang ku... Biarlah hanya sebatas kata berkenalan. Ku coba menaruh penuh harapa...