2 :: Dia atau bukan?

149 15 9
                                    

Sial!

Gara gara semalam nonton drama korea sampai larut malam aku jadi bangun kesiangan dan di hukum berdiri di tengah lapangan begini, mana panas banget lagi.
Kalau udah begini salah siapa coba? ya salah dramanya lah siapa suruh bikin penasaran dan membuatku untuk terus menontonnya.

Um, tapi tetep salah ku juga sih kenapa gak nontonnya pas hari libur aja? Yaudah lah ya udah terjadi gini.

Oh iya, ngomong ngomong aku di hukum berdua sama cowok yang ada di samping ku ganteng sih tapi kok gak pernah liat ya apa mungkin dia anak baru?

Tanya gak ya? Tanya, gak, tanya, gak.
Ujarku dalam hati.

Setelah akhirnya berpikir panjang sampai menggunakan cara menghitung kancing aku pun mempunyai keberanian diri untuk bertanya.

"Um, lo anak baru ya?" Tanyaku

"Hm."

Anjir, gitu doang. Tau gini gak usah nanya deh gue mana udah ngitung kancing segala lagi.

Oh iya, kok sekolah gue kejam banget ya padahal masih anak baru loh masa udah di hukum aja.

Setelah 1 jam pelajaran, bel berbunyi untuk masuk jam ke 2 tandanya hukuman ku berakhir, aku pun langsung berjalan menuju kelasku.

*****

Sesampainya di depan kelas aku pun mengetuk pintu dan masuk ke kelas namun saat masuk ke kelas aku langsung terkejut karena cowok yang tadi di hukum bersamaku ada di dalam kelas sedang berdiri di samping Bu Sinta.

Dia masuk kelas ini? Batinku.

"Ehm, maaf bu saya telat tadi dihukum dulu sama Pak Abdul." Ucapku.

"Ya sudah cepat duduk sana!" Aku pun langsung duduk di tempatku.

"Kamu, lanjutkan perkenalannya!" Ucap Bu Sinta pada anak baru tersebut.

"Ehm, oke nama gue Aska Drakanda pindahan dari Bandung tepatnya di sma 01 Bandung. So, gue harap kalian bisa nerima gue di kelas ini."

Semua orang menatap dia dengan pandangan yang berbeda. Untuk perempuan pastinya memandang dengan tatapan kagum karena aku akui dia sangat ganteng mirip dengan idolanya Lyra, tapi untuk laki laki menatapnya dengan tatapan biasa saja.

Berbeda denganku aku langsung membeku ketika dia mengucapkan nama,nama yang sama seperti cowok yang merebut kupu kupu ku di taman waktu itu.

Tapi aku langsung berpikir, yang namanya kayak gitu gak mungkin dia doang kali ya.

"Oke, Aska kamu boleh duduk di bangku yang kosong." Ucap Bu Sinta.

Karena murid di kelas ini ganjil, aku adalah satu satunya murid yang duduk sendiri bukan karena aku tidak punya teman tapi karena aku lebih nyaman duduk sendiri ketika belajar.

Dan, itu artinya anak baru itu akan duduk sama aku. Aku ingin protes, tapi setelah aku pikir pikir gak ada gunanya juga malah nanti aku yang kena omel.

Dia pun langsung berjalan ke arahku dan langsung duduk tanpa menatapku sama sekali. Aku pun tak peduli padanya dan langsung menatap ke depan dan mulai mengikuti pelajaran.

****

Tringg..Tringg..

Bel istirahat berbunyi, aku langsung mendapati Lyra dan Rachel yang sudah menungguku di depan pintu. Berhubung aku tidak membawa bekal karena tadi kesiangan aku terpaksa untuk ikut mereka ke kantin dan memakan makanan kantin untuk pertama kalinya.

"Lo gak bawa bekel?" Tanya Rachel ketika aku menghampiri mereka dan ku jawab dengan gelengan ku.

"Demi apa lo? Trus lo makan makanan kantin dong? yess, akhirnya lo makan makanan kantin juga mesti sukuran ini kita mah hel." Aku dan Rachel pun menatap Lyra heran dan langsung jalan menuju kantin tanpa memikirkan Lyra.

ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang