5 :: Kedekatan di Tengah Sunset

80 10 5
                                    

Kemarin, selesai Aska dan Ara ngobrol di cafe. Aska mengajak Ara untuk pergi ke suatu tempat minggu ini. Dan, sekarang Ara sedang bersiap-siap sambil menunggu Aska jemput. Entah, kenapa Ara sangat senang sekali ketika Aska akan mengajaknya jalan.

Aska D: Gue udah di depan ya.

Ara: Waitt ya!!

Aska mengatakan jika ia sudah sampai di depan rumah Ara dan itu membuat Ara buru-buru untuk memoles wajahnya dengan bedak padat dan liptint berwarna peach.

Setelah selesai Ara langsung menuruni anak tangga dan menuju ke dapur dimana bundanya berada.

"Bun, aku mau pergi dulu ya sama temanku." Bunda yang sedang memasak pun menoleh dan tersenyum.

"Mau kemana sih? Kok cantik banget."

"Teman aku ngajak aku pergi, tapi gak tau mau kemana."

"Cowok?"

"Iya." Ara tersenyum malu malu.

"Ciee, anak bunda udah besar ya sekarang." Bunda menoel-noel pipi ara.

"Ish, apasih bun. Udah ah, dia udah nyampe kasian nunggu lama. Bye bun,   Assalamualaikum." Setelah salam Ara langsung pergi karena ia malas di goda lagi oleh bundanya itu.

Di depan gerbang ia melihat ada mobil yang sepertinya itu adalah mobilnya Aska, ia pun langsung masuk kedalamnya.

"Hai, maaf ya nunggu lama. Abis tadi bunda rese banget." Ara yang baru masuk langsung mengadu kepada Aska dan itu membuat laki laki tersebut terkekeh.

"Gak lama kok, bisalah gue naik haji dulu tadi."

"Hah? Maksudnya?"

"Lemot dasar." Aska yang gemas sama Ara pun langsung menyubit pipi Ara.

"Ish, sakit tau. Udah deh buru jalannya ntar keburu siang."

Aska yang mendengar Ara memerintahnya untuk jalan malah mendekat kepada Ara dan posisinya seperti akan memeluk Ara. Dan, Ara merasa jantungnya akan keluar ketika melihat wajah Aska sedekat ini.

"Aska, lo mau ngapain?" Ara yang bingung dengan sikap Aska berniat mendorong Aska.

"Seatbeltnya dipakai atuh neng cantik."

Blush. Pipi ara memerah.

"Yuk, jalan." Ara yang masih menetralkan jantungnya pun hanya mengangguk saja.

                                 ☀☀☀

Di perjalanan mereka berdua saling bercanda tawa sambil sesekali bernyanyi bersama lewat radio yang di nyalakan.

"Hahaha, kok lo bego banget sih. Temen lo lagi kesusahan malah lo videoin. Mana ngakak banget lagi mukanya," Ara yang sedang melihat video di handphone Aska tertawa ketika ia melihat temannya Aska sewaktu di SMA nya yang lama kecebur di selokan yang lumayan agak besar.

"Lah, dia lebih bego lagi. Ngapain coba sok sok an lompat-lompat gak jelas di deket selokan, kecebur deh akhirnya."

Ara tertawa lagi "Udah ah, gue sakit perut ketawa mulu. Btw, kita mau kemana sih?"

"Dih, telat amat lo nanya nya."

"Ish, tadi lupa. Udah sih jawab aja."

"Gue mau ke suatu tempat yang mungkin lo gak akan nyangka kita bakal kesana."

"Dih, sok misterius deh lo."

Ara yang bingung ia akan dibawa kemana pun akhirnya hanya menurut saja sampai ia tidak sadar bahwa ia tertidur.

Setelah kurang lebih perjalanan selama 1 jam setengah, mereka berdua sampai di sebuah taman. Aska yang melihat Ara tertidur pun tersenyum kecil.

"Maaf gue bawa lo ke tempat masa lalu lo, tapi gue yakin hari ini lo bakal seneng di tempat ini."

Aska pun membangunkan Ara, Ara memang kalau sudah tidur ia bakal ngebo banget. Tak lama, Ara pun akhirnya terbangun.

"Ah, udah sampe ya?" Ara menaikkan tangannya ke atas sambil menguap.

"Iye, lo di bangunin dari tadi susah banget sih."

Ara menyengir.

Mereka pun keluar dari mobil, Ara masih belum menyadari ia berada dimana. Sampai pertanyaan yang keluar dari Aska pun menyadarkan Ara bahwa ini adalah tempat dimana masa suramnya terjadi.

"Lo tau tempat ini kan?"

"Jangan bilang kalo--"

"Iya, ini tempat dimana lo ketemu gue, ngelewatin masa suram lo yang mungkin amat sangat menyedihkan. Gue gak ada maksud apa apa kok ngajak lo kesini. Gue cuma mau lo lupain semua masa suram lo dan jadiin tempat ini sebagai tempat yang paling indah buat lo."

Tanpa di sadari, Ara sudah meneteskan air matanya ketika ia mengingat masa-masa suramnya dulu. Aska yang melihat hal tersebut langsung membawa Ara ke pelukannya.

"Maaf gue lancang, tapi kata mama kalo perempuan lagi nangis itu harus di peluk." Aska tersenyum kecil

                             ☀☀☀

Setelah kejadian tadi, Ara berusaha untuk melupakan semua kejadian masa lalunya. Dan Aska membantu dalam hal tersebut. Sekarang, mereka sedang duduk di bangku yang berada di taman tersebut sambil memakan es krim.

"Jadi, gue bener ya kalo lo ini Aska teman masa kecil gue?" Ara menjilat es krim yang tadi di beli Aska untuknya.

"Yeah, tadinya gue gak mau lo tau hal ini. Tapi, gue ngerasa cepat atau lambat lo bakal mengetahuinya."

"Oh jadi ini alasannya lo dingin banget waktu itu?"

"Ya gitu deh" Aska mengedikan bahunya.

Dan mereka melanjutkan obrolannya dengan canda dan tawa. Sehingga, membuat Ara melupakan dimana ia berada sekarang.

"Lo mau gue ajak ke suatu tempat lagi gak?" Aska bertanya kepada Ara yang sedang menikmati pemandangan di taman tersebut.

"Mau. Kemana emangnya?"

"Rahasia, Yuk!" Aska mengulurkan tangannya dan Ara membalasnya sambil tersenyum.

"Yuk!"

Mereka berdua sampai di sebuah pantai yang berada tidak jauh dari taman tadi.

"Kok, gue baru tau kalo disini ada pantai?"

Aska tidak menjawabnya. Ia menarik tangan Ara ke tempat yang pas untuk melihat sunset.

"Disini aja ya, kita lihat sunset."

Ara mengangguk dan langsung duduk tepat di sebelah Aska. Mereka berdua duduk tenang sambil melihat sunset yang sudah mulai terlihat.

"Terima kasih Aska." Ucap Ara sambil tersenyum.

"Buat?"

"Buat lo yang udah mau bantu gue buat ngelupain masa masa itu. Meski itu masih susah buat gue hilangin semuanya."

"Anything for you, Ra."

Dan, hari ini menjadi hal yang paling indah buat mereka berdua. Terlebih lagi bagi Ara.

                               ☀☀☀

Haii
Gimana sama part ini?
Aku gak tau judulnya nyambung atau nggak hehe.
Btw, aku baru ganti cover loh wkwk.
Bagusan yang ini atau sebelumnya?

Soon, aku bakal jarang update karena UN udah di depan mata. Doain aku ya guys biar bisa lulus denga nilai terbaik.

Thank u ❤

ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang