Chapter 3

51 7 0
                                    

Keesokan harinya.....

SEKOLAH BARU.

Akupun berjalan melewati koridor sekolah dan di temani oleh seorang guru dari bagian kesiswaan, dari kejauhan tampak seorang pria yang sedang berdiri, tampaknya dia sedang di hukum.

Aku berjalan melaluinya, tampak dia menatapku begitu lama, akupun tak memperdulikannya, saat tiba di depan kelas, terdengar kelas itu begitu berisik, aku maklumi kok, dulu waktu aku masih sekolah di bogor juga seperti mereka, hanya bedanya dulu aku anak akuntansi, sekarang aku udah jadi anak musik.

" Selamat pagi anak-anak, hari ini kalian kedatangan siswi pindahan dari Bogor, SinB silahkan masuk " Kata Guru bagian kesiswaan

Akupun masuk dengan begitu percaya diri dengan harapan aku bisa sesegera mungkin akrab dengan mereka usai perkenalan nantinya....

" SinB, silahkan perkenalkan diri kamu ke teman-teman baru " Kata guru bagian kesiswaan

" Selamat pagi semua, perkenalkan nama aku SinB, aku pindahan dari SMKN 1 Bogor jurusan Akuntansi, salam kenal semua " kataku memperkenalkan diri.

" Baik anak-anak, apa ada pertanyaan yang ingin di tanyakan ke SinB???,,,, " tanya bu guru kepada semua siswa yang ada di dalam kelas

Seorang anak perempuan mengajukan sebuah pertanyaan padaku tetapi sebelumnya dia memperkenalkan namanya terlebih dahulu.

" ok, sebelumnya perkenalkan nama saya Rosa, gini nih, kan loh anak Kejuruan, kok loh pindahnya ke sekolah musik sih??,,," tanya rosa

" Aku memang anak kejuruan, tapi aku suka kok main musik, aku juga menguasai beberapa jenis alat musik, jadi aku pikir, kenapa aku ngak salurin bakat aku dengan masuk ke sekolah musik ini "  jawabku pada Rosa

" Oh gitu yah, salam kenal yah SinB, loh duduknya di sebelah bangkuk gue ajah, lagian di situ kosong kok" kata Rosa mengucapkan salam kenal padaku sambil menawari tempat duduk padaku.

Aku berjalan menuju Bangkukku, seketika saja terdengar suara seorang pria menguap, orang yang duduk tepat di belakangku memanggilnya dengan sebutan Kookie, lantas seperti ada sesuatu yang mengganjal dengan nama "KOOKIE".

" Kookie???,,,,, sepertinya nama itu tidaklah asing menurutku, tapi dimana aku pernah mendengar nama itu????,,,,, ah, sudahlah mungkin saja cuma kebetulan " Benakku

Sejam berlalu, seorang pria berdiri dan menyuruh kita ke ruang musik, mungkin saja dia ketua kelas di sini, namanya itu Jackson dia biasa di panggil jack denger-denger dia jago main gitar.

Sementara aku membereskan peralatanku, yang lain mulai berjalan menuju ruang musik, saat aku membalikan wajahku ke bangkuk belakang terlihat si pria bernama Kookie sedang tertidur dengan begitu nyenyaknya, aku berjalan mendekatinya, dia terlihat tidak begitu asing bagiku mungkin saja aku pernah bertemu dengannya walau hanya sekilas, aku ingin membangunkannya tetapi aku takut, jangan sampai saat aku mencoba membangunkanya dia akan marah padaku.

" Yaa, Jeon Jungkook, apa kamu akan tetap tidur, bangulah saatnya kita ke ruang musik " . Teriak seorang pria dari belakangku

" waah, loh yang udah buat gue terlihat menjadi seorang pemalas, loh sadar ngak, karna loh gue harus bergadang demi cewe yang loh incar!!!!!!,,,,,, loh pikir gue satpam cewe idaman loh " jawab jungkook

" hehehe, maaf yah loh kan sahabat gue, jadi marahnya ngak usah lama yaaaah " jawab pria itu dengan centil

Aku berjalan meninggalkan mereka, tiba-tiba sajaaaaa.

" hei, bukannya kita pernah ketemu yah, bukannya kamu cewe yang di minimarket itu???,," teriak jungkook

" berarti dugaan aku bener, aku pernah bertemu denganmu tapi aku lupa, karna sekarang kamu udah ingatin aku, hmmmm kenalin aku SinB teman sekelas kamu sekarang "  aku menjawab pertanyaanya sambil berjalan menuju ruang musik.

Setibanya di ruang musik kamipun duduk di bangkuk masing-masing, sebelum pelajaran di mulai, guru kim memanggilku.

" yaa, dongsaeng majulah kedepan, sebagai perkenalan di hari pertamamu bersekolah mainkanlah sebuah melodi untuk kami semua " kata guru kim padaku dengan tersenyum

" baik pak " jawabku pada guru kim dengan percaya diri

Aku berjalan menuju depan ruang musik, dengan menghela nafas dalam sambil menahan biola aku mulai memainkannya. Melodi, melodi, aku mulai meneteskan air mata saat nada demi nada aku memainkanya aku membayangkan sosok seorang ibu, yah, melodi ini adalah melodi yang diciptakan ibu sebagai hadiah kelahiranku, sebelum ia pergi meninggalkanku ia memberikan rekaman melodi indah ini pada ayah, akupun beranjak dewasa ayah memberikannya padaku, setiap detiknya aku mendengarkanya dan mempelajarinya hingga aku mampu membawakanya lebih dari ibuku😢😢😢

Tepuk tangan yang begitu keras, sanjungan yang begitu banyak ketika aku selesai memainkan melodi itu.

" woah,,, SinB-Ssi permainan biolamu begitu indah,  saya kagum akan bakat yang kamu miliki, baliklah ke bangkukmu" Guru kim memujiku

" Hei SinB, pulang sekolah ini loh pulang naik apa??? " tanya kookie padaku

" Loh aneh yah, ya naik sepatu lah "  jawabku pada kookie dengan seyum

" hehehe, maksud gue ntar  loh di jemput ngak "  tanya kookie lagi padaku

" mungkin saja iya, emangnya kenapa???,,," tanyaku pada kookie dengan penasaran

" ngak kok, gue pikir loh ngak di jemput, jadi gue bermaksud nawarin tumpangan buat loh, tapi karna loh di jemput, loh bisa ngak keluar entar malam???,,," tanya kookie lagi padaku

" Bisa kok, ada apa sih???,,,," tanyaku

" Gue pengen ajak loh keluar, ada hal yang ingin gue tanyain ke loh " jawab kookie

" Ok, entar malam kamu jemput aku di depan minimarket waktu itu "  jawabku sambil tersenyum

Bel pulang berbunyi, akupun bergegas membereskan alat musikku sambil bergegas menemui ayah di gerbang sekolah.
Aku begitu senang dan tak sabar menunggu malam datang.

BERAWAL DARI MELODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang