Happy Reading.
Typo bertebaran gaes♥
Enjoy!---
[Author]
Kevan dan Fanya segera menjauhkan diri saat mendengar suara ketukan pintu. Tak lama, pintu terbuka dan menampakkan seorang perempuan yang kemarin hari berduaan dengan Kevan diruangannya. Melihat perempuan itu Kevan mendesah pelan, "Kamu gak bisa nunggu aku sampai bilang masuk?"
Perempuan itu terlihat tak acuh, "Biasanya aku masuk tanpa ngetuk pintu juga gak masalah."
"Tapi sekarang lagi ada keponakan aku Rika."
"Cuman keponakan kan? Yaudah biasa aja, kecuali kamu lagi sama rekan bisnis kamu," perempuan yang Kevan sebut Rika berjalan menghampiri Kevan dan Fanya lalu duduk diantara mereka berdua.
Fanya tidak suka dengan perempuan bernama Rika itu, terlihat jelas dari raut wajahnya.
"Ah, kamu yang kemarin main masuk ke sini seenaknya kan?" Rika melemparkan senyumnya pada Fanya, di kalimatnya barusan terdapat sindiran.
Fanya balas tersenyum, "Bener banget. Kamu yang barusan main masuk ke sini seenaknya kan?" Kata Fanya tidak kalah sinis dan berhasil memudarkan senyum Rika.
"Sudah! Kalian ini kaya anak kecil aja," lerai Kevan.
"Fanya kan emang masih kecil, orang ini yang mustinya ditegur. Udah TUA kelakuan bocah," Fanya beranjak dari duduknya pindah kemeja kerja Kevan karna malas duduk berdekatan dengan Rika.
"Fanya..." Kevan menegur Fanya yang hanya dibalas dengusan, membuat Kevan geleng-geleng.
"Masih kecil aja omongan kamu udah kaya gini, gimana ntar kalo udah gede," Rika tertawa remeh.
"Gak usah khawatir, yang jelas gak bakal kaya kamu kok," sahut Fanya asal.
"STOP!" erang Kevan frustasi mendengar perselisihan dua perempuan didepannya.
"Rika kamu mau ngapain kesini?" Kevan berpindah pada perempuan di sebelahnya.
"Kamu nanya? Kalau aku kesini ya berarti aku kangen sama kamu," kata Rika manja sambil melingkarkan tangannya dilengan Kevan.
"Jangan kaya gini. Di sini gak cuma ada kita berdua," tegur Kevan sambil berusaha melepas tangan Rika.
"Dia kan cuma keponakan kamu. Ya biarin aja."
Fanya yang sejak tadi memperhatikan kelakuan Rika menjadi sangat panas. Dia mengambil remot ac dan mengatur suhu paling rendah.
"Kenapa kamu tambahin suhu ac nya? Ini aja udah dingin banget," Rika melotot pada Fanya.
"Salah sendiri make baju kurang kain," jawab Fanya enteng.
"Kevan, ayo kita keluar aja. Di sini dingin banget," lagi-lagi Rika merengek pada Kevan.
"Gak bisa, mending kamu sekarang pulang. Aku mau nemanin Fanya jalan," tolak Kevan. Bukannya marah, Rika malah tersenyum.
"Yaudah aku ikut," katanya senang.
"Gak bisa! Enak aja," Fanya tentu saja tidak setuju.