07.00am
Arra menapakkan kaki indahnya di lobby sekolah. Dia sangat tidak menyangka bisa sekolah di International High School. Ini impiannya dari dulu. Saat sedang berjalan dan melihat keadaan sekolah barunya itu, Arra tidak menyadari dia menabrak seseorang didepannya.
Arrabella POV
"Duh maaf yahh aku ga sengaja" sesalku sambil membantu orang yang tak sengaja kutabrak tadi.
"Gapapa kok, makasih ya" ucap wanita ini sambil tersenyum.
'Kelihatannya dia anak yang baik' batin Arra
"Eh iya, kenalin nama gue Arrabella Raina" ucap Arra sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan tak lupa dengan senyum manisnya.
"Nama gue Maureen Thalita" jawabnya dengan senyum yang tak kalah manisnya, lalu ia menerima uluran tangan Arra.
"Em Arrabella-"
"Panggil aku Arra" jawab Arra yang sedang terkekeh karna sikap Maureen.
"Hehe, Ra kamu udah dapat kelas MOS kamu?" tanya Maureen.
"Belum nih, gue belum gabung dikelas manapun, bingung hahaha"
"Ikut gue yuk. Gue tau kelas mana yang diawasi senior ganteng"
"Ya Lord Maureen lo anak baru apa siswi tinggal kelas sih? Belum sampe sejam disekolah udah tau cogan aja lo" Kekeh gue
"Jangan selepe sama gue ya, gue selalu tau trending topic disekolah ini karna ini sekolah favorit gue dari jaman smp" jawab Maureen sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya.
Bagi Arra, Maureen sangat baik dan cantik. Wajahnya putih pucat, hidungnya mancung serta bibirnya yang sedikit tebal membuatnya terlihat sexy, dan sepertinya dia blasteran. Dalam waktu kurang dari satu jam, mereka bisa akrab seperti sudah berteman lama.
Maureen POV
Aku mengajak Arra untuk masuk dikelas Batman, ya itu kelas sementara untuk MOS yang akan dilaksanakan 3hari kedepan sebelum menjadi siswa resmi.
Kenapa aku ngajak Arra ke kelas Batman? Karna setau ku, kelas Batman akan diawasi oleh senior cowok yang bernama Zaidan Altav. Dia termasuk salah satu Most Wanted Boy disekolah ini.
Jangan tanya kenapa gue tau semua tentang sekolah ini. Gue sangat berharap bisa masuk sekolah ini karna sekolah ini sangat selektif memilih anak didik yang akan diajarkan. Gue ga termasuk cewek yang suka baca buku. Tapi setidaknya IQ gue lumayan tinggi meskipun gue jarang baca buku, ralat -sangat jarang.
"Reen lo kok melamun sih" Rajuk Arra
"Eh?" Tanyanya bingung karna sedaritadi dia sibuk dengan pikirannya
"Tuh kan" rengek Arra
Astaga aku baru sadar Arra sangat cantik, kulitnya yang putih seperti salju, hidungnya mancung, bibirnya yang sensual dan pink natural, pipinya yang sedikit chubby menambah kesan babyfaces diwajahnya.
"Hm iyaiya muka lo kenapa? Kayak gadikasi makan gitu" ledeknya
"Ish gue serius tau"
"Bisa serius lo?"
"Maureen argh" geram Arra
"Iyaa deh iya princess Arra, what happen?"
Terdengar helaan nafas kasar Arra
"Itu, cowok itu kok liatin kesini terus ya? Apa gue yang kegeeran? Tapi coba deh lo liat ren"
Maureen melihat apa yang dikodekan Arra melalui dagu teman barunya itu. Oh gosh, dilihatnya kak Zaidan sedang menatap kearah mereka meskipun menggunakan wajah datarnya.
"Iya gak Ren? Tanya Arra memastikan
"Menurut gue sih iya"
"Lo tau gak dia siapa? Mukanya datar banget anjir pengen gue lempar piso"
"Lo serius pengen tau dia?" Tanyanya
"Gak ah udah gak mood liat mukanya" kesal Arra
"Dia salah satu senior kita disini, Namanya Zaidan Altav, cowok yang dapat gelar The King of Ice karna sikapnya yang dingin dan wajahnya yang datar. Dia tajir, badboy? Jangan ditanya, gue rasa guru BK udah muak liat mukanya karna sering membully siswa kurang mampu, pemilik yayasan sekolah ini sekaligus idola para cewek disini, banyak cewek yang deketin dia, tapi sayangnya gaada satupun yang diperdulikan kak Zaidan" jelas gue
"Emang gue nanya?" Tanya Arra dengan wajah watadosnya.
"Kan tadi lo nanya dia siapa yaudah giliran gue jawab kok lo malah nanya gitu-_-" kzl gue liat Arra
"Tapi itukan tadi sebelum lu ngacangin gue, dan gue udah berubah pikiran buat gamau tau nama cowok nyebelin itu" kekeuh Arra
"Gitu aja terus nyet sampe Dijjah Yellow jadi suka warna ijo trus ganti nama jadi Dijjah Green" dengus gue
"Sumpah muka lu gokil ren" tawa Arra
Author POV
Kringg..kringg...
Maureen refleks melihat jam tangan polkadot yang melingkar indah ditangannya
07.20am
Itu berarti bel masuk. Arra dan Maureen refleks melihat kedepan ketika mendengar suara deheman seseorang tertangkap di telinga mereka.
"Nama gue Zaidan Altav, gue yang bakal ngawasin kalian 3hari kedepan. So, gue mau lo semua bisa gue atur. Ngerti?" Ucap Zaidan dengan tatapan dingin dan wajah datarnya.
'pantes guru BK muak liat mukanya, kalo gue jadi guru BK juga bakalan kzl, ngomongnya gabisa sopan dikit apa? Orang kaya mah bebas ya' batin Arra.
'kok gue ngerasa aneh ya ngeliat cewek itu? Gue suka liat ekspresinya saat dia marah sampe dia ketawa sama sahabatnya tadi' batin Zaidan
****
Manurios as Zaidan Altav
Heii semuaa, ini first story gue. Jadi jangan bully cerita gue. Follow gue yaa, gue follback kok *peace
Vomments guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionSemua baik-baik saja. Hingga suatu hari, dia kehilangan kebahagiaannya. Seakan-akan takdir sedang mempermainkan kehidupan bahkan cintanya. Sanggupkah dia menjalani kehidupan barunya yang jauh dari kata "Baik-baik saja?" Copyright© 2017 By: Chairu...