Part 5

23 8 1
                                    

Author POV

"Emang kenapa?" Tanya Arra penasaran

"Waktu kami duduk di bangku sekolah menengah pertama, dia punya banyak teman, tapi semua berteman dengannya hanya untuk mendapatkan keuntungan"

"Keuntungan?" Arra mengernyit bingung

"Lo gak tau?"

"Engga, makanya kasih tau" ucap Arra ketus

"Cie penasaran" goda Farrel meskipun jauh di lubuk hatinya, dia merasa tak suka jika Arra ingin mengetahui kehidupan Zaidan

"Keluarga Altav itu keluarga terkaya di Indonesia, jadi wajar banyak yang memanfaatkan Zaidan untuk memperoleh keuntungan"

Ntah apa yang dirasakan Farrel saat ini tapi dia merasakan ulu hatinya terasa sakit. Kemudian dia mencoba menghapus semua rasa itu dan membuangnya jauh-jauh.

"Farrel?"

"Eh iya, kenapa?" Ucap Farrel memaksakan tersenyum

"Lo gapapa?" Tanya Arra khawatir

Farrel sangat terpesona dengan wajah Arra, wajah Arra tepat dihadapan wajah Farrel saat ini, Farrel menatap kagum bola mata sosok yang ada dihadapannya, sontak jantung Farrel berdegup kencang dan berdebar-debar. Kemudian mereka mengalihkan pandangan ke arah lain setelah mendengar suara seseorang

"Farrel"

Farrel dan Arra membalikkan badannya. Mereka melihat Zaidan berada di pintu taman dan berjalan menuju ke arah mereka.

"Loh, Arra kok lo bisa disini?"

"Tadi dia nganterin pesanan jahitan nyokap gue" jawab Farrel jujur

"Jahitan?" Tanya Zaidan memastikan

"Iya jahitan"

"Oh ya, eh gue bawain makanan nih lo makan aja kalo mau"

"Yap"

Terdengar lagu In The Name Of Love dari arah Zaidan. Zaidan meraba saku celana jeansnya dan mengambil benda pipih berwarna hitam yang berlogokan apple yang digigit itu. Menggeserkan layarnya dan mulai berbicara dan bergerak menjauhi Farrel dan Arra.

"Gue mau pulang ya Rel" tanya Arra

"Oke, gue anterin ya? Udah mendung soalnya, kasian lo nanti kehujanan"

"Okey, boleh juga"

Saat mereka ingin melangkahkan kaki menuju pintu, mereka melihat Zaidan jalan ke arah mereka dengan raut wajah yang tidak bisa dibaca.

"Rel, Ra gue pulang duluan ya" ucap Zaidan lalu dia melangkahkan kakinya keluar dari rumah kediaman Alvaro

Farrel dan Arra tercengang dan serentak mengendikkan bahu acuh.

"Jadi pulang?" Tanya Farrel

"Iya jadi" ucap Arra

Farrel POV

"Thanks ya Rel" ucap Arra tulus

"Iya sama-sama, masuk gih udara diluar dingin" Farrel tersenyum

"Iya, see you Rel"

"See you Ra"

Arra turun dan masuk kedalam rumahnya. Aku melihat rumah Arra dari kaca mobilku. Rumahnya sangat sederhana. Aku yakin jika dia bersatu dengan Zaidan, banyak sekali rintangan yang akan mereka hadapi. Farrel menghela nafas panjang, setelah itu dia menginjak pedal gas mobilnya dan kembali ke kediaman Alvaro. Dia berjanji akan menutup rahasia kehidupan Arra rapat-rapat sampai Zaidan mengetahuinya sendiri bahwa Arra bukan perempuan kalangan atas, karna Farrel tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika Zaidan terus menerus bersama Arra dan mengetahui ekonomi Arra.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang