Part 4

26 7 0
                                    


Author POV

"Arra, wait" teriak seseorang

Arra dan kedua temannya membalikkan badan ke arah teriakan itu.

"Wait me huh" Zaidan berdiri tegak dan menetralkan nafasnya.

"Lo abis ngapain? Lari marathon? Tanya Arra bingung

"Gue abis lari buat ngejar lo lah *eh keceplosan" Zaidan refleks menutup mulutnya dan tersenyum kikuk

Arra dan kedua temannya sontak tertawa terbahak-bahak. Mereka tidak mengenali sosok yang ada didepan mereka saat ini. Pasalnya, Zaidan yang mereka kenal adalah Zaidan yang digelari The King of Ice, bukan Zaidan yang polos karna keceplosan berbicara ini.

"Kenapa ketawa? Gaada yang lucu" Zaidan mengernyit bingung

Arra memutar mutarkan badan Zaidan memastikan bahwa sosok yang didepannya ini adalah Zaidan Altav.

"Ini beneran lo kan Ka?" Tanya Arra

"Bukan"

"Jadi?"

"Gue rohnya yang tak terkumpul dan terpisah saat dia bangun tidur tadi"

Arra tercengang. Maureen dan Aca pun terlihat bingung. Arra melihat seragam Zaidan. Begitu Arra melihat tag name yang ada di bagian sisi atas seragam Zaidan, barulah dia percaya bahwa orang yang ada dihadapannya saat ini benar-benar Zaidan.

"Masih ga percaya lo sama gue?"

"Percaya, tapi gue ga percaya sama-"

"Sama apa?"

"Sama sikap lo"

"Emang kenapa sama sikap gue?"

"Biasanya kan lo nyebelin, sekarang kok aneh gini"

"Lupain aja, yuk masuk lapangan, gue yakin kita udah terlambat karna lo yang gapercaya sama gue."

Arra mengangguk dan menarik Maureen dan Aca untuk mengikutinya. Sementara Zaidan ada didepan mereka.

Arrabella POV

"Huft capek gue"

"Udah pulang sayang? Tanya Lauren

"Udah kok ma" Arra tersenyum

"Yaudah mama siapin makan yah"

"Iya ma"

"Oh iya Ra, mama boleh minta tolong?"

"Kenapa ma?"

"Kamu mau antarin pesanan pelanggan mama ke rumahnya?"

Arra berfikir sejenak. Dia lelah karna kegiatan MOS nya tadi, tapi dia tak tega melihat mamanya harus mengantarkan pesanan pelanggannya. Lauren hanya mencari nafkah dengan menjahit baju. Dari sanalah mereka bisa makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Arra, Arra hey kamu mendengar mama?

"Eh iya ma"

"Kamu bisa mengantarkannya? Jika tidak, mama bisa mengantarkannya kok"

"Gausah ma, biar Arra aja yang antar, nanti kasih tau alamatnya ya"

"Iya sayang, yaudah mama siapin makan kamu dulu ya"

"Aye-aye captain"

Author POV

Arra sedang berada di salah satu komplek perumahan mewah. Dia sedang mencari nomor rumah yang ada di kertas yang digenggamnya saat ini.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang