7 : Bonus

3.2K 254 79
                                    

Itachi sedang merapikan juga memeriksa berkas-berkas kejahatan yang terjadi setahun terakhir ini, Sebuah map biru gelap jatuh. Ia mengambilnya dan membuka map itu, ia mengusap foto yang terpampang didalamnya.

Setahun berlalu sejak kejadian itu, dimana adik kesayangannya tewas setelah mendapat pelecehan seksual dan juga penyiksaan. Bahkan pembunuhnya harus tewas sebelum mendapatkan hukuman. Ia menghela nafas dan melihat Kisame yang membawakan kopi untuknya.

"Minumlah, kau pasti lelah merapikan berkas-berkas itu." Kisame menyodorkan kopi ke Itachi.

"Tidak, aku tidak lelah. Terima kasih." Itachi menyeruput kopinya dan meletakkan di meja, ia menutup berkas itu dan menyusunnya ke laci penyimpanan.

"Sudah setahun tapi penyebab kematian Neji, Gaara dan Naruto belum juga terungkap."

"Kasus itu.. ya aku juga masih belum mengerti tentang hal itu. Sangat tidak masuk akal. CCTV tidak menunjukkan adanya orang lain disana tapi mereka tewas." Itachi membuka map merah dan mengeluarkan flashdisk yang terselip.

"Aku ingin melihatnya sekali lagi." Itachi menuju meja kerjanya dan menyalakan komputer, ia memutar kembali rekaman itu. Kisame duduk disebelahnya.

"Itachi, apa kau percaya hantu?" Itachi yang fokus langsung menatap Kisame dengan alis bertaut. Kisame terkekeh.

"Keriput, kau semakin tua jika begitu." Kisame tertawa geli dan di hadiahi pukulan telak dari Itachi di lengannya.

"Aku percaya. Tapi kenapa kau tiba-tiba bicara seperti itu?" Itachi mem-pause rekaman dan menatap Kisame yang kini menunjukan raut serius.

"Aku sudah tau sejak beberapa bulan yang lalu, saat itu aku ingin mencari bukti lagi, ternyata aku mendapatkan sesuatu yang tidak terduga. Hey, coba kau terangkan cahaya nya."

"Kita pernah melakukannya. Tapi tidak ada apapun."

"Lakukan lagi." Itachi menelan saliva berat dan berbalik, ia melanjutkan menonton hasil rekaman dan mengikuti saran Kisame. Ia diam awalnya tapi lama kelamaan bulu kuduknya berdiri, di setiap rekaman itu ia mendapati hal yang sama. ia menatap Kisame dengan tatapan tidak percaya.

"Ya. Itu ulah arwah adikmu Sasuke dan di kematian Naruto itu ulah semua arwah sahabat Naruto dan juga Sasuke." Kisame menjelaskan apa yang di lihat Itachi.

"Ini gila, tidak akan ada yang percaya." Itachi mematikan rekaman dan mencabut flashdisk rekaman CCTV tentang kasus itu.

"Itulah kenapa aku diam, aku bingung mau mengatakannya pada atasan." Kisame mengusap dagunya sambil bersandar.

"Kisame, kau tidak menukar rekaman ini kan? Kita sudah mengulangnya berkali-kali tapi tidak ada apapun tapi kenapa sekarang ada hal ini?" Itachi menggoyang-goyangkan flashdisk didepan Kisame.

"Kau menuduhku? Aku tidak mungkin melakukan hal itu." Dengan raut tidak suka Kisame mendekat ke wajah Itachi, Itachi reflek mundur.

"Aku tidak menuduhmu.. aahh aku pusing." Ia mengurut pangkal hidungnya yang berdenyut.

"Mau kupijatkan kepalamu?" Tawar Kisame, Itachi menggeleng.

"Tidak perlu, terima kasih." Itachi membuka-buka folder yang ada di dalam komputernya.

"Kau cantik jika serius." Goda Kisame yang membuat Itachi reflek melirik padanya.

"Kisame, ku hajar kau bicara hal seperti itu lagi!" Lirih Itachi dengan suara yang menurut Kisame cukup horor didengar.

"Hahhaha, aku bercanda.. ahhh kau sangat menggemaskan." Panik Kisame dan mencubit pipi Itachi lalu lari.

"Kisame!" Raung Itachi disertai map besar melayang ke arah Kisame.

Bloody Body (END - Proses Editing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang