⚪1.Satu jam

19 7 1
                                    

Hari ini aku sangat-sangat tak bersemangat.Mimpi itu terus menghantuiku,rasanya aku ingin tidak tidur selamanya.

"Kenapa?"suara itu membuatku tersadar dari lamunanku.Itu suara Karin.

"Karin.Tidak apa-apa,hanya saja-"

"Mimpi itu lagi?"potong Karin.Aku pun mengangguk.Yap,Karin memang sudah seperti keluargaku sendiri.Dia adalah Bos sekaligus sahabat yang pengertian.

"Sudah aku katakan bukan?kamu harus segera mengungkapkannya.Apa kamu mau mimpi itu terus menghantui kamu?"ujar Karin.Ini benar-benar membuatku tertekan.

"Caranya?kamu tau kan Rin,kalau aku tak punya keberanian untuk mengungkapkan rasa ini pada Sadham."ucapku sambil mengecek berkas-berkas yang entah kapan sudah menumpuk di meja kerjaku.

"Dari dulu sudah aku katakan,ajak dia ngobrol-ngobrol di cafè.Dan ungkapkan semua rasamu!"suruh Karin.Huh!dia pikir mengungkapkan rasa pada sahabat sendiri itu mudah apa?

Akhirnya aku mengangguk pasrah.Aku akan mencoba saran dari Karin.

"Sekarang kamu hanya perlu menelpon Sadham dan ajak dia makan malam di cafè Citra jam 8 malam."ucap Karin saking antusiasnya.Tapi aku rasa ini adalah ide yang buruk.Perasaanku tidak enak.

"Tapi Karin,hari ini aku akan lembur."ujarku pada Karin.Dan Karin hanya memutar bola matanya dan berkata,

"Kau benar juga."Karin sejenak berpikir,"baiklah Lian,aku akan memberikanmu waktu satu jam,dari jam 8 malam sampai jam 9 malam.Dan kamu harus mempergunakan waktu yang aku buat sebaik-baiknya."lanjut Karin.

Dan lagi-lagi aku hanya mengangguk.

"Ayo cepat!telepon Sadham."

Aku pun mengambil benda pipih yang ada di kantongku dan mulai mencari kontak Sadham untuk mengajaknya ke cafè Citra.Dan akhirnya tersambung.

"Hallo,ada apa Lian?"suara itu membuatku menjadi bisu.

"Hallo Lian?kamu kenapa?"

"Oh..nggak,nggak apa-apa Dam.A-aku hanya ingin...-"

"Ingin apa?cepatlah Lian,kamu hanya membuang-buang waktuku."

"AKU HANYA INGIN MENGAJAKMU MAKAN MALAM DI CAFÈ CITRA NANTI MALAM JAM 8!!"ucapku dengan cepat dan lantang.

"Kencan?"

Aku pun tertegun.Apa ini bisa disebut sebagai kencan?

"Bukan!ini bukan kencan!hanya makan malam biasa.Iya,ini hanya makan malam biasa."ucapku berusaha tenang.

"Baiklah,aku free nanti malam.Aku akan menjemputmu jam 8 nanti.Tunggu aku Lianku.."

Dan kata-kata Lianku itu yang membuatku masih mempertahankan rasa yamg mungkin sudah berjamur ini.

"I-iya.Bye S-sadham."

Aku pun langsung menutup sambungannya dan langsung menatap Karin.

"Bagaimana?"tanya Karin penasaran.

Aku pun mengangguk.

"Aku bilang juga apa.Sadham mana mungkin menolak permintaan sahabatnya."entah kenapa pernyataan bahwa aku hanya sahabatnya Sadham itu tidak memungkinkan kalau Sadham akan menerima perasaanku ini.

"Maksudku otw pacarnya Sadham."celetua Karin yang membuat aku semakin berharap.

Aku pun hanya tersenyum.

"Baiklah,lanjutkan pekerjaanmu.Aku tidak ingin perusahaan-ku ini bangkrut hanya karena kamu dan Sadham."Kami pun tertawa bersama.

"Terima kasih,Karin."

Karin pun mengangguk dan langsung masuk ke dalam ruangannya.

"Semangat Lian!kamu pasti bisa!"gunamku pelan.Dan aku melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertunda tadi.

19.30

"Lian!"panggil Karin sangat kencang.Sampai-sampai semua pegawai Karin menatap Karin dengan pandangan aneh.

"Kenapa sih Rin?jangan teriak-teriak juga kali."ujarku tanpa menoleh kepada Karin.

"Sadham udah didepan.Samperin gih!"suruh Karin.

Aku sedikit terkejut.Kenapa Sadham datang setengah jam lebih dulu dati waktu yang telah dijanjikan?

"Yaudah aku turun yah."ucapku.

Saat sudah sampai di ballroom,aku pun melihan pria berbadan tegap dengan jas hitam yang melekat pas ditubuhnya berdiri sambil memainkan handphonenya.

Aku pun tersenyum.

"Oh,hai!udah siap?"tanya

Aku pun mengangguk.

Kita pun masuk kedalam mobil dan didalam mobil hanya suara penyiar yang menemani keheningan kami.

Tak terasa akhirnya kita pun sudah sampai di cafè Citra.Ternyata jalanan Jakarta tidak terlalu macet malam ini.

Setelah memesan makan yang akan kita makan malam ini,akhirnya aku membuka mulut untuk berterus terang kepada Sadham.

"Emm,Dam.Aku cuman punya waktu sejam.Jadi aku bakalan to the point aja."Sadham pun mengangguk."Jadi,aku mau bilang kalau selama ini..-"belum sempat aku melanjutkan ucapanku,makanan yang tadi kita pesan datang.Ini semakin membuatku frustasi.

"Lian,sekarang kita makan aja dulu yah.Aku udah laper banget soalnya."
Ucap Sadham sembari mengoprek spageti dihadapannya.

Dengan terpaksa aku menahan semua kata-kata yang sudah aku rangkai di kepala tadi untuk dikeluarkan nanti setelah makan.

"Enak yah makanannya.Oh iya,tadi kamu mau ngomong apa?"

Minuman yang sedang aku minum pun tersembur ke depan,sehingga pakaian yang dipakai Sadham basah.

"Aduhh..Sorry banget Dam,aku gak maksud."ucapku sambil mengelap jas Sadham.

"Iya,aku tau kamu gak sengaja,yaudah kamu mau ngomong apa?bukannya tadi kamu bilang jam 9 harus kembali ke Kantor?"

Aku pun tertegun.Sebegitu ingatnya dia pada perkataanku.Aku harap setelah aku menyatakan cinta kepada Sadham,dia bisa langsung lupa dan ...ah!!!entahlah!

"Jadi,A-aku mau bilang s-sama kamu.Kalau..."aku menelan saliva ku dengan susah payah dan memejamkan mata sambil berkata "aku cinta sama kamu!"

Hening.

Air muka Sadham beribah menjadi cemberut.Sepertinya aku memang salah untuk mengatakannya pada Sadham.

"Gini-gini. Maaf Lian,aku menyukai seseorang.Dan orang itu bukan kamu."suara itu terdengar lantang dan aku hanya bisa diam seribu bahasa.

"It's okay,aku baik-baik saja.And good luck."ucapku sambil menepuk pelan bahunya.Aku pun berlari meninggalkan tempat itu.

Air mata terus meluncur dari kelopak mataku yang mulai membengkak.Aku berhenti di sebuah taman dan duduk dibangku taman bercat putih itu.

Dan aku hanya sanggup menangis.

Aku benci tampak menyedihkan ini.

⚫⚫⚫⚫

Lanjut?

Tambora StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang