⚪2.mencari kebahagiaan

12 5 0
                                    

"Yap,mungkin ini memang yang terbaik Lian.Kamu harus bisa menerima semua kenyataan pahit ini."ujar Karin berusaha menenangkan aku.Pagi ini aku tetap bekerja seperti biasa,tetapi bedanya aku memakai kacamata hitam untuk menutupi mata bengkakku karena menangis kemarin.Hal itu yang membuat Karin penasaran,jadi aku menceritakan kejadian kemarin malam kepada Karin.Semuanya.

"Iya,aku sudah bisa menerimanya.Mungkin Sadham bukan jodohku."ucapku.Dimulut.Bukan. DiHati.

"Baiklah,jika ada peningkatan beritahu aku."Ucap Karin lalu pergi kembali menuju ruangannya.

Sebenarnya aku masih memiliki rasa yang seharusnya tumbuh dihatiku.Sudah lama aku berusaha melepaskan akarnya,tapi rasa itu malah semakin tumbuh.
Mungkin aku harus mencari kebahagiaan lainnya.

"Ya tuhan!pekerjaanku!dengan memikirkan Sadham,aku  bisa membangkrutkan perusahaan Karin."ujarku.

⚫⚫⚫⚫

12.30

Makan siang kali ini aku ditemani oleh Karin.Aku yang memaksanya,karena aku mana mungkin mengajak Sadham makan siang setelah kejadian kemarin malam.Sekarang kita sedang duduk sambil menikmati makanan yang sudah dipesan masing-masing.

Melihat diriku yang hanya mengaduk-aduk pasta yang ada didepanku,Karin terheran.

"Jika kamu ingin tenangkan suasana hatimu dulu,aku akan memberikanmu cuti 2 minggu."aku pun mendongak kearah karin."Aku punya kenalan yang mungkin bisa membantumu melupakan Sadham."tambah Karin.

"Siapa?"tanyaku dengan suara yang lemas.

"Gerald.Namanya Gerald.Yah,tapi selama mencari destinasi wisata dengannya,kamu harus bersabar.Dia sedikit cerewet."ujar Karin.Apa mungkin Gerald adalah pemandu wisata?

"Gerald gerald itu pemandu wisata?"

"Dan pengusaha muda terbesar di Indonesia."aku pun membelakkan mataku.Karin memiliki teman sepenting ini!

"Terkadang saat Gerald merasa bosan,dia akan merubah profesinya sementara.Yah,pemandu wisata tidak terlalu rendah."kata Karin.

"Baiklah,terserah kamu saja.Kita harus kembali ke kantor,masih banyak kerjaanku."ucapku pada Karin dan langsung diangguki oleh karin.

"Pokoknya,kamu harus bertemu dengan Gerald.Dia akan membantu kamu."ucap Karin dengan antusias.

"Kenapa?"tanyaku tanpa meboleh kepada Karin.

"Kau tahu?dia sendiri.Maksudku Single.Tidak punya pacar."ucap Karin.

"Lalu?"

"Ya....gitu..."

Gotcha!aku tahu maksud Karin.Dia akan menjodohkanku dengan kenalannya itu.

"Menurutku kamu tidak usah merepotkan dirimu Rin."ucapku.

"Maksud kamu?"

"Gerald.Mungkin dia sekarang sedang sibuk."tolakku.Aku mohon,aku tidak ingin melupakan Sadham.

"Aku sudah mengirim pesan singkat pada Gerald,lalu dia bilang 'oke'."balas Karin lalu melangkah mendahului aku.Huh!dasar bos tidak tahu diri!

⚫⚫⚫⚫

Sore ini pekerjaan kantor-ku sudah tidak terlalu banyak.Besok-besok aku tidak boleh meninggalkan pekerjaan lagi.

"Akhirnya selesai.."ucapku sambil menyenderkan punggung ke sandaran kursi kerjaku.Jadi seperti ini rasanya free disaat sedang banyak pikiran.

Dikantor memang sudah kosong.Tentunya hanya ada aku,Karin,dan mang Tardjo(OB).

Saat aku melihat jam tangan yang melingkar manis di pergelanganku,ternyata ini sudah jam 7 malam.Aku harus pulang,tertidur secepat mungkin untuk melupakan semua yang terjadi hari ini.

Tambora StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang