~Gerald POV~

17 5 0
                                    

Sebelumnya,ini akan menceritakan kenapa Gerald bisa tertarik sama Lian.Dan untuk mimpi...baca ajalah yah...
And Sorry for Typo!
Jadi,ceritanya flashback yahh,dan ini gak terpaku sama Gerald POV,ini juga bakalan ada Author POVnya.Tapi tetap dengan sisi Gerald kok.

⚫⚫⚫⚫

At Pasta Pasit cafè (tempat Lian dan Karin suka makan siang)

Aku memandang dari kejauhan,betapa bahagianya perempuan itu tertawa.Apakah dia tidak memiliki beban hidup?

Baru saja kemarin aku tau nama perempuan itu,Liandra.Liandra Husein.Nama yang sungguh cantik,sama seperti pemiliknya.

Sudah satu bulan lebih aku hanya memerhatikan Lian dari jauh.Tak berani menyapa atau pun bertegur sapa.

Akhirnya aku punya ide yang sangat cemerlang.

⚫⚫⚫⚫

"Baiklah,tuan."pria tua itu membungkuk lalu keluar dari ruangan laki-laki tampan ini.

Tanpa sadar,lelaki itu tersenyum sambil membayangkan wanita yang bernama Liandra sedang tertawa bersama temannya.

"Aku tertarik padamu Lian."gunam Gerald lalu melanjutkan pekerjaannya.

'

Siang ini Gerald kembali memandang Liandra yang sedang makan siang di Pasta Pasit cafè,dan pastinya bersama teman montoknya itu.

"Lian,aku merasa kalau kita membutuhkan seorang investor."samar-samar Gerald mendengar temannya Liandra berbicara soal investor.

'Jadi dia membutuhkan investor?'

Gerald langsung keluar dari Pasta Pasit untuk menuju ke kantornya.Dia tau bagaimana caranya memasuki celah kehidupan Liandra.

⚫⚫⚫⚫

"Tapi,apa tuan yakin kalau tuan ingin membantu perusahaan kecil itu?"tanya Pak Karim yang sudah dianggap Gerald sebagai ayahnya sendiri.

"Iya Pak,saya yakin.Ini mungkin tidak akan menguntungkan,tapi apa salahnya membantu?"jawab Gerald.

"Baiklah,kalau begitu Bapak bakalan bantu tuan.Bapak yang akan mengatur pertemuan tuan dengan CEO perusahaan itu."seru Pak Karim sembari berjalan keluar dari ruangan besar milik Gerald.

"Satu pangkah lagi mendekati Liandra.Hanya tinggal memanggil Luna."ucap Gerald lalu mengambil handphone yang ada di atas meja kerjanya dan menekan kontak milik Luna.

"....."

"Tolong lah Luna,,,sampai semuanya selesai saja.."

"......."

"Tapi inikan hanya sebentar,lagi pula semuanya tidak akan hancur hanya gara-gara kau memimpin disini."

"......."

"Yes!thank banget yah Luna..."

Gerald berloncat-loncat diruangannya seperti anak TK yang mendapatkan permen gratis di hari Haloween.

"Maaf Tuan,pertemuannya sudah saya atur."ucap Karim yang masuk tanpa permisi.Jadi mau tidak mau,Gerald harus menanggung malu atas perlakuannya tadi.

"Baiklah,kapan aku bisa bertemu?"

"Besok di cafè Citra jam 8 pagi.Dan satu lagi,nama CEO perusahaan itu Karin.Namanya Karin Maxtan."

⚫⚫⚫⚫

Pagi ini aku sedang berada didepan gedung kuliner cafè Citra.Huft..bahkan cafè ini masih sangat sepi.Kenapa Pak Karim mengatur waktunya sepagi ini.Biarlah,ini semua demi supaya aku bisa bertemu dengan Liandra.

Tambora StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang