Prolog Now

5K 139 6
                                    

Dialah gadis yang kutunngu dialah yang kukagumi dialah yang selama ini kunanti.

Tak ada yang dapat mengubah semua hal tentang dirimu yang kulihat selama aku masih mencari informasimu..

Aku berharap kau dapat menerimaku dalam hidupmu nanti 'gadis impianku yang  pemalu'.

Mungkin mendekatimu adalah salah karna kau tak menganggapku ada. tapi perjuanganku tak ada berhenti sampai sini.

Dimula pada saat aku pertama kali berjumpa dengannya dikampus yang sedang berjalan lalu berhenti di tempat duduk dengan pohon rindang.
Ia berkata seperti ini.. yang kuingat.

"Aku belum pernah merasakan jatuh cinta" ucapnya pada dirinya sendiri lalu berjalan lagi tapi langkah terhenti dan malah menengok kebelakang karna ada yang berbicara padanya.

"Hmm.. benarkah? berarti itu cinta. atau suka. aku suka apa pada mu" katat seseorang dan dia langsung memeperkenalkan namanya. "maaf sebelumnya namaku Aditya Naufal Dary Abiyyu" aditya padanya sammengulur tangan yang tidak dibalas oleh seorang gadis yang ingin secepat mungkin pergi dari hadapan laki-laki yang baru saja dia kenal.

"sebelumnya saya permisi Assalamualaikum" ucapku
tapi tak dia jawab malah berteriak yang membuat hatiku bingung akhirnya aku balik lagi dan menoleh dari pada dia ikutin aku terus. yaudah aku turutin aja.

"Hei! Tunggu namamu siapa? Aku belum tahu nich" ucap aditya

"Syasya Shidqiyah Syahirah, baik permisi saya pergi dulu" ucapnya yang mengenakan baju kaus panjang merah dan rok abu-abu tidak lupa kerudung merah maroon cantik sekali. aku lang tersenyum dan perhi juga ke taman sedangkan dia ke perpustakaan.

Ingatan itu yang tidak bisa kulupakan sampai saat ini hanya saja dia tidak memperdulikanku sampai sekarang dan lam kelamaan dia memakai baju yang membuatku berdecak kagum dan tambah menyukainya dia memakai gamis biru dan kerudung yang berwarna senada dengan gamis pas awal aku perhatikan dia memang gadis yang berbeda membuatku penasaran.

Aku berjanji mulai sekarang akan mengejar apa yang ku impikan sampai bisa mencapai keberhasilan. Tiba-tiba saja ada yang memanggil namaku yaitu mama.

"Aditya sholat nak.. adit" ucap mama

"Iya mah." Kataku

"Yasudah cepat ya, abis ini kita pergi kerumah keluarga diciracas"

"Baik mah"

Hehe jangan salah walaupun aku bersikap seperti ini kalau tentang sholat aku pasti melaksanakan kok tenang saja.
Setelah selesai aku bersiap-siap lalu bergegas ke kamar mandi dulu sebelumnya. akupun segera keluar ke ruang tamu menunggu mamah yang mengajakku pergi ke rumah keluarga.

"nak kamu udah lama nunggu disini?" mamah Lita Syafiqah

"Iyaa mah.. ayuuk berangkat"

aku jalan duluan mendahului mamah dan ke parkiran mobil yang ada disebelah pagar rumah yappss bagasi maksudnya.

----------

Sesampainya disana aku dan keluarga langsung masuk dan ternyata ini acara keluarga seperti arisan. tapi kurasa beda karna mereka membicarakan pernikahan dengan adat arab pastinya. Yaah memang aku keterunan mereka pasti berkumpul seperti sekarang termasuk keluargaku.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumusalam"

"Eeh Lita sama nak Adit yaa.." tante bilang lalu aku salam dan mengikuti mamah dan diruang tengah banyak sekali orang sedang menyiapkan segala perlengkapan dan baju pengantin. Aku hanya melihat saja yaah memang disini kebanyakan perempuan. Mataku terus menelusuri sampai aku bertemu keponakanku di Fadli Syahputra Haikal aku memanggilnya haikal.

"Hei Haikal! apa kabar?" tanya adit

"Iyaa.. kak adit. baik alhamdulillah" jawab haikal lalu bertanya "tumben lo dateng ka?"

"sebenarnya males tapi kasihan mamah.. heheh gak ada yang nganterin."

"Ooh oke dech.. eeh ngomong-ngomong lo gak nyusul kayak abang gua nooh" entah dapat dari mana nich anak yang secara tiba-tiba nanya kayak gitu ke gua

"apaan lu bilang haikal? Udah ya gua kedepan bentar mau nyari angin" alasan adit suapaya bebas dari pertanyaan keponakannya yang baru berumur 18 sedangkan dia 20 hehe menurutnya masih muda bahkan kalau memikirkan nikah sangatlah terlalu cepat baginya tapi kalau pacaran bagus baginya. *aduuh ada-ada aja nich orang ya -_- *

Seketika Aditya berpikir "tapi apa salahnya aku ajak dia nikah muda. yaampun sudahlah aku tak boleh berpikir yang tidak-tidak aku harus berkuliah sampai sukses baru nikah" gumam sendiri yang tenyata didengar oleh haikal.

"jadi gitu kak jawabanya.. siip lah ^^ " haikal yang membuat aditya menengok ke arah belakang dan ingin rasanya marah namun untuk apa yasudahlah aku lebih baik tak memperdulikan hal tersebut karena sia-sia nantinya hanya berkhayal.

##




Hahaheheh gimana prolognya aneh gak atau terlalu kearah cintanya si adit daripada hijrah. Tenang aku akan buat nanti pas perkenalan tokoh dan part 1 meet again bahkan sama orang tua mereka masing-masing. Dan maaf kalau hanya dikit yoo 😔😊

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMEBACA DAN COMMENT. OKEE AKU TUNGGU ☺😊😊😂😆😊

Next Or Not? Harap Saran juga ya dan saya selaku @nur_byul mohon maaf apabila pemainnya hanya beberapa yang ku sebut namanya. dan juga kesamaan tempat,dll.



Halalkan Atau Tinggalkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang