Chapter 6

1K 86 5
                                    

~Tell Me What Is Love~

"Sebenarnya apa, Kyungie a. Apa ada yang mengganggu mu lagi? Atau masih ada lagi yang ngintai kamu? Jebal, cerita lah kepada Oppamu, Kyung" Ucap Kyunbim panjang lebar dengan rasa khawatir. Kyungsoo pun menghela nafas panjang.
"Huuftt, Sebenarnya Kyungie ingin sekali ikut taekwondo, Oppa. Tapi Kyungie masih trauma" cicit Kyungsoo sambil menundukkan kepalanya.
Kyunbim yang mendengar cerita Kyungsoo langsung terdiam dan mengelus rambut Kyungsoo lembut.
"Apa kamu ingin taekwondo, hm?" Tawar Kyunbim lembut. Kyungsoo yang mendengar tawaran dari Oppanya langsung mendongakkan kepalanya dan melihat wajah keseriusan Oppanya.
"Jinja?" Ucap Kyungsoo ragu
"Aish! Apa Kau Tidak liat wajah ku ini, eoh" Ucap Kyunbim sambil menunjukkan wajahnya sendiri.
"Tapi..." Ucapan Kyungsoo terpotong oleh Kyunbim
"Tidak ada tapi-tapian Kyungie a. Eomma Appa dan Oppa mu ini sangat mendukung mu. Menang Atau pun kalah, kami tetap bangga pada mu, Dongsaeng a. Percaya lah pada kamu, kami sama takutnya kok. Tapi itu adalah impian mu kan. Dan satu lagi buanglah jauh-jauh trauma mu itu, hm. Arraseo Dongsaeng a?" Ucap Kyunbim panjang lebar. Membuat Kyungsoo menganggukan kepalanya yang menandakan mengerti ucapan Kyunbim.
"Yaudah sekarang kamu ganti baju kamu dan bersihkan badanmu lalu istirahat, arraseo" Kyungsoo menganggukan kepalanya dan segera bangkit dari ranjang menuju ke kamar mandi.
.
.
.
Di lain tempat ada seseorang yang sedang duduk di balkon kamarnya sambil memandang suasana yang ada di hadapannya.
"Permisi apa anda ingin sesuatu?" tanya pelayan terhadap majikannya ini. Pelayan tersebut yang melihat majikannya menggelengkan kepalanya segera meninggalkan tempat itu. Seseorang itu mengambil Handphone berada di meja samping tempatnya duduk. Dan dia segera mengetik sesuatu 'tolong cari keberadaannya sekarang juga!' Itulah isi pesannya tersebut dan mengirimnya ke Seseorang yang ia suruh. Selesai mengirim pesan, bibirnya melengkung sempurna dengan sinis.
.
.
.
Susana makan malam begitu hening, hanya suara dentingan pisau garpu lah di ruang makan tersebut. Setelah Selesai makan semuanya, Kyungsoo segera menyusun piring-piring kotor ke westafel dan langsung mencuci piring-piring tersebut. Selesai mencuci piring, Kyungsoo segera pergi menuju ke kamarnya. Sebelum itu Kyungsoo pamit dulu kedua orang tua dan Oppanya.
"Eomma, Appa dan Oppa aku ke kamar dulu, ne mau istirahat" izin Kyungsoo dan mendapat anggukan dari kedua orang tua dan Oppanya.

Sesampainya di kamar, Kyungsoo segera merebahkan badannya ke kasur kesayangannya dan mulai memilirkan sesuatu sambil melihat langit-langit di kamarnya.
"Kyungsoo, aku yakin kau pasti bisa" gumam Kyungsoo menyemangati dirinya sendiri.
"Dan buang jauh-jauh trauma mu itu" lanjut Kyungsoo dan segera memejamkan matanya untuk pergi ke alam mimpinya.

Skip.
Kyungsoo berangkat ke sekolah pukul 6 pagi. Itu masih terlalu pagi, dan sekolah pun masih terlihat sangat sepi. Saat sudah sampai di kelas, Kyungsoo terkejut melihat seorang namja yang sedang tertidur di kelas. Siapa lagi kalau bukan Kai teman sekelas dan juga sebangkunya.
"Hufftt, dasar pemalas, pagi baru Udah tidur-tiduran. Emang dia habis begadang eoh semalam. Dasar Kamjong yang tidak berguna" cibir Kyungsoo.
"Ne aku begadang semalam, waeyo?" Ucap Kai masih dengan posisinya. Kyungsoo yang memdengranya itu, tubuhnya menegang dan matanya membulat sempurna. Kai yang tadinya tertidur, menegakkan kepalanya dan menghadap ke Kyungsoo masih dalam keadaan keterkejutannya. Setelah melihat itu, Kai kembali lagi ke posisinya tadi.
"Yak! Kenapa diam? Santai saja kali, tidak perlu juga terkejut seperti itu. Kayak melihat hantu saja kau" Ucap Kai. Kyungsoo yang mendengar itu langsung tersadar dari lamunannya dan melihat Kai.
"Apa kau tadi mendengar ucapan ku barusan?" Ucap Kyungsoo
"Ne aku mendengar ocehanmu, dan Apa yang kau bilang tadi Kamjong tidak berguna?" Ucap Kai yang langsung berhadapan dengan Kyungsoo.
"Kalau Ya Kenapa? Emang benar kok. Emang tidak ada kerjaan lagi, eoh selain tidur di kelas?" Ucap Kyungsoo kesal
"Ne aku tidak ada kerjaan selain tidur. Waeyo, eoh?" Ucap Kai datar.
"Karena kau sudah merusak pemandangan di sana" tunjuk Kyungsoo ke arah jendela luar samping kiri tempat Kai duduki.
"Oh jadi Karena itu, eoh. Kalau mau pindah duduk, silahkan aja. Dengan senag hati malahan" Ucap Kai Santai dan kembali tidur lagi. Kyungsoo geram melihat tingkah Kai, langsung mengambil tas Kai dengan kasar, membuat Kai terbangun lagi.
"Yak! Kenapa kau ngambil tasku, eoh?" Ucap Kai
"Katamu aku pindahkan? Makanya aku ambil tas mu. Aku mau duduk di tempat kau, dan kau duduk di tempatku, arraseo" Ucap Kyungsoo sambil tersenyum
"M-Mwo! Yak! Aish seenak jidat mu, eoh. Yang aku suruh di tempat lain bukan di tempat ku" Ucap Kai keras.
"Shireo! Aku maunya di sini, kalau kau tidak mau. Kau aja yang pindah" Ucap Kyungsoo sambil melipat tangannya di depan dada. Kai pun akhirnya pasrah dan mengalah.
'Yes! Akhirnya si kamjong mengalah' batin Kyungsoo kesenangan.
.
.
.
Bel istirahatpun berbunyi, seluruh murid berbondong-bondong ke kantin.
"Kyungsoo a, kita ke kantin atau ke ruang musik?" Ajak Baekhyun. Ya Kyungsoo sudah memilih ekskul yang Sama dengan Baekhyun dan Luhan, yaitu musik, voli dan juga taekwondo.
"Karena ini hari pertama ku memulainya, Hmm kita ke ruang musik saja, tapi siapa yang akan kekantin?" Tanya Kyungsoo
"Hmm biar aku saja ke kantin sendirian. Dan Baekhyun bersama Kyungsoo saja ke ruang musiknya. Kyungsoo kan masih anak baru. Jadi dia belum mengenal sekolah kita ini" usul Luhan dan di angguki oleh kedua sahabatnya.
.

Tell Me What Is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang