4. Unpredictable

68 4 0
                                    

•••••
"Percayalah, pertemuan kita adalah awal dari bermulanya cerita.
Hanya saja, semua masih berbentuk puzzle yang belum tertata.
Bahkan kita sendiri tidak tahu, akan bagaimanakah akhir dari segalanya.
Akankah bahagia atau hanya menciptakan bercak luka bagi
kisah kita."
•••••

❃ₗᵢₘₑᵣₑₙcₑ❃


GERBANG, rumah Adela terbuka dan memperlihatkan seorang wanita yang usianya mungkit terpaut 6 tahun lebih tua dari Adela. Wanita itu tersenyum ramah kepada Adela. Dan segera menutup gerbang kembali ketika mobil Adela sudah masuk ke dalam garasi.

"Mama udah berangkat Mbak?" Tanya Adela saat sudah turun dari mobilnya kepada orang yang tadi membukakan gerbang untuknya. Dialah mbak Risa wanita yang bekerja membantu segala urusan rumah tangga keluarga Adela.

Saat ini mama Adela memang tidak ada di rumah. Mama Adela pergi ke bandara untuk menjemput papa Adela yang baru saja pulang dari Perancis karena urusan bisnis. Adela mengetahui hal itu karena tadi saat di sekolah mama nya sudah mengirim pesan untuk Adela.

"Udah non, baru aja berangkat kok. Non Adela gak ketemu tadi?"

Wanita itu menjawab pertanyaan Adela sambil mengikuti langkah Adela masuk ke dalam rumah.

"Enggak tuh, atau aku yang gak merhatiin ya?"

Wanita itu hanya tertawa dan berjalan meninggalkan Adela yang duduk di sofa ruang tamu.

"Ini, tadi nyonya nyuruh siapin ini buat non Adela."

Wanita itu datang lagi menghampiri Adela membawa segelas coklat panas kesukaan Adela. Adela memang sangat suka minuman yang berbau coklat karena menurutnya coklat bisa membuat rileks. Adela menerima gelas itu dan berdiri menaiki tangga menuju kamar nya.

Setelah dari walk-in closet dengan pakaian santainya, Adela melihat ke arah meja belajarnya yang tidak karuan bentuknya. Buku-buku tergeletak tidak beraturan dan sangat mengganggu matanya. Dengan masih meminum coklat panas nya, Adela mengembalikan buku-buku tadi ketempat semula.

Namun sebuah kantong plastik putih yang tergantung di sebelah meja belajarnya, berisi buku yang waktu itu Adela beli membuatnya tertarik untuk membukanya. Karena memang sejak beberapa hari yang lalu, dia belum membaca bahkan melihat buku yang telah dibelinya itu.

Bukannya melanjutkan niatnya untuk membaca buku barunya, pandangannya malah terarah pada sebuah buku yang terselip ditengah-tengah plastik itu. Sepertinya kemarin dia hanya membeli dua buku. Tapi disini malah ada tiga buku. Adela mengeluarkan buku bercover hitam itu dengan judul 'ensiklopedia luar angkasa'. Adela membolak-balik buku itu yang masih dilapisi plastik bening.

Sebenarnya otak Adela sudah menemukan siapa pemilik buku ini.

"Punya Angkasa gak sih?" ucap Adela ber-monolog.

Tapi Adela masih tetap berpikir, kalaupun ini buku milik Angkasa, kenapa dia tidak menghubungi Adela untuk menanyakan bukunya. Atau dia tidak tahu kalau bukunya ada pada Adela?

Adela mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk menghubungi Aksa.

Angkasa

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang