1. Pertemuan Sederhana

221 43 192
                                    

•••••
"Pertemuan ada karena garis cerita dan tercipta karena adanya kita"
•••••

❃ₗᵢₘₑᵣₑₙcₑ❃


SEORANG gadis cantik dengan rambut panjang yang terurai, baru saja memasuki sebuah toko buku yang ada di pusat kota ini.

Tujuan pertamanya adalah langsung berjalan menuju jajaran novel yang tersusun rapi di toko buku tersebut.

Gadis bernama lengkap Adela Carenina Sasmitha, yang kegemarannya mengoleksi berbagai karya penulis membuatnya tidak pernah bosan mengunjungi toko buku yang mungkin bisa menambah koleksinya.

Beberapa buku sudah ada di tangan Adela. Namun dia masih enggan untuk mengakhiri kegiatan berkelilingnya di toko buku ini. Sampai akhirnya,

Brukk...

"Eh sorry gue gak sengaja," ucap seorang laki-laki yang tidak sengaja menabrak Adela.

Adela tidak sampai terjatuh namun buku yang di bawanya lolos begitu saja dari tangannya. Laki-laki itu pun berjongkok dan mengambil buku-buku yang jatuh karena ulahnya.

"Ini bukunya," ucap laki-laki itu.

Adela menerima kembali buku-buku nya yang jatuh tadi dan melihat kearah laki-laki itu sejenak.

"Lo gapapa?" tanya laki-laki itu karena merasa bersalah.

"Gapapa kok," jawab Adela sambil membenarkan posisi buku-buku nya.

"Beneran gapapa?"

Lagi-lagi lelaki itu bertanya.

Adela menyunggingkan senyumnya saat mendengar pertanyaan dari laki-laki itu lagi, "Beneran, santai aja."

Rambut panjang yang terurai menambah aura cantik dalam dirinya.

Laki-laki itu terlihat lega mendengar jawaban dari Adela. Sekilas dia melihat buku yang ada di tangan Adela dan timbulah pertanyaan untuk mencairkan suasana karena pertemuan dengan cara yang tidak nyaman ini.

"Lagi nyari buku apa?" tanya lelaki itu.

"Nyari-nyari novel aja kok."

"Kalau novel mendingan jangan cari yang kayak gitu. Konfliknya terlalu ringan," ucap laki-laki itu.

"Oh ya? Terus yang kayak gimana? Gue juga baru pertama kali sih beli buku dari penulis ini," ucap Adela sambil melihat kembali buku-buku yang sudah dibawanya.

"Mau gue cari bantu?" tawar laki-laki itu.

"Ehm ... boleh-boleh asal gak ngrepotin."

Mereka kemudian berjalan menyusuri rak demi rak. Laki-laki itu terlihat tengah serius memilah-milih buku yang ada di toko buku tersebut. Adela hanya mengekor di belakang dan sesekali mengambil buku yang menarik perhatiannya.

"Ini bagus," ucap laki-laki itu sambil menunjukkan sebuah buku yang cukup tebal dengan cover berwarna biru dengan judul yang cukup menarik.

Adela mengambil buku dari tangan laki-laki itu. Dia melihat sekilas buku itu.

"Ya udah gue ambil yang ini aja."

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang