Ketika senja sudah menjingga.
Awan seirama menggosongkan jiwa.
Redup meredup gelap gulita.
Hingga bintang datang menyinarinya.
Aku ingin bicara,
Sepatah kata dgn seribu doa.
Tentang katamu, kataku, kata kita yang tak pernah berjumawa.
Ingin menuliskan rasa yang menurutku besar.
Tapi aku takut.. Aku takut jika rasa itu nyasar.
Sebab hatiku terus saja bergusar.
Bayangmu pudar.
Membuatku tak sadar.
Selanjutnya apa?
Akankah aku kecewa? Menurutku tidak
Apa mungkin akan sayang?
Ah mungkin juga tidak, karena sayang itu luas seperti ilmu yang tak terbatas.
Aku juga tak bisa menahan perasaan.
Ingin coba kudekap dan tak ku lepaskan.
Tapi.. Pemikiran bertarung dengan kenyataan.
Karena caraku mengungkap perasaan hanya dengan sebuah goresan.
Memandangmu pun penuh cerita tuk mengungkapkanya dibalik kertas sejuta rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Poetry
PoetryBismillah. Ucapan kata yang mampu terucap liwat karya. Mungkin disebut author tidak bisa karena diri ini masih pemula. Harus belajar kepada yang lebih kaya ilmu dan makna. Dan kuharap kamu membaca :-) Bukan cari sensasi hanya mencairkan isi hati.