Terik semangat kian membara
Bahkan matahari seolah tanpa maknaBuat salah sembunyi tangan
Buat masalah lempar perkara
Tak mengerti apa yang dipikirkan
Tuk mencukupi nafsu yang membaraOrang kecil tetap terkutuk
Keringatnya tak ada harga
Mereka lupa dari mana dapat memenuhi semua kebutuhan hidup
Tak ingat dulu ia merintih untuk dipilih
Tak ingat ia dulu meminta untuk dipuja
Tapi setelahnya semua hilang begitu saja
Bagai kacang lupa akan kulitnyaKita memang kacang
Bukan hanya kulit kacang
Kita memang alat
Yang selalu diperalat
Kita memang satu tapi tak bersatuApajadinya negeriku
Jika pemimpinya tetap begitu
Janjimu janji buta
Senturi, lapindo, hambalan kami rakyat kecil menolak lupaJika, bila, dan akankah?
Nyata semua di dunia penuh luka, dunia yang kian tua!
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Poetry
ПоэзияBismillah. Ucapan kata yang mampu terucap liwat karya. Mungkin disebut author tidak bisa karena diri ini masih pemula. Harus belajar kepada yang lebih kaya ilmu dan makna. Dan kuharap kamu membaca :-) Bukan cari sensasi hanya mencairkan isi hati.