Extra Part - Who I Am

4.1K 447 14
                                    

Sejak dari dulu...

Dulu sekali, aku memimpikan bagaimana kehidupanku dimasa depan akan terjadi.

Setiap malam, aku selalu menatap langit melalui jendela kamar karena sebuah kebiasaan.

Hanya dari sebuah gugus bintang aku dapat mengeksplor diriku lebih luas. Mendapat inspirasi dalam pikiranku bahwa aku bisa menciptakan sebuah lagu tentang cinta.

Namun, kendala selalu datang karena sedari dulu aku tidak pernah mendapat cinta. Aku bahkan tidak tau siapa orang tuaku karena Bibi Ahn selalu menyangkal semua pertanyaanku.

Suatu hari, Bibi Ahn mengatakannya padaku bahwa aku adalah bayi yang dibuang dan ditemukan olehnya didepan pintu masuk panti asuhan. Sejak itu, Bibi membesarkanku bersama anak-anaknya yang lain.

Aku sempat merasa putus asa ketika Bibi mengajakku berbelanja ke supermarket terdekat dan banyak sekali pembeli anak kecil yang datang bersama Ibu kandungnya dengan jalan sambil bergandeng tangan.

Saat itu, Bibi mengusap punggungku dengan lembut dan mengeratkan jari-jarinya padaku untuk bergandengan seperti apa yang aku lihat sebelumnya.

Bibi melakukannya untukku, karena ia menyayangiku.

Satu persatu, Bibi mengajariku apa arti cinta dan kasih sayang dan memperkenalkanku dengan seorang laki-laki bernama Sehun.

Bibi mengatakan bahwa aku harus menyayanginya karena Sehun adalah kakakku. Namun, saat diawal aku menolaknya karena entah kenapa aku merasa takut dan terancam. Membuatku mengurung dalam kamar hingga tiga hari.

Keesokkannya, Bibi berhasil masuk ke dalam kamarku dan menemukanku sudah tidak sadarkan diri disamping tempat tidur.

Ketika dirumah sakit, baru diketahui bahwa aku memiliki kelainan jantung. Disebabkan karena selama aku dalam kandungan dulu, Ibu kandungku sering mengkonsumsi alkohol untuk mencoba membunuhku.

Kuasa sang pencipta yang membuatku dapat bertahan meski Ibu terus menyakitiku.

Dan, dimulai dari usiaku yang masih terbilang masih muda, aku sudah harus dibiasakan mengkonsumsi obat-obatan selama hidupku.

Semua itu membuatku merasa terbebani, mengurangi selera makanku, bahkan berefek pada diriku yang tidak banyak bicara.

Kebiasaanku dimulai sejak hari itu. aku selalu memandangi langit dan terus bermimpi apakah aku akan dapat melihat masa depan?

Dan, saat itulah, Sehun kembali datang kepadaku dengan sebuah senyuman.

Sehun selalu menemaniku di kamar. Bermain mainanku dalam kamar dan makan bersamaku didalam kamar.

Sehun tidak pernah sekalipun meninggalkanku seharipun meski ia sedang sakit. Itupun karena aku yang menangis dan meminta Bibi membiarkan Sehun dirawat dikamarku saja.

Aku menyayangi Sehun seperti yang Bibi ajarkan dan mulai mengerti apa itu cinta karena aku tidak mau kehilangannya.

Sehun pun samanya menyayangiku karena setiap malam aku selalu tidur berpelukan bersamanya. Membuatku merasa tenang dan damai disetiap malamnya.

Usiaku sudah cukup memenuhi syarat untuk masuk kesekolah dasar, dan aku bersekolah bersama Sehun selama enam tahun disana.

Aku mulai menyukai sekolah karena dapat memiliki banyak teman yang lain. Meski disatu titik dimana ada pembagian hasil nilai akhir yang mengharuskan datangnya orang tua membuatku sedih karena iri dengan teman-temanku yang memiliki keluarga.

Sehun memelukku dan mengatakan padaku bahwa aku memiliki dirinya serta Bibi Ahn dikeluargaku dan berjanji padaku bahwa ia akan selalu bersamaku untuk selamanya.

Reversus Est Ad MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang