Pagi itu, Gyu Ri dibangunkan oleh sinar matahari yang kelam karena tertutupi oleh awan abu-abu. Matanya terbuka secara perlahan dan langsung memperlihatkan padanya jika matahari memang benar-benar tidak lagi mampu menyinari hidupnya seperti dulu.
Gyu Ri membangunkan dirinya dan duduk ditepi ranjang miliknya. Ia menyentuh dadanya karena rasa sakit yang bersarang didalam dadanya masih menemaninya hingga saat ini.
Gyu Ri menarik napasnya panjang dan menghembuskannya secara perlahan, berkeinginan jika ia masih mampu untuk menahan rasa sakitnya sampai kontes menyanyi hari ini akan berakhir.
Telinganya menangkap sebuah ringtone singkat dari ponsel miliknya. Menarik perhatian padanya mengambil ponsel untuk mengecek siapa yang sudah mengirimi pesan singkat kepadanya pagi ini.
Baekhyun.
Melihat nama itu dipanel notifikasi membuatnya mengurugkan niat untuk membuka pesan. Gyu Ri meninggalkan ponselnya ditempat tidur, sedangkan ia menyibukkan diri untuk bersiap-siap menuju tempat kontes untuk gladi bersih.
Dan tidak mengetahui jika Baekhyun terus berusaha menghubunginya dengan menelpon berkali-kali, meski Baekhyun bisa mengetuk pintu dihadapannya untuk bertemu langsung dengan si pemilik apartemen.
Sudah hampir sore, dan para peserta sudah melakukan gladi bersih dengan baik hingga pertandingan nanti malam akan terselenggara sesuai dengan wacana yang ada.
"Gyu Ri!" panggil seseorang dari arah belakang punggungnya.
"Sehun." Jawabnya memanggil nama Sehun dengan sebuah senyuman terukir dari sudut-sudut bibirnya.
Sehun adalah sahabatnya semenjak mereka duduk dibangku sekolah khusus usia dini. Mereka sama-sama hidup tanpa ada orang tua yang mendampingi. Keduanya dibesarkan disebuah asrama ringan tangan di Daegu. Tidak heran jika sampai saat ini mereka terlihat seperti seorang adik kakak.
"Aku membawakan pancake kesukaanmu." Sehun memberikannya kantong plastik yang berisi sekotak pancake.
Gyu Ri menerimanya senang hati, "Terima kasih." Gyu Ri membuka kantong plastiknya dan senyumannya bertambah lebar ketika matanya bisa melihat jika pancake itu masih hangat dibalik plastik transparan dalam kotak. "Kita bisa makan ini bersama-sama, Sehun."
"Aku menerimanya." Sehun merangkulkan lengannya pada bahu Gyu Ri dan menuntunnya untuk duduk dikursi penonton yang masih kosong karena kontes masih akan dimulai 2 jam lagi.
"Bagaimana dengan lagumu? Apa kau sudah percaya diri?" tanya Sehun ketika mereka tengah menghabiskan pancake-Nya.
Gyu Ri memberikan tawaran satu sendok terakhir pancake pada Sehun yang langsung diterima oleh lawannya, "Aku tidak tau. Tapi, aku tidak peduli dengan hasil akhirnya."
"Kenapa begitu?"
"Aku ingin mengakhir semuanya disini."
Sehun mengerutkan dahinya bingung, "Gyu Ri..."
Gyu Ri membungkus sisa pancake. Selera nafsunya telah menghilang ketika ia mengatakan akan mengakhiri semuanya disini, membuat isi kepalanya kembali dipenuhi oleh kekosongan hidupnya yang kelam, "Semuanya sudah berakhir, Sehun."
"Bagaimana dengan Baek-"
"Dia akan baik-baik saja." Gyu Ri mengamit telapak tangan Sehun dan menggenggamnya dengan erat. "bersama Eun Hae."
Sehun menatap Gyu Ri sendu. Tidak tau mengapa Gyu Ri masih bisa tersenyum ketika sesuatu yang hanya dimiliki dan disayangi olehnya harus rela ia lepaskan begitu saja.
Sehun bahkan ingin tau, seberapa kuat hati Gyu Ri dalam menerima cobaan didalam hidupnya. Dengan begitu, Sehun berkeinginan bahwa ia akan menjaga Gyu Ri lebih baik dari sebelumnya mulai dari detik ini.
"Aku akan selalu bersamamu, Gyu Ri. Maafkan aku."
"Tidak perlu meminta maaf dan juga...kau tidak akan bisa bersamaku lagi."
Tubuh Sehun mendingin, "Kau akan pergi?"
"Ya."
"Kemana?"
Gyu Ri menatap penuh arti kepada Sehun, menatap kedua mata itu yang dikeluti oleh rasa ingin tahu dan bercampur dengan rasa sedih yang terpancar begitu jelas disana. Ditambah lagi dengan Sehun yang mempererat telapak tangannya membuat Gyu Ri bisa merasakan kekhawatiran yang sedang dirasakan oleh Sehun terhadap dirinya,
"Kau akan tau setelah semua ini berakhir."
Tiba-tiba Gyu Ri terbatuk setelah menyelesaikan kalimatnya. Sebuah tekanan yang begitu berat menghantam dadanya setiap kali ia batuk, hingga membuatnya harus memegangi dadanya mencoba meringankan rasa sakit yang dialaminya.
"Gyu Ri, kau baik-baik saja?" Sehun yang panik langsung memberikan sebotol air mineral padanya, namun Gyu Ri memberi isyarat menggunakan tangannya bahwa Sehun tidak perlu memberikannya air.
Tapi, sesuatu mulai terasa terdorong hingga ketenggorokannya. Terus naik hingga membuat Gyu Ri merasa ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam mulutnya. Karena, Gyu Ri tidak ingin membuat Sehun mengkhawatirkannya, dengan begitu ia berlari meninggalkan Sehun untuk pergi ke toilet sambil menutup mulutnya.
Gyu Ri langsung kebagian wasteful dan memuntahkan seluruh isi yang ada didalam mulutnya. Darahnya memenuhi mangkuk wasteful dihadapannya. Gyu Ri menyalakan keran dan membiarkan airnya mengalir, membersihkan seluruh darahnya. Termasuk ditelapak tangannya.
Gyu Ri menghela napasnya pelan, kepalanya pun menjadi pening entah karena apa. Ia menyandarkan bahunya pada dinding toilet dan memejamkan mata sejenak.
'Ku mohon, beri aku waktu sedikit lagi untuk bertahan.'
Itu adalah harapan terakhirnya sebelum ia benar-benar mengakhiri segalanya.
"Han Gyu Ri..." Sehun mendapati Gyu Ri yang bersandar lemas didinding dan langsung berlari menghampirinya. "Gyu Ri-ya..." Sehun mencengkram bahu Gyu Ri, membantunya untuk menahan beban tubuhnya.
"Sehun...kenapa kau disini?"
"Gyu Ri, wajahmu pucat sekali. Apa kau sudah minum obatmu?" tanyanya panik.
Gyu Ri tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya pelan, "Aku sudah tidak membutuhkannya lagi, Sehun."
Sehun menahan napasnya dan melebarkan matanya menatap tajam pada Gyu Ri, "Tapi, kau akan sakit, Gyu Ri."
"Aku akan baik-baik saja."
"Aku tidak bisa membiarkanmu seperti ini."
Gyu Ri melepaskan tangan Sehun secara perlahan yang menempel pada tubuhnya, dan berbalik menyentuhkan tangannya pada bahu Sehun. "Aku harus segera bersiap."
"Tapi, Gyu-"
"Kau bisa ada disamping panggung jika itu yang kau mau."
Sehun menggigit bibirnya geram. Entah apa yang ada difikiran perempuan kecil dihadapannya saat ini. Ditengah dirinya sedang membutuhkan obat pereda sakit namun ia tidak melakukannya. Dan, sebagai Sehun yang peduli dengan Gyu Ri, tentu saja ia mengkhawatirkannya setengah mati.
To Be Continue~
KAMU SEDANG MEMBACA
Reversus Est Ad Me
Historia Corta#3 Life Story - 24 Ags 2018 #4 Life Story - 21 Ags 2018 #38 Life Story - 25 Mei 2018 Cast : Byun Baekhyun, Han Gyu Ri, Oh Sehun, dan Lee Eun Hae. Genre : Hurt, Angst, Sad, and Romance. Rate : PG-15 Summary : Membawa kembali apa yang seharusnya tetap...