Jaehyun akan melangkah lebih jauh sebelum semuanya terlambat. ia berencana untuk menemui yeora secara pribadi. dari yang ia ketahui, yeora bersekolah di sebuah sekolah khusus wanita di distrik guro tak jauh dari sekolahnya.*****
"halo.." jaehyun terkesiap ketika mendengar suara yeora dari sambungan telpon, ia bingung harus mulai dari mana untuk bicara.
"yeora-ya, apa aku mengganggumu??"
"tidak, sekarang sedang jam istirahat. ada apa oppa??"
"hmm, apa kau ada janji atau kegiatan setelah pulang sekolah nanti??"
"tidak ada, ada apa??"
"apa kau mau menemaniku ke toko buku?? aku memerlukan beberapa buku pelajaran dan aku butuh saranmu, aku perhatikan kau pandai memilih buku." jaehyun merasa jika alasannya bisa di terima yeora, jaehyun terlihat gelisah menunggu jawaban yeora.
"hmm, baiklah. hari ini aku pulang jam enam tepat, nanti akan aku telpon lagi." sahut yeora.
"baiklah, aku akan menjemputmu nanti. sampai jumpa." tutup jaehyun. ada perasaan gembira sekaligus gelisah saat yeora menyetujui permintaannya yang tentu saja hanya alasan agar ia dapat jalan berdua dengan yeora. jaehyun menatap pantulan wajahnya di cermin wastafel, membayangkan saat ia mengatakan semua isi hatinya pada yeora hari ini. gugup?? tentu saja. meskipun memiliki rupa yang menawan bukan berarti seorang jung jaehyun tidak bisa gugup saat berdekatan dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh cinta.
selama jam pelajaran berlangsung, jaehyun tidak dapat konsentrasi sepenuhnya pada pelajaran sastra korea yang sedang di terangkan oleh gurunya di depan kelas. perasaan gugup terus menghantuinya, hingga degup jantungnya makin tak beraturan saat mendengar bel pulang berbunyi. jaehyun segera mengemas buku bukunya dan keluar kelas dengan perasaan campur aduk. ia telah memberi tahu haechan dan mark jika ia tidak pulang bersama mereka karena janji. jaehyun segera melesat keluar sekolah, jaehyun memilih untuk jalan kaki menuju sekolah yeora. terlihat di pergelangan tangan kirinya, jam masih menunjukkan pukul setengah enam.
*****
"oppa, apa kau lama menungguku??" jaehyun segera mengadah ketika suara yeora terdengar tak jauh dari tempat duduknya. dengan seulas senyum, jaehyun menyambut kedatangan yeora yang tampak panik - merasa tidak enak karena jaehyun lama menunggunya. yeora segera mengambil tempat duduk di samping jaehyun.
"lumayan lama, tapi tidak masalah. benar kau tidak keberatan?? apa kau tidak lelah??" tanya jaehyun.
"tidak apa oppa, aku sudah terbiasa pulang larut. hari ini aku tidak ada jadwal les jadi aku bisa menemani oppa."
"baiklah kalau begitu, ayo." jaehyun segera menggenggam tangan yeora dan membawanya menuju halte. jaehyun terus melangkah dan mengabaikan debaran jantungnya yang semakin menggebu, kontak fisik pertama setelah tiga bulan mengenal seorang kim yeora secara dekat. jaehyun mengabaikan perasaan gugup yang semakin menjadi seiring debaran jantung yang semakin memburu, ada kenyamanan dan kebahagiaan tersendiri yang jaehyun rasakan ketika yeora berada pada jarak pandangnya, ada sebuah keinginan besar untuk melindungi gadis yang kini sedang bersamanya.
*****
"oppa perlu buku apa?? ini sudah lima belas menit tapi sepertinya oppa belum juga menemukan buku yang oppa cari." sahut yeora begitu melihat jaehyun yang sejak tadi hanya berputar putar di rak astronomi, jaehyun hanya membaca sebentar dan pergi ke rak buku lainnya.
"ah, ya. aku belum menemukan buku yang bahasanya bisa aku pahami."
"bagaimana dengan yang itu?? aku juga menggunakan buku terbitan yang sama dan aku memahami bahasa bukunya." sahut yeora seraya menunjuk sebuah buku di rak kedua dari atas. yeora tidak dapat menjangkaunya karena kalah tinggi. jaehyun dapat melihat buku yang dimaksud yeora, ikut mengulurkan tangan untuk mengambil. kini tidak ada jarak diantara keduanya, debaran yang jaehyun rasakan semakin tidak beraturan. begitupun yeora, dapat dirasakannya hembusan nafas jaehyun yang hangat, menghantarkan sentuhan lain dihatinya, ia tidak pernah sedekat ini dengan seseorang yang diidolakannya.
"buku yang ini??" tanya jaehyun setelah seperkian detik mencoba untuk menenangkan diri, dan yeora hanya mengangguk. jaehyun mencoba membaca sedikit penjelasan di dalam buku. yeora yang memperhatikannya dengan lekat, baru menyadari jika jung jaehyun memiliki sisi yang berbeda. melihat jaehyun membaca buku pelajaran dengan raut wajah serius adalah hal baru baginya, tidak seperti seorang jaehyun yang sedang berada di atas panggung dengan segala kharisma yang dimilikinya.
"yeora-ya, jika kau bisa memahami bahasa buku ini dengan mudah, apakah kau juga bisa memahami bahasa rumit lainnya?? seperti bahasa tubuh??" yeora menyerengit bingung ketika mendapati pertanyaan jaehyun diluar astronomi, mendadak topik pembicaraannya menjadi aneh.
"maksud oppa??"
"begini, bagiku astronomi adalah pelajaran yang rumit, dan kau bisa memahami bahasa buku ini meskipun pelajarannya membingungkan. apa kau juga bisa membaca bahasa tubuh seseorang yang menyukaimu?? aku rasa menggunankan bahasa tubuh untuk mengekspresikan sesuatu juga hal yang rumit." apakah aku sedang salah dengar??!! yeora dapat mendengar suara batinnya yang berteriak kencang. apa maksud kalimat jaehyun barusan?? apa jaehyun mengatakan jika ia menyukai yeora?? hal yang mustahil jika seorang jaehyun menyukainya. jangankan bermimpi menjadi kekasih jaehyun, hal itu sama sekali tidak pernah terlintas di pikiran yeora karena sangat mustahil terjadi. dapat mengenal sosok jaehyun secara pribadi saja sudah sangat beruntung bagi yeora. bukankah sesuatu yang terlalu sempurna berarti mustahil?? sehingga yeora tidak berani berpikir macam macam.
"aku menyukaimu, kim yeora." ...
+ author butuh saran, kritik, dan tanggapan dari readers semua.. thanks for reading^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker [JJH x KYR] ✔
FanfictionTidak ada yang kebetulan di dunia ini, karena segalanya sudah di tetapan takdir.. Ketika kau berusaha untuk menghindari takdir yang seharusnya kau jalani, suatu saat kau akan di pertemukan kembali kepada kenyataan tepat di titik kau berhenti.. Jadi...