"aku menyukaimu, kim yeora." yeora dapat merasakan lututnya yang melemas, air mata tampak menggenang di pelupuk matanya. yeora hanya terdiam mendengar pengakuan jaehyun, matanya menatap lurus kedalam mata jaehyun. yeora tahu jika jaehyun menunggu jawaban darinya.
"kenapa aku oppa??" yeora tidak mengerti mengapa kalimat itu yang keluar dari bibirnya. seharusnya ia tidak perlu menanyakan alasan mengapa jaehyun menyukainya. kenyataan bahwa jaehyun ingin memilikinya adalah anugrah yang seharusnya tidak di tolak, jadi kenapa yeora harus menuntut alasan??
"apa kau tidak sadar jika aku sudah memperhatikanmu selama enam bulan belakangan ini?? dan pertemuan tiga bulan yang lalu aku baru berani menyapamu. aku tahu jika kau adalah penggemarku jadi dapat aku pastikan jika kau akan setia padaku meski kau sudah mengetahui banyak tentang kekuranganku, kau juga gadis yang baik dalam pandanganku. apa penilaian ku salah??" setiap kalimat manis yang mengalir dari bibir jaehyun membuat pertahanan yeora rapuh, ia tidak dapat lagi menahan air matanya yang terus mendesak untuk keluar. matanya semakin lekat memandangi jaehyun, dan yeora dapat hanyalah mata hazel yang menatapnya hangat, berusaha menyampaikan apa yang hatinya rasakan dengan sangat jujur. yeora merasa bahagia, tapi di sisi lain yeora merasa sangat bersalah. merasa bersalah kepada seseorang yang lebih ia cintai.
"maaf oppa, maafkan aku." ucap yeora tertunduk - tak berani menatap jaehyun yang tentu saja memandanginya dengan tatapan heran. sangat bersalah rasanya ketika ia harus terjebak di keadaan seperti ini. siapapun gadis di dunia ini, yeora berharap seseorang menggantikan tempatnya agar tidak melukai jaehyun.
"ada apa yeora-ya?? apa kalimatku melukaimu??" tanya jaehyun terdengar cemas, jaehyun merasa tak enak karena yeora menangis. jaehyun tak ingin melihat seseorang yang ia cintai menangis karena dirinya.
"tidak oppa. hanya saja maaf, aku tidak bisa." sahut yeora, suaranya terdengar bergetar. meski yeora mengucapkannya sangat pelan namun jaehyun dapat mendengarnya dengan jelas karena suara yeora menjadi fokus telinganya untuk mendengar. suasana yang tidak terlalu ramai memungkinkan jaehyun mendengar lebih baik. seperti gemuruh saat hujan di musim gugur, jaehyun tidak menyangka jika yeora akan berkata tidak. dan jika bisa berkata jujur, jaehyun sangat takut mendengar alasan mengapa yeora menolaknya.
"tidak masalah yeora-ya, tidak apa. aku mengerti, aku hanya ingin kau tahu mengenai perasaanku tanpa harus kau menjawabnya. bukankah mengungkapkan perasaan itu wajar?? jadi kau jangan menangis, aku tidak ingin melihat kau menangis karena aku." isakan yeora semakin menjadi setelah kalimat jaehyun berhenti. bagaimana mungkin jaehyun akan tetap mengatakan itu jika jaehyun tahu kebenarannya?? karena dalam situasi seperti ini, harusnya yeora yang meminta maaf pada jaehyun, bukan sebaliknya.
"maafkan aku oppa, justru aku yang melukai oppa saat ini. aku tidak menangis karena oppa, tapi karena diriku sendiri. oppa tidak perlu merasa bersalah, sekali lagi aku minta maaf. oppa akan jauh lebih terluka jika aku menjadi kekasih oppa, aku tidak ingin menyakiti oppa." jelas yeora dengan suara tertahan, ia tidak ingin ada orang lain yang mendengar percakapannya dengan jaehyun.
"tidak apa yeora-ya, aku masih akan menghubungimu setelah ini. kau jangan khawatir, kau sudah seperti adik bagiku, bukankah kau seusia dengan haechan??" seperti menggores hati sendiri, jaehyun sadar jika kalimatnya barusan tidak menggambarkan perasaannya sekarang.
"bukan itu oppa, aku memang penggemarmu. tapi, aku menyukai mark oppa." astaga, bukan kalimat seperti itu yang ingin di dengar jaehyun saat ini. kenyataan bahwa yeora menolaknya sudah cukup menyakitkan, jaehyun tidak perlu mendengar alasan penolakan itu. tapi jaehyun berusaha untuk tetap tersenyum karena ia sudah menebak jika yeora akan mengatakan alasan mengapa ia tidak bisa menjalin hubungan sebagai kekasih dengan jaehyun.
"tidak masalah, aku menghargai perasaanmu. bukankah aku tidak menuntutmu untuk menjadi kekasihku?? tidak masalah siapa yang kau cintai saat ini, yang perlu aku lakukan sekarang hanyalah menjadi kakak yang baik untukmu. arraseo?? kau masih bisa memanggilku oppa setelah ini." sahut jaehyun lembut meski suaranya bergetar, tangannya terangkat untuk menangkup wajah yeora yang sembab. perlahan jaehyun menghapus jejak air mata di pipi yeora, lebih baik yeora mengatakan semua ini di awal dari pada jaehyun mengetahui semuanya setelah beberapa saat menjalin hubungan dengan yeora. bagaimanapun juga jaehyun berterima kasih pada yeora karena sudah berusaha untuk tidak membuatnya terluka lebih dalam lagi. jaehyun menarik yeora kedalam pelukannya, ada rasa nyaman setelah mengungkapkan segalanya pada yeora meski tidak berakhir seperti yang diharapkan. saat ini yeora hanya berstatus sebagai adik perempuan yang harus ia lindungi, tidak ada kata cinta sebagai seorang wanita, hanya sebagai adik yang menjadi taggung jawabnya...
+ author butuh saran, kritik, dan tanggapan dari readers semua.. thanks for reading^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker [JJH x KYR] ✔
FanfictionTidak ada yang kebetulan di dunia ini, karena segalanya sudah di tetapan takdir.. Ketika kau berusaha untuk menghindari takdir yang seharusnya kau jalani, suatu saat kau akan di pertemukan kembali kepada kenyataan tepat di titik kau berhenti.. Jadi...