-002-

6.5K 827 209
                                    

"Kalian tau salah kalian itu apa?"Tanya seorang senior bertubuh besar yang sekarang berdiri tegak di sebelah Sunny. Dua orang gadis dihadapan mereka yaitu Seohyun dan Sooyoung cuma diam tanpa berniat bicara apa-apa.

"Kalau ditanya itu dijawab!"Teriak cowok gempal itu marah. Sunny hanya bisa memutar bola matanya malas dan menghela nafas lelah lalu memberi kode agar pria disebelahnya tak terpancing emosi.

"Shindong, udah ah. Mereka urusan gue."Kata Sunny lalu mulai berjalan mendekat ke arah dua siswi baru itu. "Siapa nama lo tadi?"

"Kasih kotak bekal gue dulu."Kata Sooyoung dengan wajah malas. Sedangkan Seohyun kembali memperhatikan jam rantainya dengan wajah kesal.

"Gak. Kotak bekal lo udah gue sita. Besok-besok lo bawa bekal yang biasa aja. Tau arti mubazir kan?"

"Ya udah sini. Lo mau berapa duit emang? Gue bayarin."Kata Sooyoung sambil mengeluarkan uang dari sakunya. Terlihat sebundel uang berwarna merah dan biru diletakkan Sooyoung diatas tangan Sunny.

"Ini apa?"Tanya Sunny tak percaya, "Lo kira gue bisa dibeli apa?"

"Terserah, pokoknya balikin bekal gue. Gue laper sumpah."Jawab Sooyoung sekenanya.

"Baru kali ini gue ketemu cewek macam kalian berdua. Diajarin etika gak sama orang tuanya?"Sunny bertanya dengan nada meninggi. Sekalipun dia adalah cewek nggak baik-baik tapi dia tetap tak suka dengan kelakuan orang yang kurang ajar. Dan lagi pula dua gadis di depannya ini benar-benar sudah melewati batas.

"Kak, kalau gak ada yang mau dibilang sama aku, aku mau balik lagi ke barisan."Ucap Seohyun kesal, "Waktu berharga aku kebuang percuma gara-gara masalah yang sama sekali gak penting."

Sunny terlihat kaget dengan penuturan Seohyun yang sama sekali tak sopan. Wajahnya mulai memerah dan tangannya terkepal kuat. Kenapa semakin lama junior itu semakin pembangkang? Sama sekali tak ada sopan santun.

"Berani banget lo ya. Siapa lo berani sama gue ha?! Gue komdis disini dan gue berhak ngehukum kalian berdua yang sama sekali gak punya sopan santun!"Teriak Sunny sehingga mulai menarik perhatian lingkungan sekitar. Shindong yang baru saja kembali ke asalnya kaget dan dengan cepat melangkah ke tempat Sunny.

"Kita disini semua sama. Sama-sama nuntut ilmu dan kakak gak berhak buat ngelarang aku ini itu."Seohyun membuang nafasnya perlahan dan kembali menatap Sunny tajam. "Kalau gak ada hal yang penting lagi, aku permisi."

Dan setelah berkata demikian Seohyun melangkah pergi. Meninggalkan Sunny dengan ekspresi kaget plus marahnya dan Sooyoung yang sama sekali tak mengerti dengan apa yang diucapkan Seohyun sedari tadi.

"Soo.. young kan? Kamu gak mau balik bareng aku?"Tanya Seohyun sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Gue gak bakalan balik sebelum makanan berharga gue kembali."

***

Yoona menatap buku yang berada ditangannya dengan mata berbinar-binar. Gimana nggak? Setelah Tiffany selesai mengumumkan bahwa mereka akan ditugaskan untuk meminta tanda tangan para senior, gerombolan senior yang kebanyakan cowok, berbondong-bondong datang ke tempat Yoona sambil menawarkan tanda tangannya. Padahal, pihak osis hanya menyarankan untuk meminta lima belas tanda tangan dan lihatlah buku Yoona sekarang. Lebih kurang sudah dua puluh lima tanda tangan secara suka rela diberikan oleh para senior genit padanya.

The Power of Goddess.

"Berarti cuma tinggal minta tangan kakak pembimbing dong?"Gumam Yoona seraya mengedarkan pandangannya mencari sosok sang kakak pembimbing. "Pasti susah banget."

FRENEMIES [PREQUEL OF SOSMED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang