"Ada yang ditanyakan?" ucap bu zare
"Bu!" ucap gue sambil ngacungin tangan
"Iya wizra"
"Bikin kelompok kan ya? Ditentuin sendiri atau sama ibu? Cewe aja atau sama cowo? Tugasnya apa? Pake pulpen atau pake pensil?"
"Sendiri aja dicampur, pake pulpen dan gak boleh salah" seru bu zare dengan lembut tapi marah
"Galak banget anju" bisik gue kepada tasya
"Kita sama alvin aja ra" ucap tasya
"Yaudah deh, yang lain kan udah di order" ucap gue
"Vin, yaz sini gabung" ucap tasya kepada alvin dan diaz
"Yu vin, daripada gak punya kelompok" ucap diaz
Alvin sama diaz nyamperin bangku gue, alvin duduk di sebelah gue dan diaz deket tasya.
"Vin, searching nya pake hp lo aja" ucap diaz yang pengen untung
"Yaudah nih pake handphone gue aja" ucap gue dengan ikhlas dan penuh kebaikan di bulan ramadhan (walaupun bukan bulan ramadhan)
"Sini gue aja yang searchnya" ucap tasya
"Yaudah nih" gue ngasih handphone gue ke tasya, dan tasya mengotak ngatik handphone gue dan liat line.
"Ra, lo punya idnya adit?" tanya tasya tak percayah
"Iya sya, mungkin dia tau id gue dari isan kali" ucap gue memperjelas
"Yaudah cepetan lo search.." ucap gue
"Ini udah ko ra, tinggal di dikte aja" jawab tasya
"Oh ya udah, biar lo aja yang dikte" ucap gue nunjuk ke tasya
"Okeh"
Waktu tasya lagi ngedikte, alvin gak nulis tapi dia malah ngeliatin doang dan akhirnya ketauan sama bu zare.
"Hei kamu, anak baru ya?" tanya bu zare agak keras sehingga membuat para warga menoleh
"Eee iya bu" jawab alvin gugup
"Kenapa kamu gak nulis?" bu zare menanya kembali
"Saya gak punya pulpen bu"
"Yaudah pake pensil aja deh gak papa"
"Itu juga gak punya bu"
"Kenapa gak minjem? Wizra pinjemin pensil kamu!" perintah bu zare membuat gue gugup
"Ta tapi bu.."
"Pinjemin aja, pelit amat sih"
Karena gue gak suka dibilang 'pelit' jadi, gue pinjemin pensil gue dan ngeluarin dari tempat pensil.
"Nih" kata gue sambil memberikan pensil teddy bear
"Apaan nih? Teddy bear" dia menanyakan itu sambil mengangkatnya tinggi tinggi
"Daripada gak nulis wlee"
Pada akhirnya semua anggota selesai menulis dan waktu mengajar bu zare juga habis.
"Sya, ngantin yu"
"Bentar ra gue beresin buku dulu" ucap tasya sambil memasukkan bukunya kedalam tas "ayo"
Gue sama tasya jalan menuju kantin dan duduk ditempat biasa.
"Mang boni saya pesen mie ayam tapi sayurnya dikit ya" ucap gue memberi jeda "oh iya minumnya air putih aja"
"Ngikutin gue lo ya?" ucap alvin tiba tiba, mungkin karena gue mesen air putih kali sama kaya dia.
Saat alvin mendaratkan pantatnya dikursi sebelah gue, gue menjawab perkataannya "semua orang juga bisa ko minum air putih gak cuma lo aja"
"Yaudah deh gue ngalah dan lebih memilih berhenti memperpanjang masalah"
"Dua satu" ucap gue girang
"Lo masih inget skor itu? Ya ampun" ucap alvin sambil nepok jidat
"Iya lah, jadi skor tertinggi itu gue.. Btw lo gak mesen apa apa sya?"
"Udah kok, gue mesen waktu lo sama alvin debat terbuka. Dan gue mesen sama kaya lo"
"Pantesan gue gak denger" ucap gue
**
Setelah beberapa menit makanan datang
"Ngapain sih lo bareng kita mulu?" tanya gue ke alvin
"Ya, gue kan disuruh jagain lo sama ka ara" ucap alvin sambil nyentuh tangan gue
"Yee itu mah bercanda, gak usah dianggap serius ah udah" dan gue melepaskan sentuhan itu emangnya gue layar sentuh apa
"Alvin ke rumah lo ra? Trus gimana waktu ketemu ka ara?" tanya tasya
"Iya, kemarin gue kerumahnya.. Gapapa ko ka ara itu baik" bukannya gue yang jawab, malah si onta yang jawab.
"Gue nanyanya juga ke wizra bukan ke lo" Grutu tasya sambil mengangkat garpu kearah alvin
"Yeu dari pada gue diem ya gue jawab, lagian juga lu dideliv sama wizra"
"Cepetan makannya sya, bel udah bunyi tuh.. Lo gak makan vin?" tanya gue
"Ehh enggak ah kenyang"
"Yaudah yok kita ke kelas bareng aja" ajak gue ke mereka berdua
"Yaudah ayo" jawab alvin dan tasya hanya mengangguk
**
Setelah gue sama tasya menyantap makanan di kantin, kita bertiga kembali ke kelas dengan mulut tertutup dan tak ada yang mengangkat bicara. Dan jeng jeng jeng kita sampai di kelas yang ributnya tiada tarah
"Assalamualaikum" alvin mengucpakan salam saat ia memasuki kelas.
"Waalaikum salam" jawap beberapa murit
Kita bertiga jalan menuju kursi masing masing dan tepat saat pantat gue mendarat, ada pak soleh yang datang.. Perlu kalian tau kalau pak soleh ngajar bahasa inggris. Pelajaran itu adalah pelajaran yang paling gue sukai walaupun gue gak ngerti banget.
Dan kasiannya, pak soleh suka dipanggil pak udin karena mirip aneud sama si 'udin sedunia'.
"Baik, buka buku pr kalian" ucap pak udin
"Apa sih prnya?" tanya vina
"Yee gue gak ngerjain" seru akmil
"Untung gue ngerjain ya gak jon?" ucap rafa ke joni
"Iya, gue gituloh smart!" jawab joni
"Kata lo gak ada pr ra" grutu tasya ke gue
"Udah ikhlasin aja nilainya, gak ngerjain pr sekali ko" ujar diaz asbun
"Maaf, saya bercanda ko. Hari ini kan ga ada pr. Dan kamu rafa sama joni ketauan suka bohong"
"Enggak ko pak, saya juga bercanda iya kan raf?" ucap joni ke rafa
Dan rafa hanya mengangguk menahan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
fake and fuck friend
Teen Fiction'Sejak kapan lo mimpiin gue terus?' 'Ngarep lo dimimpiin terus, Masih untung cuma sekali seumur hidup' 'Lagian belum kenal udah mimpiin gue aja, genit lo' 'Emangnya kita saling kenal sekarang?'