"Sama sama wizra unchh" jawab tasya
"Hati hati sama rasa sayang lo, nanti berubah jadi cinta deh sama gue" ucap alvin
"Pede lo say" jawab gue santay
"Assalamualaikum" pak mul masuk ke kelas setelah baru aja gue nyelesaiin tugas
"Alhamdulillah, akhirnya gue selamat" ucap gue tenang
"Rafa, kumpulkan tugas semua murid" ucap pak mul kepada km (rafa)
"Baik pa" jawab rafa tegas
Semua murid mengumpulkan tugas kecuali alvin. Rafa nyimpen buku semua murid di meja depan. Dan pak mul angkat bicara.
"Oh iya, mana anak baru?" tanya pak mul
"Saya pak!" jawab alvin sambil berdiri
"Jadi jumlah kelas ini berapa?"
"38 pak" jawab beberapa murid
Jumlah murid tiap kelas di sekolah gue emang gak banyak banyak banget, karena kata pak kepala sekolah kalau kebanyakan murid nanti gak keperhatiin semuanya.
"Tapi, kenapa buku tugasnya ada 37 ya?" tanya pak mul kebingungan "siapa yang tidak mengumpulkan?" lanjutnya
"Saya pak" ucap alvin sambil berdiri
"Kamu? Kenapa tidak mengumpulkan?"
"Saya anak baru pak, jadi saya tidak tau tugas itu" ucap alvin 'berbohong'
"Seharusnya kamu menanyakan itu kepada teman sebangku" nasehat pak mul
"Sebenarnya, saya pak yang tidak mengumpulkan.." ucap gue tiba tiba karena gue merasa bersalah kalau ngebiarin dia dimarahin gara gara gue
"Lalu buku yang ini punya siapa? Wizra anastasya" ucap pak mul sambil menunjukkan buku alvin yang gue tulis nama gue
"Buku alvin pak, tapi saya iseng ganti namanya.. Jadi sebenernya saya gak ngerjain tugas ips" jelas gue
"Ya sudah, kamu harus bapak hukum.. Jangan ikut pelajaran bapak hari ini"
"Baik p.."
"Tapi saya gak nulis apapun pak di buku ips itu, saya gak tau itu tulisan siapa?" ucap alvin memotong pembicaraan gue
"Bagaimana ini? Mana yang benar.. Bapa jadi bingung.. Sebenarnya siapa yang tidak mengerjakan?"
"Saya" ucap gue sama alvin barengan
"Cie cieee"
"Kiw kiw"
"Blaem blaem ahh"
"Prit pritt"
"Ekhem ekhemm"
"Azek azek joj"
Teriakan temen temen sekelas
"Harap tenang harap tenang" ucap pak mul mencoba menertibkan murid "begini saja, kalian berdua bapa hukum untuk menukar sebelah sepatu kalian" lanjut pak mul
"Apa?" ucap gue kaget
"Apa pak jangan dong!" tawar alvin
"Kalau nego, nanti ditambahin hukumannya.."
"Yaudah deh turutin aja" ucap gue sambil membuka sepatu sebelah kanan gue
"Iye deh" ucap alvin juga sambil membuka sebelah kanan sepatunya
Sepatu gue sama alvin udah tukeran, sepatu alvin sepatu vans berwarna hitam sedangkan sepatu gue motix, jadi makin gak nyambung aja OOTD gue.
"Kalau begitu, tunggu apalagi? Sekarang kalian keluar"
Kita berdua menuju ke pintu, tapi tiba tiba..
"Tunggu" ucap pak mul
Kita berdua pun berbalik
"Daripada diam diluar, kalian lari dilapang saja"
"Ah jangan dong pak" tawar alvin
"Iya pak, cukup ini saja".gue jadi ikut ikutan nego
"Nawar mulu, cepet lakuin"
Tanpa nego menego lagi, kita menuju ke lapangan dengan sepatu yang gak nyambung.
"Lo ngapain sih ngelakuin itu tadi?" tanya alvin
"Ngelakuin apa kambing?" tanya gue balik
"Ngapain lo so soan ngebela gue?"
"Gue gak ngebela lo kok, pede bet lo"
"Trus ngapain?"
"Yhaa, gue merasa bersalah aja kalau misalnya gue ngebiarin lo dihukum sendirian.. Seharusnya lo makasih sama gue soalnya gue niat baik ke lo"
"Alay lo, lo pikir gue baper? Gak kalii"
"Siapa juga yang bikin baper"
**
"Wizraa.."
"Ra, kayanya ada yang manggil lo deh!" ucap alvin
"Siapa ya?" tanya gue
"Dia tuh" ucap alvin nunjuk adit yang nongol di jendela
"Hy wizra.." ucap adit ke gue
"Lari vin cepet lari" ucap gue sambil ngajak alvin lari dan megang tangannya erat
"Tunggu tunggu ra" ucap alvin mencoba menghentikan langkah kita
"Ada apa?"
"Harusnya gue yang nanya, ada apa?" tanya alvin
"Ada adit.."
Alvin pov
Oh dia yang namanya adit.. Masih gantengan juga gue kali (batin gue)
"Oh, rusuh juga ya lo kalo ada dia?"
"Gak ko, biasa ajha"
"Suka ya loo?"
"Eng..eng..gak ko, sotoy babon lo"
"Gue kan cuma nebak"
KAMU SEDANG MEMBACA
fake and fuck friend
Teen Fiction'Sejak kapan lo mimpiin gue terus?' 'Ngarep lo dimimpiin terus, Masih untung cuma sekali seumur hidup' 'Lagian belum kenal udah mimpiin gue aja, genit lo' 'Emangnya kita saling kenal sekarang?'