4

50 8 0
                                    




"Im a KILLER" ucap Ceera dengan seringaiannya

-----------------------------------------------------

keadaan disana hening seketika....

"k..killer?" ucap Liam terbata-bata

"just kidding haha, you guys so serious" ucap Ceera dengan gelak tawa

"aku bersumpah, jika kau benar benar pembunuh, itu sangat menakutkan" ucap Zayn dengan wajahnya yang tetap datar

"memangnya pembunuh itu dimata kalian seperti apa?" ucap Ceera yang penasaran dengan isi fikiran mereka

"entahlah, menurutku pembunuh itu sangat kejam, tidak berperi kemanusiaan, tidak mengenal ampun, dan selalu haus akan darah manusia yang tidak bersalah. itu sangat menjijikkan" ucap Liam

"menurutku pembunuh itu tidaklah kejam, mereka pasti melakukan itu karena suatu alasan. aku sangat yakin akan hal itu, dan mereka akan membunuh orang orang tertentu yang membuat kesalahan fatal dan terkadang untuk balas dendam juga" ucap Ceera dengan cepat tanpa berfikir panjang

"wait.. wait, mengapa jadi membahas pembunuh? dan mengapa kau membela mereka?" ucap Niall penasaran

"aku membela mereka sesuai fakta, dan itu karena orang tuaku dan Lauren di bunuh oleh pembunuh bayaran juga. aku juga yakin ibu dan ayahku pasti pernah melakukan kesalahan yang membuat pembunuh tersebut sangat ingin membunuh kedua orang tuaku" ucap Ceera santai

"pembunuh bayaran membunuh orang tuamu?" tanya Liam yang membelalakkan matanya sama dengan yang lain

"yap. mereka membunuh orang tuaku dan lauren di hari, waktu, dan tempat yang sama" ucap Ceera santai

" sudahlah, kenapa kalian jadi membahas ini. baiklah Ceera, kau akan bekerja dengan kami hari ini. tapi mumpung hari ini sudah selesai, berarti kau akan mulai bekerja besok dan oh ya Ceera kau akan tidur bersama kami, maksudku bersama dengan One Direction dan stylist lainnya, dan kami akan mengadakan tour 3 bulan lagi. tapi sekarang jadwal the boys hanya mendatangi talk show saja, nanti aku akan memberikan jadwalnya kepadamu" ucap Paul panjang lebar

*Ceera Delevingne Pov*

"berarti teman-temanku tidak bisa mengikuti ku?" tanya ku pada Paul, sebenarnya aku tidak memikirkan tiga bocah idiot ini maksudku Alex,Thomas, dan AJ . hanya saja aku memikirkan adikku yang satu ini adalah sahabat terbaikku dan tidak mungkin aku meninggalkan dia

"tidak, kau yang bekerja dan hanya kau yang boleh tinggal" ucap Paul

"kumohon Paul, hanya Lauren saja, aku tidak mungkin meninggalkan dia sendirian" ucapku memohon, aku serius ini bukan acting belaka, aku memang tidak ingin meninggalkan Lauren

"heyyy Ceera, tidak apa, lagi pula Thomas dan yang lain bisa menemani dan menjagaku" ucap Lauren tersenyum

"ya sahabatmu benar, dia masih bisa dijaga oleh ketiga temamu itu" ucap Paul

"tidak" ucapku tidak suka. mereka semua langsung terdiam, wel.. kalian harus melihat bagaimana ekspresiku saat  mengatakan tidak di saat mood yang sedang tidak baik.

"baiklah.. baiklah lauren bisa tinggal bersamamu" ucap Paul mengalah

"thank you Paul, you're the best" ucapku tersenyum

"baiklah boys senang bisa bertemu dengan kalian, aku akan pergi karena ada beberapa urusan dengan 3 idiot ini-" ucapku yang tiba tiba terhentikan dengan teriakan mereka bertiga

"HEY!!!!" ucap mereka tidak terima dengan serempak

"haha santai lah,aku ada beberapa urusan dengan mereka, soo... see ya later" ucapku dan langsung berbalik badan dan menarik tangan Lauren

KILLER [ H.S & C.D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang