6

39 7 0
                                    




"Pertanyaan pertama akan terjawab ketika kita sampai, dan aku tidak perlu persetujuanmu tentang kau yang akan ku bawa ke base camp. sekarang diamlah, aku akan membawamu ke base camp dengan selamat" ucap Harry yang mulai menjalankan mobil ini. karena aku sedang lelah beradu mulut dengannya, aku pun hanya diam dan membiarkan dia mengendarai

-------------------------------------------------------------

Harry Styles POV*

selama di perjalanan, Ceera hanya bungkam. baiklah aku akui sikapku tadi siang itu sangat tidak sopan, lagi pula saat dia datang dia hanya memasang wajah datar. aku kira dia akan berteriak atau hanya bilang "aku mengetahui kalian", well benar benar diluar dugaanku dan masalah leluconnya saat menjawab pertanyaan Louis masih melekat jelas di otakku, tidak mungkin bukan kalau dia pembunuh? That's impossible!

kalian bayangkan saja orang tuanya dibunuh oleh pembunuh bayaran dan dia menjadi pembunuh sekarang? itu tidak masuk akal, right?

sudahlah, lupakan saja. well.. jika kalian bertanya mengapa tadi aku tiba-tiba baik saat bertemu dengan dia, jawabannya adalah aku tidak tahu, I mean, c'mon.. apakah kalian mau bermusuhan dengan bodyguard atau sekretaris kalian?tidak,kan? lagipula dia kan bertugas melindungiku dan menemaniku nanti.

saat sudah sampai, dia masih menatap kaca disebelahnya memerhatikan langit malam, apakah dia tidak sadar jika kita sudah sampai?

"Ceera, kita sudah sampai, ayo turun" ucapku menyadarkannya lalu membuka pintu mobil

"o-ookay kau duluan saja, aku ingin mengambil tasku dulu dibagasi" ucapnya yang sepertinya baru sadar jika kita sudah sampai

"okay, aku tunggu kau didepan, ini kuncinya" ucapku lalu melempar kunci mobil itu ke arahnya


Ceera Delevingne POV*

apakah aku harus tetap membunuhnya? bunuh, tidak, bunuh, tidak,bunuh, ti- aaaagggggghhhh astaga ini semua membuatku bingung. seharusnya tadi aku tidak bersikap seperti itu dengannya agar sikapnya tetap menyebalkan.  mengapa sekarang aku jadi bimbang? ah entahlah, aku sendiri tidak mengerti dengan jalan pikiranku.

"Ceera, kita sudah sampai, ayo turun" ucapnya menyadarkan lamunanku

"o-ookay kau duluan saja, aku ingin mengambil tasku dulu dibagasi" ucapku terbata-bata. shit... sepertinya dia tidak menyadari itu, dia pun menungguku didepan dan melempar kunci mobil ke arahku

aku berjalan menuju bagasi mobilku dan mengambil tasku,ya.. bisa dibilang seperti backpack tapi ini lebih kecil. seperti yang kalian tahu.. isinya, bajuku( yang aku bawa untuk berjaga-jaga jika aku terkena lumuran darah targetku), pistol, amunisi, pisau lipat, beberapa alat medis, dan barang pribadiku, aku memang selalu menyediakan bacpack ini jika aku dikejar-kejar oleh suruhan targetku yang mengetahui jika aku membunuh bos mereka.

setelah selesai mengambil tasku, aku pun lansgung berjalan menghampiri Harry yang sedari tadi berdiri didepan pintu sambil menatap jalan

"sudah?" tanyanya sambil tersenyum. argh..bisakah kau berhenti tersenyum kepadaku atau tugasku akan gagal ._.

"yaap... tapi, apakah kau yakin membawaku kesini? aku bisa pulang jika kau mau" ucapku cepat, karena aku ingin pergi dari sini. dengan cepat dia pun langsung menarik tanganku dengan cepat sehingga aku tidak dapat mengelak. sial, mengapa aku jadi wanita lemah jika didekatnya?

"tentu aku yakin, dan sekarang kita menunggu sesuatu disini kira kira 15 menit" ucapnya santai sambil menatap jamnya. astaga..yang benar saja

"WHAT?! 15 menit?!" ucapku sedikit berteriak, lalu menghentakkan kaki ku. tanpa menunggu aku pun langsung memutar tumit kakiku untuk pergi dan...

KILLER [ H.S & C.D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang