Zzzzzz...
Katty menengadahkan tangannya untuk mengecek seberapa deras hujan yang turun sore ini. Mendecak kecil karena Katty hari ini lupa membawa payung lipat. Biasanya Katty akan selalu ingat tentang payung kecilnya itu karena sekarang adalah musim hujan. Tetapi kenapa Katty sampai lupa?
Jawabnya sederhana.
Karena Katty berganti tas.
Harusnya Katty bisa mengingat isi totebag yang biasanya dia pakai. Namun tadi pagi dia bangun kesiangan dan bergegas bersiap-siap untuk kuliah karena ada kuis. Jadinya, dia asal ambil tas dan memasukkan dompet, alat tulis seadanya, ponsel dan sebuah bolpoin hitam. Dan Katty pun melupakan payung kecil bergambar Pikachu kesukaannya.
"Kat, lo bareng gue aja. Gue bawa mobil kok." Tawar seseorang.
Katty menoleh dan menemukan seorang cowok tengah berdiri sambil memainkan kunci mobil. Cowok itu bernama Bastian Wiraguna, teman sekampus Katty dan juga cowok yang mengejar Katty sejak mereka bertemu sebagai mahasiswa baru.
Katty mendengus kecil.
"Enggak. Gue mau jalan aja. Kos gue deket sama kampus." Katty menjawab dengan ketus.
"Tapi sekarang lagi hujan deras lho, Kat. Dan kayaknya sih bakalan lama gitu hujannya. Lo yakin nggak mau bareng sama gue?" Bastian memainkan alisnya.
Katty bergidik menahan jijik melihat Bastian memainkan alisnya tersebut. Tanpa ambil pusing, Katty pun membuat jarak di antara keduanya. Bastian yang melihat itu lantas memandang bingung Katty.
"Kenapa, Kat? Kok lo ngejauhin gue gitu?" Heran Bastian.
"Geli gue lihat lo mainan sama alis busur lo. Udah gih lo pulang duluan sana. Gue mau pulang jalan kaki!" Usirnya.
"Yaaah... Padahal gue udah baik-baik nawarin tumpangan ke elo. Yaudah deh gue balik duluan ya. Bye, Honey!" Bastian memberikan kiss bye pada Katty.
"Iyuuuuh!"
Dan Katty merasa jijik sendiri dengan kiss bye Bastian.
***
Katty berjalan dengan santai melewati jalanan trotoar yang ada di kampus. Tinggal beberapa langkah lagi dia akan sampai di gerbang kampus. Katty baru bisa keluar dari gedung fakultasnya setelah menunggu hujan reda sekitar satu jam. Untung sekarang masih pukul lima sore, waktu yang sekiranya belum terlalu gelap baginya untuk pulang ke kos.
Dalam perjalanan pulang di sore hari, Katty selalu membebani pikirannya dengan makanan apa yang sebaiknya dia beli. Ya namanya juga anak kos, mencari makanan tentu menjadi hal yang wajib bukan. Sebenarnya tidak wajib bagi semua para kosers, tetapi khusus bagi Katty adalah hal yang wajib. Soalnya kosnya Katty tidak ada dapur. Alhasil kalau mau makan ya beli.
Katty telah menyeberang jalan raya. Kini dia mulai memasuki kompleks perumahan dimana dia kos. Terdapat beberapa titik pujasera bintang tujuh yang menjadi sasaran para kosers. Dan karena sudah jam lima, otomatis para penyaji makanan bagi kosers sudah banyak yang buka. Dan Katty memilih "Pujasera Asoy, Kuy Mampir" sebagai tempatnya berburu makan.
"Bang, bungkus nasi campur satu ya." Ucap Katty.
"Kayak biasanya, Neng?"
"Yoi, Bang."
"Wokey Mamen, siap Coy!" Abang penjual makanan tersebut menjawab sambil berpose ala anak gaul hitz.
"Yoyoyo what's up, Man?!" Dan justru ditanggapi oleh Katty.
"Duh Neng, palbis deh."
"Hahahaha..."
Tak lama bagi abang penjual makanan di pujasera tersebut untuk memberikan bungkusan nasi campur milik Katty. Dalam hati Katty ia tak sabar untuk menyantap nasi campur yang hanya seharga lima belas ribu rupiah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katty dan Kitkat
FantasyDalam perjalanan pulang kuliah, Katty melihat sosok kucing berbulu hitam yang meringkuk kedinginan. Katty mendekati kucing itu dan mengelusnya. Karena kasihan, Katty pun membawa kucing tersebut pulang ke kosnya. Tapi, gimana kalo ternyata kucing ter...