L E L A H | 01

11.1K 220 5
                                    

Votenya yaaa🌹

***

Aku terduduk di bangku sekolah sambil membaca buku yang baru aku pinjam dari perpus tadi.

"Rachel. Liat! Rio ke kelas" Bisik Mita, teman sebangku sekaligus sahabatku.

Aku melihat kearah Rio. Dia tampan.

Ya! Ario Galih Dharmawan. Seorang lelaki yang selama ini menjadi moodboster ku. Sosok orang yang membuat hari-hariku menjadi berwarna. Meskipun dia tidak aku bahwa aku menyukainya, tapi aku bahagia. Justru karena dia tidak tau, aku bisa menatapnya dengan jelas tanpa harus malu.

"Dia kearah kita, chel!" Pekik Mita samar-samar.

Aku melihat Rio mendekati bangkuku. Kini ia sudah berada di hadapanku. Didepan mataku.

"Hai chel" Sapanya padaku.

"H-hai ri" Sahutku.

"Gue mau ngembaliin buku catatan Matematika ini. Makasih yaa" Ujar Rio sambil memberika buku catatan harianku yang ia pinjam kemarin.

"I-iya sama-sama" Kataku.

Rio pergi dari hadapanku. Ia keluar dari kelas.

"Aaaaa.... Gue seneng banget mit....." Ujarku sambil menahan suara agar tidak terlalu keras.

"Kayanya Rio juga suka deh sama lo" Kata Mita.

"Entahlah. Gue gatau. Yang penting hari ini gue seneng banget. Walau cuma gitu doang" Ucapku sambil memeluk bukuku erat.

"Lo mah" Ketus Mita sambil menjitak kepalaku.

Aku tak menghiraukan Mita. Buku catatan matematika ku telah dipegang, dibuka dan dibaca oleh seseorang yang selama ini aku idamkan. Yaallah...

Aku meletakkan bukuku di dalam tasku, lalu aku keluar kelas.

"Lo mau kemana chel???" Teriak Mita.

"Gakemana-mana" Jawabku.

Aku berdiri didepan pintu sambil menatap kearah langit. Tiba-tiba ada yang menabrakku dari belakang dan aku terpental kedepan dan aku akan jatuh.

"Aaaaa" Pekikku.

'Dep'

Aku merasa, aku tak jatuh kelantai. Tapi jatuh ke sebuah dasar yang empuk dan sedikit keras. Aku membuka mataku.

"RIO!" Pekikku.

Aku segera bangkit dari pelukan Rio. Rio yang menangkapku. Aku malu. Tapi bahagia.

"M-ma-maaf rio. Maaf banget" Ujarku didepan Rio.

"Gapapa kok. Lain kali kalo jalan, hati-hati" Kata Rio.

"Tapi gue didorong sama orang yang ada dipintu tadi" Ucapku sambil menunjuk kearah pintu.

Rio melihat kearah yang ku tunjuk.

"Mana? Gaada" Ujar Rio sambil terkikik.

Aku melihat kearah pintu.

"Hah?" Pekikku sambil menutup mulut.

"Ta-tapi tadi ada yang dorong kok" Kataku.

"Lo ada-ada aja, chel. Udah ya, gue mau ke ruang guru dulu" Ucap Rio. Lalu Rio berjalan dan hilang dari hadapanku.

"Aduh! Bego banget sih gue! Ngapain coba gue bertingkah kaya bocah gitu. Malu banget sumpah!!" Omelku pada diriku sendiri.

Aku masuk kedalam kelas dengan menahan amarah. Pasti dikelas ada yang iseng.

L E L A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang