L E L A H | 10

2K 64 7
                                    

Vote~

¤¤¤

"Mittt... Kenapa lo baru bilang sekarang sihhh" Ujarku.

"Emang sengaja. Biar lo peka sendiri gitu" Jawab Mita.

Aku ternganga mendengar jawaban Mita.

"Gue kesini itu, supaya gue bisa move on dari pacar orang, mit. Terus sekarang, Rio disini? Percuma namanya" Kataku.

"Yaaa siapa tau disini lo bisa makin suka sama Rio. Lagian, Rio sama kiara udah putus kali" Ucap Mita.

"P-pu-putus?" Tanyaku.

"Iya" Jawab Mita.

"Tau dari mana lo? Sok tau!" Ketusku.

"Tuhkan, lo mah gitu.. Kalo dikasih tau malah bilang orang sok tau" Ujar Mita.

"Tapi lo tau dari mana?" Tanyaku lagi.

"Dari temen-temennya Rio lahh. Katanya, mereka ga direstuin sama mama papanya Rio" Jelas Mita.

"Syukurin! Mangkanya jangan sok romantis kalo pacaran. Yaiyalah ortunya Rio gamau, kan jodohnya Rio gue" Ujarku dengan percaya dirinya.

"Idihh... Percaya diri banget lo" Ledek Mita sambil memukul bahuku.

Aku hanya senyum-senyum manis.

***

"Chel, ayo kita dipanggil kak fiya" Ujar Mita.

"Mau ngapain?" Tanyaku.

"Bakar-bakar!!" Pekik Mita bahagia.

"Wuihhh. Oke sip!" Pekikku juga.

Aku mengambil handphoneku, lalu aku dan Mita keluar dari kamar. Kami berjalan menuju taman luas dibelakang villa. Disana sudah ada kak fiya, kak ina, dan juga kak nana.

Aku dan Mita menghampiri kak fiya, kak ina, dan juga kak nana. Tapi, aku tak melihat Rio dan teman-temannya disitu.

Mita berjalan kearah kak nana dan kak fiya untuk membantu menyiapkan alat untuk acara bakar-bakar kami.

"Rachel, sini bantu kakak motong daging ini" Ujar kak ina memanggilku.

"Iyaa kak" Sahutku.

Aku menghampiri kak ina disana. Dan membantunya memotongi daging yang akan kami bakar nanti.

"KAK! INI TARUH DIMANA??" Teriak seorang lelaki dari belakangku.

Aku menoleh kearah lelaki itu. Rio! Galang! Bian!

Mereka benar-benar disini. Aku bahagia mereka disini, tapi aku juga malas mereka disini. Aku kesini, untuk melupakan semua masalahku dengan dirinya. Tapi apa? Dia disini! Disini. Ditempat yang sama denganku. Dan aku harus bersamanya selama lima hari. Kurasa aku tak kuat.

"Loh? Rachel? Lo ikut juga? Wahh.. Tambah seru dong" Ucap Rio.

Aku hanya tersenyum tipis.

"Taruh di fiya sana, cowo-cowo" Kata kak ina.

"Oke" Jawab rio, galang, dan bian.

Lalu mereka berjalan kearah kak fiya, kak ina, dan juga mita disana untuk meletakkan alat pemanggang itu.

Aku kembali memotong daging yang sebentar lagi selesai. Kuharap aku kuat untuk menghadapi ini. Rio disini, orang yang ingin aku lupakan disini. Huft!

"Udah kak" Ujarku setelah selesai memotong daging ini.

"Yaudah, kakak mau ke dalem dulu. Kamu bumbuin daging ini sama bumbu yang kakak udah siapin di atas meja itu. Oke?" Ucap kak ina menunjukkan bumbu yang ada dimeja itu.

L E L A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang